rehlovnaAvatar border
TS
rehlovna
Calon Dokter Ingin Belajar Obati Penyakit Miskin? Ini Tempatnya


Jakarta, Kemiskinan adalah salah satu penyakit yang paling sulit disembuhkan dan belum ada obatnya. Penyakit ini seringkali mendarah daging dan beranak pinak, sehingga menciptakan kemiskinan yang turun temurun. Jika ingin belajar mengobatinya, cobalah datang ke Surabaya.

Di sana, ada sebuah yayasan yang khusus memberikan pelayanan kepada warga miskin dan terpinggirkan. Yayasan Pondok Kasih namanya dan didirikan oleh dr Michael Leksodimulyo sejak tahun 2009. Dalam beroperasi, yayasan ini sering meminta bantuan relawan, termasuk para calon dokter.

"Saya dalam pekerjaan ini bawa dokter-dokter yang mau lulus. Jadi saya kerjasama dengan fakultas kedokteran. Sebelum diluluskan, saya ajak ikut ke desa-desa, ikut ke bawah jembatan," kata dr Michael yang mengecap pendidikan kedokteran S1 sampai S2 nya di Universitas Airlangga ini

Dalam acara Peluncuran Gerakan Sosial ‘Dayakan Indonesia; Menjalin Kepercayaan Menciptakan Kesempatan' di Balai Sarwono Jakarta, dan ditulis pada Kamis (20/6/2013), dr Michael menjelaskan bahwa ada sekitar 120 staf yang bertugas di Yayasannya, juga dibantu beberapa orang relawan tiap kali mengadakan kegiatan.

Mengobati orang-orang miskin dan terpinggirkan memiliki keunikannya tersendiri. Berbeda dengan orang yang berkecukupan, di mana sakit sedikit saja sudah bingung, dr Micheal menceritakan bahwa warga kurang mampu justru cenderung lebih tahan banting fisik dan kesehatannya.

Masalahnya, mereka tidak bisa mengatur pola hidup yang sehat. Maka penyakit yang perlu diubah adalah behavior atau kebiasaan. Misalnya, ada beberapa warga miskin yang bilang bahwa hidup dengan sampah di sekitarnya saja anak-anaknya sudah bisa gemuk, jadi tidak perlu khawatir.

"Tapi apakah anaknya nggak cacingan? Apakah gemuknya bukan karena busung lapar? Gemuknya itu ada yang sehat dan tidak sehat, ada yang cacingan gemuk dan ada yang diabetes gemuk. Jadi yang kita terapi adalah behavior. Kalau batuk pilek mereka tahan, lebih tahan dari kita. Dia makan sembarangan nggak diare, kita makan salah sedikit saja diare," jelas dr Michael.

Tak hanya itu, warga miskin juga lebih enggan mengunjungi klinik. Oleh karena itu, yayasannya lah yang lebih sering turun ke lapangan dan kantung-kantung kemiskinan. Inilah yang membuat dr Michael hanya memilih orang-orang yang punya hati dan menjadikan medis sebagai dunianya.

"Jangan bilang nanti datang ke tempat praktek saya, mereka tak akan datang. Mereka tak punya uang untuk angkutan ke tempat praktek. Kita yang harus ke situ, melahirkan juga harus di bawah jembatan, di pinggir sungai, kita lakukan di situ. Nggak mungkin kita kasih uang untuk pergi ke bidan, dia nggak akan datang," terangnya.

Tak hanya berfokus pada kesehatan saja, yayasan ini juga memiliki mobil pintar, yaitu sebuah mobil yang berisi buku-buku untuk bahan bacaan anak-anak dan juga komputer. Sebab menurut dr Michael, membaca saja tak cukup untuk membekali anak-anak zaman sekarang, tapi setidaknya harus bisa menggunakan komputer.

Untuk menyelenggarakan program-programnya, dr Michael mendapat bantuan dari para donatur. Ketika berhasil mendapat donasi dari luar negeri dalam bentuk dolar, dr Michael akan menyisihkan 25 persen untuk pengembangan usaha kecil di komunitas, sedangkan 75 persen sisanya digunakan untuk pelayanan kesehatan dan pendidikan.

"Ada beberapa temen-temen, kita minta waktunya satu minggu sehari saja. Dan kalau ada donasi kita bagi ke mereka-mereka. Nggak banyak sih, tetapi ada uang terimakasihlah," kata dr Michael.

sumber : [url]http://health.detik..com/read/2013/06/20/083217/2278579/763/calon-dokter-ingin-belajar-obati-penyakit-miskin-ini-tempatnya?l992203755[/url]

orang mskin jadi bhan percobaan calon dokter gan emoticon-Takut (S)
0
1.3K
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.9KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.