biar gambar yg berbicara. kejadian di kfc depan universitas nomensen medan.
Mahasiswa nommensen siap2 aja sulit cari kerja kalo tamat nanti. angkatan yg begini brengsek semua

Kasian banget orang tuanya gan. ntah salah apa sampe ngelahirkan anak kayak gini.
update foto

Lihat foto ke 2 yg ada police linenya. presiden aja bisa dihina dengan tulisan kasar seperti itu


update: detik..com
Medan - Manajemen Kentucky Fried Chicken (KFC) mengalami kerugian sekitar Rp 2 miliar akibat aksi perusakan restoran KFC di Medan. Kerugian itu terutama karena perusakan fasilitas di dalam restoran.

Store Manager KFC Jalan Perintis Kemerdekaan, Medan, Ridwan menyatakan, pihaknya sudah mendata kerugian akibat perusakan itu. Ada banyak peralatan di dalam restoran yang dirusak.

"Ada tiga sepeda motor, sarana wifi, meja, kursi dan lainnya, di lantai satu maupun lanti dua," kata Ridwan kepada wartawan di Polresta Medan, Jalan HM Said, Selasa (18/6/2013) sore.

Ridwan menyatakan belum bisa memastikan kapan restoran KFC itu bisa beroperasi kembali. Saat ini mereka fokus pada pendataan dan rencana perbaikan kerusakan.

Ridwan mengaku heran dengan tindakan mahasiswa yang merusak restoran itu, sebab selama ini komunikasi bagus. KFC sering memberikan minum kepada mahasiswa setiap mereka berdemo.

"Jadi kalau minta minum jika sedang berdemo, kita berikan, selalu begitu," kata Ridwan.

Dia pun tidak mengerti mengapa KFC yang menjadi sasaran mahasiswa menentang rencana kenaikan harga BBM. Padahal KFC tidak ada kaitan sama sekali dengan hal itu.

Perusakan restoran KFC Jalan Perintis Kemerdekaan, dilakukan massa mahasiswa yang berdemo di depan kampus Universitas HKBP Nommensen pada Senin (17/6) malam. Massa memecahkan dinding kaca, merusak meja, kursi, televisi dan membakar sepeda motor pesan-antar KFC. Polisi mengamankan 85 orang terkait kasus ini, dan 14 di antaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka, termasuk 10 mahasiswa Nommesen

Tambahan

reject alumninya






Muncul seekor dr sekawanan binat*ng yg kemarin


SEKEDAR RENUNGAN BUAT KITA SEMUA


Update: 20-06-2013
Polisi DPO 19 AKTOR INTELEKTUAL

Medan, (Analisa). Polresta Medan memburu 19 aktor intelektual perencana dan pengkoordinir aksi kerusuhan malam putusan kenaikan harga BBM di kawasan kampus Universitas HKBP Nommensen (UHN), Senin (17/6) malam.

“Kami telah mengeluarkan Daftar Pencaharian Orang (DPO) terhadap ke-19 orang yang diduga aktor dan koordinator lapangan aksi kerusuhan malam tersebut,” ujar Kapolresta Medan melalui Wakapolres AKBP Yusuf Hondawantri Naibaho didampingi Kasat Reskrim Kompol M Yoris MY Marzuki saat menggelar pemaparan di ruang Rupatama Mapolres, Rabu (19/6) malam.

Dikatakan AKBP Hondawan, dikeluarkannya DPO terhadap 19 pelaku yang juga aktor
intelektual aksi kerusuhan depan kampus UHN, berdasarkan keterangan saksi mata, bukti dan fakta yang ditemukan di lapangan.



“Bukan dikarang berdasarkan informasi yang dibuat-buat atau rekayasa tetapi murni hasil penyidikan Sat Reskrim maupun Sat Intelkam,” ujar Wakapolres sembari menyatakan aksi yang dilakukan sekelompok massa mengatasnamakan mahasiswa yang merusak fasilitas umum, lalulintas, serta melakukan penjarahan dan perusakan terhadap restoran cepat saji KFC dan perusakan Hotel Grand Angkasa bahkan melakukan pemerasan terhadap para pengguna jalan bukan kategori unjukrasa lagi tetapi bisa dikatakan merupakan ‘aksi brutal kerusuhan massal’ yang dilakukan secara terkoordinir.



Apalagi, aksi sekelompok massa gabungan ini tidak melayangkan permohonan izin beraksi ke Sat Intelkam Polresta Medan, ditambah lagi aksi ini dilaksanakan pada malam hari. “Ini telah melanggar Undang-Undang terkait penyampaian pendapat dimuka umum,” ungkap Wakapolres seraya menyampaikan aksi mereka bukan unjukrasa lagi tetapi tindakan kriminal.



Dalam kaitan itu, ungkapnya Sat Reskrim mengeluarkan daftar 19 orang yang masuk dalam DPO Polresta Medan, tanpa merincikan masing-masing identitasnya.



Menyerahkan Diri



“Kepada 19 orang yang masuk DPO diharapkan secara sukarela menyerahkan diri ke Mapolres. Kami sangat mengapresiasi hal itu,” tukasnya seraya menyatakan jika tidak ada yang menyerahkan diri pihaknya akan melakukan upaya paksa di mana para tersangka melakukan perlawanan saat akan dikenakan tindakan tegas dan terukur.



Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol M Yoris MY Marzuki didampingi Wakasat AKP Hendra ET, Kanit Ranmor Iptu Alexander Putra Pili dan lainnya, pada kesempatan serupa mengutarakan, tindakan anarki sekelompok massa ini dilakukan secara terencana, di mana rapat-rapatnya dilakukan mulai Jumat lalu hingga Minggu.



“Rapat ini dipimpin salah seorang dari 19 orang yang telah dimasukkan dalam DPO Polresta Medan,” ungkap Kasat Reskrim sembari menyatakan dalam penyidikan pihaknya para pelaku belum bisa dipastikan merupakan salah satu mahasiswa perguruan tinggi.



Dikatakan Kompol Yoris, dari penyidikan polisi rapat perencanaan aksi yang dilakukan sekelompok massa itu menyangkut penyediaan dana, penyediaan bahan bakar untuk melakukan pembakaran menggunakan bom molotov, provokator aksi yang melakukan penjarahan KFC, dan perusakan Hotel Grand Angkasa.



Tahan 44 Tersangka



Dalam kesempatan itu, Kasat Reskrim juga mengutarakan saat ini pihaknya telah menetapkan 44 tersangka dari 86 warga, pelajar dan mahasiswa yang diamankan, Selasa malam.



“Salah satu dari 44 tersangka telah ditahan merupakan aktor intelektual aksi di luar 19 orang yang masuk dalam daftar DPO,” ungkap Kompol M Yoris seraya menyampaikan selebihnya 42 orang yang dinyatakan tidak terlibat namun kebetulan berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP) telah dipulangkan kepada pihak keluarga dengan terlebih dahulu membuat identitas dan menandatangani surat pernyataan.



Dikatakan Kompol Yoris sehari sebelumnya penyidik telah menetapkan 14 tersangka berinisial DSG, YN, DFM, BS,FM, MB,HNS, RP, FS, MS, RP AS, BW dan NS terdiri dari 10 mahasiswa UHN, Unimed, Budhi Dharma dan ITM.



Dikatakan Kompol Yoris, penetapannya sebagai tersangka berdasarkan keterangan mereka sendiri, para saksi, rekaman dan alat ukti lainnya.



Terklait aksi brutal ini tambah Kompol Yoris, pihaknya menerima empat laporan pengaduan di antaranya dari pihak UHN terkait perusakan dan perobohan gerbang utama kampus mengalami kerugian Rp150 juta, pihak KFC yang dirusak dan dijarah kerugian Rp2 miliar, Dishub akibat rusaknya sejumlah trafficklight di beberapa persimpangan atau fasilitas umum kerugian lebih kurang Rp600 juta dan laporan pihak kepolisian terkait pemalakan atau pemerasan.



“Para tersangka melanggar pasal 211, 212, 214, 170 dan 406 KUH Pidana,” ungkap Kompol Yoris sembari menyatakan dalam pemeriksaan pihaknya berkoordinasi dengan Kontas Sumut, LBH Medan dengan menyiapkan sejumlah pengecara prodeo untuk mendampingi para tersangka.



Sebelumnya,Rektor UHN Dr Ir Jongkers Tampubolon kepada wartawan itu menyatakan pihaknya mendukung upaya kepolisian memperoses hukum para mahasiswa yang terlibat unjukrasa anarki.



Pihaknya juga akan melakukan pengecekan terhadap sejumlah warga yang ditangkap yang mengaku mahasiswa UHN. “Kita akan mengecek benar atau tidaknya bersangkutan mahasiswa UHN. Jika terbukti ada mahasiswa UHN yang terlibat tindakan kriminal tersebut pihaknya akan menekan sanksi hingga pemecatan pada yang bersangkutan,” ungkap Jongkers sembari mengutarakan pihaknya sejak Senin pagi saat dimulainya unjukrasa, telah mengumumkan libur kepada para mahasiswa.



Rencananya, para mahasiswa akan masuk Senin pekan depan.(aru)





BANTU RATE YA GAN,BIAR SEMUA TAU KELAKUAN MANUSIA GA BERGUNA INI. KL DI MEDAN MMG UNIVERSITAS INI RAJANYA DEMO.KUALITAS LULUSANNYA YG SEKARANG UDAH JAUH DR YG DULU.LEBIH BANYAK DITUNGGANGI.
KL BEGINI TRUS,SAY NO TO TAMATAN YANG ANARKIS.
ANE EDIT KARENA MEMPERTIMBANGKAN PENDAPAT2 DARI AGAN2 SEKALIAN ,BIAR TIDAK DIGENERALISIR.
THANK YOU