- Beranda
- The Lounge
Ambruknya Musik Indonesia (Gara - gara???)
...
TS
davinof
Ambruknya Musik Indonesia (Gara - gara???)
Quote:
Terima kasih kepada Mimin, KASKUS Manjemen, momod, yang telah menjadikan THREAD ane ini masuk sebagai salah satu HOT THREAD.
Semuanya juga tidak terlepas dari kontribusi apik yang diberikan oleh para rekan rekan KASKUSER.....Terima Kasih
Quote:
CATAT!
Supaya tidak terjadi salah pemahaman dalam memahami isi materi thread ini. Perlu ane jelaskan bahwa pesan yang ingin disampaikan oleh ane sebagai TS lebih kepada faktor "ERA" atau masa masa emas kejayaan musik Indonesia dengan segala kekurangan dan kelebihannya.
Jadi bukan pada soal aliran, genre, penyanyi dan kelompok band tertentu.
Jadi bukan pada soal aliran, genre, penyanyi dan kelompok band tertentu.
Quote:
MUSIK ITU UNIVERSAL.....MUSIK ITU BEBAS....MUSIK ITU TAK KENAL BATAS....MUSIK ITU HATI.....MUSIK ITU TENTANG JIWA.....MUSIK ITU ADALAH HIDUP......
Tapi apa hanya karena alasan itu lalu kita rela menggadaikan selera musik Indonesia dan musikalitas kita kepada titik terendah?
Tapi apa hanya karena alasan itu lalu kita rela menggadaikan selera musik Indonesia dan musikalitas kita kepada titik terendah?
Quote:
Setiap jaman akan membawa masanya masing masing…..Setiap periode memiliki waktu dan tempatnya masing - masing. Dan setiap musik memiliki cita rasa, kualitas, dan penggemarnya masing masing.
Dan ketika kita bicara soal musik Indonesia, suka tidak suka kita harus mengakui bahwa jaman keemasan musik tanah air ada pada tahun 90an s/d sekitar tahun 2001.
Ditahun tahun itulah musik Indonesia menunjukan kualitas asli musik dan Industrinya secara fenomenal, jujur, berkualitas, dan sangat berkelas.
Pada periode tahun 1990an hingga tahun 2000an, kita para pecinta musik tanah air seolah dimanjakan oleh beragam musik yang bagus yang dihasilkan oleh band yang bagus juga.
Kita banyak mengenal band band Indonesia yang pada saat itu kebanyakan berkiblat kepada music musik beraliran rock, Alternative, grunge, dan Britpop.
Siapa yang tidak kenal Slank, Dewa 19, Gigi, Sang Alang, Netral, Plowers, KLA Project, Plastik, Sahara, Kubik, PAS Band, Rampak Naong, U’Camp, Five Minutes, Kidnap, Garux, Andy Liani, Bayou, Ndok, Bunga, Fifty fifty, Garby, Humania, IWA K, Jingga, Kirey, Lochness, Post Therapy, Pure Saturday, Lingua, Sket, RIF, BIP, Boomerang, Edane, Bad Apples, Bunglon, Warna, Jikustik, Humania, Singiku, Coklat, Potret, Padi, Caffein, Base Jam, Stinky, Flanela, Funky Kopral, Wong, Kahitna, Sheila On Seven, Naif, Romeo, Arwana, The Fly, Club Eighties, Protonema, Java Jive, Voodoo, TIC Band, Bragi, AIR, Jingga, Mocca, the Groove, Peter Pan, Dan seabreg band berkualitas lainnya yang lahir di masa itu, era tahun 1990an hingga 2000an.
Semua nama band yang ane sebut di atas merupakan band yang pada saat itu adalah band yang betul betul memiliki warna, gaya, dan soulnya masing masing.
Dimana meski berbeda aliran musik mereka semua sangat luar biasa. Belum lagi ditambah dengan penyanyi solo seperti Nugie, Ipang, Andre hehanusa, Rossa, Oppie Andaresta, dll.
Bahkan ketika kita bicara khusus tentang band yang beraliran rock cadas pun, kita akan disuguhi oleh banyak band beraliran rock yang sangat berkualitas. Kita ingat dengan band bernama Jet Liar, Andromedha, Power Metal, Koil, Roxx, Whizzkid, Sket, Grass rock, Elpamas, dan lain lain.
Dan ketika kita bicara soal musik Indonesia, suka tidak suka kita harus mengakui bahwa jaman keemasan musik tanah air ada pada tahun 90an s/d sekitar tahun 2001.
Ditahun tahun itulah musik Indonesia menunjukan kualitas asli musik dan Industrinya secara fenomenal, jujur, berkualitas, dan sangat berkelas.
Pada periode tahun 1990an hingga tahun 2000an, kita para pecinta musik tanah air seolah dimanjakan oleh beragam musik yang bagus yang dihasilkan oleh band yang bagus juga.
Kita banyak mengenal band band Indonesia yang pada saat itu kebanyakan berkiblat kepada music musik beraliran rock, Alternative, grunge, dan Britpop.
Siapa yang tidak kenal Slank, Dewa 19, Gigi, Sang Alang, Netral, Plowers, KLA Project, Plastik, Sahara, Kubik, PAS Band, Rampak Naong, U’Camp, Five Minutes, Kidnap, Garux, Andy Liani, Bayou, Ndok, Bunga, Fifty fifty, Garby, Humania, IWA K, Jingga, Kirey, Lochness, Post Therapy, Pure Saturday, Lingua, Sket, RIF, BIP, Boomerang, Edane, Bad Apples, Bunglon, Warna, Jikustik, Humania, Singiku, Coklat, Potret, Padi, Caffein, Base Jam, Stinky, Flanela, Funky Kopral, Wong, Kahitna, Sheila On Seven, Naif, Romeo, Arwana, The Fly, Club Eighties, Protonema, Java Jive, Voodoo, TIC Band, Bragi, AIR, Jingga, Mocca, the Groove, Peter Pan, Dan seabreg band berkualitas lainnya yang lahir di masa itu, era tahun 1990an hingga 2000an.
Semua nama band yang ane sebut di atas merupakan band yang pada saat itu adalah band yang betul betul memiliki warna, gaya, dan soulnya masing masing.
Dimana meski berbeda aliran musik mereka semua sangat luar biasa. Belum lagi ditambah dengan penyanyi solo seperti Nugie, Ipang, Andre hehanusa, Rossa, Oppie Andaresta, dll.
Bahkan ketika kita bicara khusus tentang band yang beraliran rock cadas pun, kita akan disuguhi oleh banyak band beraliran rock yang sangat berkualitas. Kita ingat dengan band bernama Jet Liar, Andromedha, Power Metal, Koil, Roxx, Whizzkid, Sket, Grass rock, Elpamas, dan lain lain.
Musik Tahun 1990an dan MTV
Quote:
Majunya industri musik Indonesia di masa itu tidak lepas dari pengaruh MTV sebagai stasiun TV yang khusus memutar acara musik, baik lokal maupun internasional.
Perkembangan musik mancanegara yang pada saat itu memang sedang gandrung dan cepat banyak mempengaruhi penyanyi dan band Indonesia. Sebut saja beberapa band luar negeri seperti Nirvana, Blur, All 4 One, Take That, Suede, Roxette, PULP, REM, Live, Goo goo dools, Pearl Jam, Sound Garden, Stone Temple pilot, Sonic Youth, Radio Head, Sugar Ray, Kula Shaker, Oasis, Wet Wet Wet, dan lain lainnya.
Bagaimana dengan music Indonesia tahun 2001 hingga sekarang?
Mohon maaf, jujur harus ane katakan dengan berat hati bahwa setelah era tahun 90an music Indonesia cenderung mulai masuk pada masa keruntuhan yang akut.Meski ada juga beberapa penyanyi dan band baru yang juga relatif bagus. Sebut saja Tompi, Keris patih, Letto, THE S.I.G.I.T, Geisha, The Milo, The Cangcuters, Upstair, Black out, Zigaz, The Virgin, Hijau Daun dan The D’Massive.
Terpuruknya musik Indonesia semakin diperparah dengan lahirnya band band "karbitan" yang dimunculkan secara memaksa, instant dan yang penting masuk TV. Ditambah lagi dengan semakin maraknya boyband dan girlband yang jika kita bandingkan kualitasnya dengan band dan penyanyi tahun 90an, maka seperti kita membandingkan bumi dan langit. Bahkan kita tidak akan pernah lagi menemukan penyanyi anak anak sekelas sherina di jaman sekarang.
Penilaian ane ini bisa saja salah di mata para penggemar musik yang tidak terlalu peduli pada kualitas musik dan vocal, karena kebanyakan penyanyi dan band jaman sekarang lebih menonjolkan sisi fisik semata (ketampanan dan kecantikan wajah personilnya).
Dan yang paling memprihatinkan adalah banyak band band jaman sekarang yang sekedar ikut ikutan aliran/jenis musik yang sedang booming doang. Sebagai contoh : Ketika ada band yang sukses menyanyikan lagu jenis melayu yang mendayui dayu, maka semua akan mengikutinya. Ane tidak perlu memberikan contoh band dan penyanyi mana…..Karena ane yakin semua orang pasti faham.
Pendapat ane juga bisa saja keliru jika dinilai oleh pecinta musik yang sama sekali tidak mengerti bagaimana menikmati kualitas sound yang dihasilkan oleh sebuah gitar, bass, dan pukulan drum yang mumpuni.
Intinya, ane dan sebagian besar pecinta musik tanah air yang “waras” akan senantiasa merindukan masa masa keemasan musik Indonesia seperti tahun 90an hingga 2001……..Salam musik Indonesia.
Perkembangan musik mancanegara yang pada saat itu memang sedang gandrung dan cepat banyak mempengaruhi penyanyi dan band Indonesia. Sebut saja beberapa band luar negeri seperti Nirvana, Blur, All 4 One, Take That, Suede, Roxette, PULP, REM, Live, Goo goo dools, Pearl Jam, Sound Garden, Stone Temple pilot, Sonic Youth, Radio Head, Sugar Ray, Kula Shaker, Oasis, Wet Wet Wet, dan lain lainnya.
Bagaimana dengan music Indonesia tahun 2001 hingga sekarang?
Mohon maaf, jujur harus ane katakan dengan berat hati bahwa setelah era tahun 90an music Indonesia cenderung mulai masuk pada masa keruntuhan yang akut.Meski ada juga beberapa penyanyi dan band baru yang juga relatif bagus. Sebut saja Tompi, Keris patih, Letto, THE S.I.G.I.T, Geisha, The Milo, The Cangcuters, Upstair, Black out, Zigaz, The Virgin, Hijau Daun dan The D’Massive.
Terpuruknya musik Indonesia semakin diperparah dengan lahirnya band band "karbitan" yang dimunculkan secara memaksa, instant dan yang penting masuk TV. Ditambah lagi dengan semakin maraknya boyband dan girlband yang jika kita bandingkan kualitasnya dengan band dan penyanyi tahun 90an, maka seperti kita membandingkan bumi dan langit. Bahkan kita tidak akan pernah lagi menemukan penyanyi anak anak sekelas sherina di jaman sekarang.
Penilaian ane ini bisa saja salah di mata para penggemar musik yang tidak terlalu peduli pada kualitas musik dan vocal, karena kebanyakan penyanyi dan band jaman sekarang lebih menonjolkan sisi fisik semata (ketampanan dan kecantikan wajah personilnya).
Dan yang paling memprihatinkan adalah banyak band band jaman sekarang yang sekedar ikut ikutan aliran/jenis musik yang sedang booming doang. Sebagai contoh : Ketika ada band yang sukses menyanyikan lagu jenis melayu yang mendayui dayu, maka semua akan mengikutinya. Ane tidak perlu memberikan contoh band dan penyanyi mana…..Karena ane yakin semua orang pasti faham.
Pendapat ane juga bisa saja keliru jika dinilai oleh pecinta musik yang sama sekali tidak mengerti bagaimana menikmati kualitas sound yang dihasilkan oleh sebuah gitar, bass, dan pukulan drum yang mumpuni.
Intinya, ane dan sebagian besar pecinta musik tanah air yang “waras” akan senantiasa merindukan masa masa keemasan musik Indonesia seperti tahun 90an hingga 2001……..Salam musik Indonesia.
Spoiler for :
BANDINGKAN DENGAN YANG INI!
Spoiler for :
Spoiler for YANG INI ANE NO KOMEN GAN....:
Quote:
Ane kadang sering berpikir, apa yang salah dengan kuping orang orang jaman sekarang (saat ini)? Apakah hanya karena alasan ingin mendengar musik yang easy listening lalu mereka mengorbankan seleranya pada posisi yang sangat rendah secara musikalitas?
Ane juga kadang sering bingung, jika musik jaman sekarang hanya mengikuti selera pasar dengan membuat lagu yang (maaf) kacangan, apakah itu artinya orang orang jaman sekarang sama sekali tidak punya selera music yang bagus dibanding orang orang yang mengenal musik tahun 90an?
Bicara soal musik easy listening, seyogyanya kita harus membedah dulu apa itu musik easy listening? Setau ane di setiap jaman yang namanya musik easy listening itu selalu ada. Dan jika kita bicara music tahun 90an maka isinya relatif adalah musik yang real easy listening. Mau bukti? Coba dengarkan lagu – lagunya Mocca, Wong, Klarinet, Oppie Andaresta, Air, Flanella, Netral, dll.
Ane juga kadang sering bingung, jika musik jaman sekarang hanya mengikuti selera pasar dengan membuat lagu yang (maaf) kacangan, apakah itu artinya orang orang jaman sekarang sama sekali tidak punya selera music yang bagus dibanding orang orang yang mengenal musik tahun 90an?
Bicara soal musik easy listening, seyogyanya kita harus membedah dulu apa itu musik easy listening? Setau ane di setiap jaman yang namanya musik easy listening itu selalu ada. Dan jika kita bicara music tahun 90an maka isinya relatif adalah musik yang real easy listening. Mau bukti? Coba dengarkan lagu – lagunya Mocca, Wong, Klarinet, Oppie Andaresta, Air, Flanella, Netral, dll.
Quote:
Ane masih ingat betul bagaimana persaingan penyanyi dan group band tahun 90an terjadi? Banyak diantara penggemar band - band tertentu yang saling klaim bahwa band favoritnya lah yang paling terbaik (baik dalam album dan skill personilnya).
Contoh : Penggemar Dewa 19 merasa bahwa band yang diusungnya adalah band yang personilnya memiliki skill bermusik yang hebat. Mereka anggap siapa yang tak kenal Ahmad Dani sebagai seorang pencipta lagu sekaligus arranger musik. Siapa yang tak kenal Ari lasso dengan suaranya yang "ngangenin". Belum lagi klaim Baladewa soal lagu lagu Dewa 19 yang memiliki lirik yang berat dan punya khas tersendiri.
Lalu hal yang sama pun dilakukan oleh para slanker dimana para penggemar band musik asal potlot ini menganggap bahwa Slank adalah salah satu band legendaris yang lagu lagunya jujur, apa adanya, punya gaya slengean yang nyeleneh dan khas. Ditambah lagi dengan skill personilnya seperti Pay yang hebat meminkan gitar, Bongky memainkan bass, dan Indra Q yang jago meramu bunyi bunyian synthesizer, dan terakhir adalah Kaka yang memiliki suara Rock n Roll banget.
Kenyataan di atas adalah baru dua band saja, bagaimana dengan pengemar PAS band dan Netral, Sahara dan Koil? Sedangkan ada ratusan band di tahun 90an yang juga sama sama bagus dalam arti sebenarnya.
Hal semacam itulah yang justru membuat blantika dan industri musik Indonesia menjadi berkualitas luar biasa. Dimana penggemar mampu "memaksa" artisnya untuk menghasilkan album album bermutu.
Mereka para artis solo maupun band berlomba lomba dalam menelurkan album secepat mungkin hanya karena tuntutan penggemarnya.
Iklim itu akhirnya memaksa stasiun televisi nasional untuk berlomba menayangkan acara acara musik yang bermutu. Jadi peran televisi di sini justru mengikuti trend bukan menciptakan trend.
Kita masih ingat acara musik seperti festival band rock alternative, festival band indie, dan pastival festival lainnya.......yang paling fenomenal adalah panggung soundadrenalin yang menghadirkan artis artis bermutu papan atas.
Lalu sekarang?
Mana ada iklim dan atmosfer seperti pada tahun 90an? Tidak ada lagi band jaman sekarang yang sekelas Dewa 19, Slank, netral, Gigi, TIC band, Flowers, Naif, Bunglon, Jingga, Lingua, Koil, THE SIGIT, Rossa, Potret, Sheila On Seven, KLA Project, Jikustik, Singiku, dan seabreg band lainnya?
Ane juga gak pernah lagi mendengar ada band jaman sekarang yang memiliki kemampuan memainkan alat musik yang bisa dibilang jago, setidaknya bisa sejajar dengan gitaris Eet syahrani misalnya, atau Abdee Negara, Pay, Andra, Bintang Balawan, dll.
Ane juga gak pernah lagi melihat penampilan band jaman sekarang yang berani tampil di panggung secara totalitas. Total dalam memainkan dan mengeksplorasi suara guitarnya, suara bassnya, gebukan drumnya, dan sentuhan tuts pianonya......
Ane juga gak pernah tau apakah masih ada penyanyi jaman sekarang yang suaranya bisa disejajarkan dengan Hengky Supit, Once, Ari lasso, Ipang, Tompi, Kaka, dll seperti kebanyakan vokalis pada tahun 90an.
Contoh : Penggemar Dewa 19 merasa bahwa band yang diusungnya adalah band yang personilnya memiliki skill bermusik yang hebat. Mereka anggap siapa yang tak kenal Ahmad Dani sebagai seorang pencipta lagu sekaligus arranger musik. Siapa yang tak kenal Ari lasso dengan suaranya yang "ngangenin". Belum lagi klaim Baladewa soal lagu lagu Dewa 19 yang memiliki lirik yang berat dan punya khas tersendiri.
Lalu hal yang sama pun dilakukan oleh para slanker dimana para penggemar band musik asal potlot ini menganggap bahwa Slank adalah salah satu band legendaris yang lagu lagunya jujur, apa adanya, punya gaya slengean yang nyeleneh dan khas. Ditambah lagi dengan skill personilnya seperti Pay yang hebat meminkan gitar, Bongky memainkan bass, dan Indra Q yang jago meramu bunyi bunyian synthesizer, dan terakhir adalah Kaka yang memiliki suara Rock n Roll banget.
Kenyataan di atas adalah baru dua band saja, bagaimana dengan pengemar PAS band dan Netral, Sahara dan Koil? Sedangkan ada ratusan band di tahun 90an yang juga sama sama bagus dalam arti sebenarnya.
Hal semacam itulah yang justru membuat blantika dan industri musik Indonesia menjadi berkualitas luar biasa. Dimana penggemar mampu "memaksa" artisnya untuk menghasilkan album album bermutu.
Mereka para artis solo maupun band berlomba lomba dalam menelurkan album secepat mungkin hanya karena tuntutan penggemarnya.
Iklim itu akhirnya memaksa stasiun televisi nasional untuk berlomba menayangkan acara acara musik yang bermutu. Jadi peran televisi di sini justru mengikuti trend bukan menciptakan trend.
Kita masih ingat acara musik seperti festival band rock alternative, festival band indie, dan pastival festival lainnya.......yang paling fenomenal adalah panggung soundadrenalin yang menghadirkan artis artis bermutu papan atas.
Lalu sekarang?
Mana ada iklim dan atmosfer seperti pada tahun 90an? Tidak ada lagi band jaman sekarang yang sekelas Dewa 19, Slank, netral, Gigi, TIC band, Flowers, Naif, Bunglon, Jingga, Lingua, Koil, THE SIGIT, Rossa, Potret, Sheila On Seven, KLA Project, Jikustik, Singiku, dan seabreg band lainnya?
Ane juga gak pernah lagi mendengar ada band jaman sekarang yang memiliki kemampuan memainkan alat musik yang bisa dibilang jago, setidaknya bisa sejajar dengan gitaris Eet syahrani misalnya, atau Abdee Negara, Pay, Andra, Bintang Balawan, dll.
Ane juga gak pernah lagi melihat penampilan band jaman sekarang yang berani tampil di panggung secara totalitas. Total dalam memainkan dan mengeksplorasi suara guitarnya, suara bassnya, gebukan drumnya, dan sentuhan tuts pianonya......
Ane juga gak pernah tau apakah masih ada penyanyi jaman sekarang yang suaranya bisa disejajarkan dengan Hengky Supit, Once, Ari lasso, Ipang, Tompi, Kaka, dll seperti kebanyakan vokalis pada tahun 90an.
KOMENTAR KASKUSER
Quote:
Quote:
Original Posted By deidikaaka►yang ambruk industrinya kali, gan. lagian ngga ambruk-ambruk amat istilahnya. kalo disebut bobrok mungkin ane sih setuju. soalnya di indonesia ada banyak band yang musikalitasnya bagus. dikenal secara nasional (bahkan internasional) cuman nggak masup tipi.
intinya kalo mau musik yang beda ya musti cari sendiri. datengin gigs, misalnya. nonton live di mana ada. kalo cuma ngarep dari acara tipi ya dapetnya yang gitu-gitu doang.
intinya kalo mau musik yang beda ya musti cari sendiri. datengin gigs, misalnya. nonton live di mana ada. kalo cuma ngarep dari acara tipi ya dapetnya yang gitu-gitu doang.
Quote:
Original Posted By karanggoe►sekarang musik indonesia gak lagi mementingkan penyaluran hobi,yang penting duit.yang paling heran adalah anak muda yang bukannya mencaci maki musik jaman sekarang malah mengidolakannya,gak peduli itu plagiat,lypsnc,kualitas musik buruk (contohnya gak asing lagi:Sm*shole ,ceribel,seven ikan,jekete empat lapan ).sekarang musik dijadikan alat pembodohan masyarakat oleh orang bodoh juga,yang penting duit masuk
Quote:
Original Posted By rofphy05sep►band band skarang kebanyakan jual rambut, bukan jual suara...
Quote:
Original Posted By MyNameIsNaB►ambruk ya gara2 orang indonesia itu sendiri
generasi indonesia sekarang berpikir instant,yang penting dapet duit.
jaman sekarang ga perlu ber skill klo mau bkin lagu/band,cukup modal merangkai puisi cinta dan tau kunci dasar gitar doank udah bisa bikin album.
its a fact,dengan modal skill seadanya,didukung promosi besar2an maka sudah pasti bisa terkenal.klo kata metallica sad but true
generasi indonesia sekarang berpikir instant,yang penting dapet duit.
jaman sekarang ga perlu ber skill klo mau bkin lagu/band,cukup modal merangkai puisi cinta dan tau kunci dasar gitar doank udah bisa bikin album.
its a fact,dengan modal skill seadanya,didukung promosi besar2an maka sudah pasti bisa terkenal.klo kata metallica sad but true
Quote:
Original Posted By catherine121179►awesome criticism gan...bagaimana pun era 90an lah dimana era keemasan industri musik indonesia sangat pure, expensive, dan high quality...kalo zaman sekarang musisi mainstream adalah pegawai (cleaning service nya c label) mau aja disuruh itu disuruh ini... begitulah kasarnya...tapi yang jelas masih ada alternative selain mereka qo gan..meskipun bukan mainstream..dan mereka lebih habat dan berprestasi dari pada yg lagi mainstream saat ini....sebut saja c liliput(indiemovement)..seperti Efek rumah kaca, burgerkill, bottle smoker, Sarasvati, The sigit, Nympea, dkk...ane rasa sich...revolusi sangat dibutuhkan di industri musik indonesia saat ini..btw thumb up posting gan
Quote:
Original Posted By aokeji►yang salah mungkin ya pihak producer dan stasiun tv itu sendiri. entah apa tujuannya ? mungkin biar ga ribet kali yak.
banyak org yang suka kan, bukan dari generasi dari yang pernah merasakan zaman keemasan musik indonesia itu sendiri. artinya apa? ya mereka2 yang abg labil, saat labil itulah mereka dihujam musik2 yg kek ente bilang itu. lama kelamaan mendarah daging juga hingga dewasa, dan permintaan akan selalu ada. dan lagi daerah2 lain di indonesia yg masih belum banyak tersentuh pembangunan biasanya akan lebih mudah menerima hal2 kek begini. liat aja naga2 Indosiar, biar dihujat macam apa juga tetap ratingnya ada kan ?
kita boleh bilang ini jelek, itu jelek, tapi yg kebanyakan dinikmati kalangan bawah (maaf) misalnya sopir angkot di waktu senggangnya dan yg ane sebutin di atas juga sebagian besar penikmat musik yg kita bilang ga berkualitas ini gan. perbandingan yg suka musik berkualitas dan engga tdk berbaniding lurus menurut ane.
ane juga termasuk generasi yg masa SMP-Sekarang merasakan itu. tapi ane bersyukur, ane adalah anak bungsu. waktu kecil ane suka ngikutin kakak2 ane main, entah pas lagi denger musik, nonton, olahraga dll. Sebagian besar hal2 yg ane suka adalah karena pengaruh kakak2 ane gan. meskipun pada akhirnya ane jarang dapet temen yg punya selera bagus waktu sekolah dulu.
tambahan aja ane lahir taun 94.
tapi menurut ane, musik indonesia skr sdh mulai membaik dengan hadirnya beberapa penyanyi solo, band2 yg emang bagus meski jatahnya masih sedikit. Juga juri2 ajang pencarian bakat mulai menghidupkan lagi musik2 bagus lewat lagu2 yg para kontestan bawakan. biasanya tema minggu ini apa, minggu depan apa, dst.
satu yang terakhir, era teus berganti gan, yang seangkatan kek ente udah mulai jarang mengurusi hal2 beginian, apalagi yg sudah punya keluarga. kita2 yg masih muda yg menghidupkan era ini gan, jadi tentu saja pangsa pasar ada di kita yang lahir belakangan.
correct me if im wrong
banyak org yang suka kan, bukan dari generasi dari yang pernah merasakan zaman keemasan musik indonesia itu sendiri. artinya apa? ya mereka2 yang abg labil, saat labil itulah mereka dihujam musik2 yg kek ente bilang itu. lama kelamaan mendarah daging juga hingga dewasa, dan permintaan akan selalu ada. dan lagi daerah2 lain di indonesia yg masih belum banyak tersentuh pembangunan biasanya akan lebih mudah menerima hal2 kek begini. liat aja naga2 Indosiar, biar dihujat macam apa juga tetap ratingnya ada kan ?
kita boleh bilang ini jelek, itu jelek, tapi yg kebanyakan dinikmati kalangan bawah (maaf) misalnya sopir angkot di waktu senggangnya dan yg ane sebutin di atas juga sebagian besar penikmat musik yg kita bilang ga berkualitas ini gan. perbandingan yg suka musik berkualitas dan engga tdk berbaniding lurus menurut ane.
ane juga termasuk generasi yg masa SMP-Sekarang merasakan itu. tapi ane bersyukur, ane adalah anak bungsu. waktu kecil ane suka ngikutin kakak2 ane main, entah pas lagi denger musik, nonton, olahraga dll. Sebagian besar hal2 yg ane suka adalah karena pengaruh kakak2 ane gan. meskipun pada akhirnya ane jarang dapet temen yg punya selera bagus waktu sekolah dulu.
tambahan aja ane lahir taun 94.
tapi menurut ane, musik indonesia skr sdh mulai membaik dengan hadirnya beberapa penyanyi solo, band2 yg emang bagus meski jatahnya masih sedikit. Juga juri2 ajang pencarian bakat mulai menghidupkan lagi musik2 bagus lewat lagu2 yg para kontestan bawakan. biasanya tema minggu ini apa, minggu depan apa, dst.
satu yang terakhir, era teus berganti gan, yang seangkatan kek ente udah mulai jarang mengurusi hal2 beginian, apalagi yg sudah punya keluarga. kita2 yg masih muda yg menghidupkan era ini gan, jadi tentu saja pangsa pasar ada di kita yang lahir belakangan.
correct me if im wrong
Quote:
Original Posted By mimpiku►tread bgnian yg ptut Ane kasih komen.
begini: warna musik di era tahun 90an - 2001 itu tal lepas dr kwalitas kerasi Band yg mempunyai musikalitas tinggi yang merintis dari "Nol" dan membangun / mempromosikan Sendiri lewat pangung2 lokal dan kemudian ada Produser yang minat Musik mereka secara matang lalu di rekrutlah ke dapur Rekaman dan di jual di Pasaran. Misal, Padi Jamrud Dewa19.
peran Produser Musik juga mempengaruhi Gaya Trend di Indonesia. Artis sekarang maunya yang instan.
Jujur Ane sendiri bisa di bilang Buta sama Band-Band Kacangan seperti sekarang ini. hafalnya Band-band jaman dulu era 80an - tahun 2000.
begini: warna musik di era tahun 90an - 2001 itu tal lepas dr kwalitas kerasi Band yg mempunyai musikalitas tinggi yang merintis dari "Nol" dan membangun / mempromosikan Sendiri lewat pangung2 lokal dan kemudian ada Produser yang minat Musik mereka secara matang lalu di rekrutlah ke dapur Rekaman dan di jual di Pasaran. Misal, Padi Jamrud Dewa19.
peran Produser Musik juga mempengaruhi Gaya Trend di Indonesia. Artis sekarang maunya yang instan.
Jujur Ane sendiri bisa di bilang Buta sama Band-Band Kacangan seperti sekarang ini. hafalnya Band-band jaman dulu era 80an - tahun 2000.
Quote:
Original Posted By .rp.►Menurut ane mah masyarakat sekarang uda ga peduli dengan kualitas musik gan
Yang penting bisa buat senang walaupun sesaat aja uda oke
Soalnya gaya hidup dan masalah masyarakat skrg makin banyak aja, ga tau kenapa
Kayaknya negara ini memang uda kehilangan seleranya gan
Yang penting bisa buat senang walaupun sesaat aja uda oke
Soalnya gaya hidup dan masalah masyarakat skrg makin banyak aja, ga tau kenapa
Kayaknya negara ini memang uda kehilangan seleranya gan
Quote:
Terima kasih atas apresiasi dan cendol yang sudah diberikan buat ane dari agan agan semua....Semoga sukses terus
0
339.5K
Kutip
5.3K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
925.1KThread•91KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya