JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggelar sidang kabinet paripurna di kantornya hari ini, Kamis 20 Juni 2013. Sidang kabinet untuk mendengarkan laporan final kesiapan kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Kompensasi tersebut antara lain Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), penambahan beras untuk keluarga miskin (Raskin), perluasan Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Siswa Miskin (BSM), dan pengembangan infrastruktur dasar pedesaan.

"Ketika harga BBM dinaikkan, saya ingin pada saat itu pula semua bantuan sosial sudah dapat dialirkan," ujar Presiden dalam sambutan pada sidang kabinet paripurna.

SBY mengungkapkan, kompensasi tersebut sangat penting agar saat kebijakan kenaikan harga BBM diterapkan, tidak ada jeda bagi masyarakat miskin. Khususnya menurunnya daya beli masyarakat akibat kenaikan harga kebutuhan pokok.

"Tidak ada gap, kesenjangan waktu antara kenaikan harga BBM dengan semua bantuan yang diberikan untuk keluarga yang kurang mampu," katanya.

Selain mendengarkan laporan finalisasi persiapan kenaikan harga BBM, rapat tersebut juga mengagendakan laporan menteri keuangan atas disahkannya RUU APBN-P 2013 menjadi undang-undang.

Ia mengapresiasi kerja para menteri bidang ekonomi yang telah menyelesaikan APBN-P tepat waktu, meskipun pada akhir pembahasan lebih banyak muatan politik. Presiden mengaku, langsung merespons cepat dengan menandatangani draf UU APBN-P 2013 agar segala program dapat berjalan.

"Karena ada kewajiban pemerintah untuk mengimplementasikan sejumlah hal dalam APBN-P," tutur SBY.(sumber)

Macem mau perang aja PERSIAPAN,,,,