Kebanyakan orang akan membersihkan dapur atau meja setelah makan dengan menggunakan alat yang mudah ditemukan di dapur, yaitu spons. Selain kotoran cairan atau tumpahan makanan, spons dapur bisa mengandung bakteri E. coli, salmonella, bakteri fecal, serta mikroba lainnya. Ironisnya, semakin Anda mencoba untuk membersihkan meja dengan spons, semakin banyak bakteri yang menyebar. Para ahli menyarankan mencelupkan spons ke dalam larutan pemutih dan air sebelum digunakan untuk mengelap permukaan. Jangan lupa sering keringkan spons agar bakteri tidak berkembangbiak.

Alat pembersih vakum digunakan untuk mengambil potongan-potongan kotoran, seperti debu yang ada di karpet atau lantai. Namun partikel debu kecil terkadang melewati kantung vakum yang berpori dan terbang kembali ke udara. Bila Anda memiliki alergi, disarankan mencari penyedot debu dengan filter high efficiency particulate air (HEPA), karena dapat menahan dan mencegah debu partikel kecil tidak melewati dan mencemari udara.

Kulit manusia bisa mengelupaskas 1,5 juta sel per jam dan kulit bisa berkeringan 1 liter (sekitar 950 ml). Semua sel-sel kulit dan keringat biasanya banyak tertinggal di bantal dan kasur. Untuk menghindari penyakit yang tidak diinginkan, makan rutinlah mencuci bantal. Cuci bantal setiap beberapa bulan di pada suhu 60 derajat celsius setidaknya selama 20 menit. Jika Anda memiliki asma atau alergi, sebaiknya gunakan bantal hypoallergenic, yang biasanya terbuat dari busa. Sedangkan selimut harus dicuci setiap enam bulan.

Kebanyakan orang bisa lama-lama berdiam di depan televisi saat menikmati acara favorit. Belum lagi disambi dengan makan makanan kecil yang tinggi kalori. Makan sedikit bergerak dipadukan dengan makan makanan tinggi kalori bisa menjadi faktor risiko terjadinya obesitas dan penyakit degeneratif lainnya.

Rambut hewan peliharaan bisa menjadi sarang kuman, kutu atau parasit. Jika tidak ingin mikroorganisme tersebut pindah ke tubuh Anda, maka sebaiknya mandikanlah hewan peliharaan sesering mungkin.