Joko Widodo & Dahlan Iskan



Rakyat Indonesia, Serahkan Kepemimpinan Republik Kepada Mereka Yang Bisa Bekerja.........

Indonesia sedang mengalami krisis kepemimpinan, barisan muda gagal membentuk lapisan baru kepemimpinan nasional, malah pemimpin-pemimpin muda yang dulu pernah berjaya di masa lalu, malah doyan maling duit negara, sementara barisan tua sudah membosankan.

Tapi Tuhan selalu memberkahi bangsa ini dengan celah cahaya, harapan yang tipis itu menebal pada awan sejarah bangsa ini. Dua tokoh muncul bersamaan tiba-tiba, dua bintang rakyat hidup dan mengobori bangsa ini menjadi pandu kemana semustinya kerja bangsa ini diarahkan.

Dahlan Iskan, dia adalah menteri yang bekerja. Awalnya Dahlan diserang oleh lawan-lawan politiknya sebagai "Menteri Pencitraan" dia diberondong kanan kiri, perjoangannya membubarkan Petral sama sekali tidak mendapat dukungan Istana dan DPR. Kini terbukti apa yang diperjuangkan Dahlan Iskan menjadi kesadaran kolektif bahwa selama ini kita menjadi bahan pemerasan mafia impor minyak, di DPR Dahlan malah dituduh sebagai biang pemborosan, trilyunan duit dibakar habis untuk PLN, orang-orang DPR yang katanya wakil rakyat malah menyerang kebijakan Dahlan yang memperjuangkan seluruh rakyat menikmati listrik. Dahlan ambil resiko biaya tinggi agar semua orang Indonesia berhak atas listrik, kini orang-orang di daerah-daerah terpencil merdeka hidupnya karena listrik sudah dialiri, mereka bisa menyetel radio, televisi dan anak-anak mereka belajar dengan layak.

Dahlan dibilang sering omong kosong soal revitalisasi BUMN, tapi tanyalah pada karyawan-karyawan kertas leces bagaimana rasa senang hati mereka, gaji mereka yang tertahan selama tiga tahun mulai dibayarkan , tanyakanlah pada karyawan-karyawan PT Industri Kapal Indonesia (IKI) bagaimana mereka bisa menjawab tantangan Dahlan dan gembira gaji mereka bisa dapatkan kembali, PT IKI sebagai produsen kapal sekarang malah kebanjiran order.

Sapi-sapi diproduksi BUMN tersendiri dan mulai mengembangkan sayap, Pesawat-Pesawat dibuat kembali, mesin-mesin penggiling tebu berputar kembali, rumah-rumah obat memproduksi obat untuk rakyat, jalan tol di atas laut hanya dibangun dalam satu tahun dan tidak menyerap APBN, Rumah Sakit untuk Buruh didirikan, pabrik elektronik seperti PT LEN membangun proyek raksasanya, Pertamina mendobrak keuntungan besar, agenda Brigade 300K untuk mencari sumber energi berhasil digarap, Dahlan membangun harapan, mengindustrialisasi mimpi menjadi fakta kerja.

Dan terbukti, hampir semua BUMN menguntungkan saat ini. Lalu apakah masih nyinyir semua? apakah masih menjadikan Trio Macan 2000 sebagai bahan referensi politik dalam mengamati postur kerja Dahlan Iskan, dia pemimpin bekerja.

Di luar Dahlan Iskan ada Jokowi, banyak orang Jokowi disetir media, tapi adakah yang bisa merekayasa cinta? Jokowi bekerja dengan hati, Jokowi membangun tali cinta antara rakyat dan pemimpinnya, Jokowi mewujudkan kerja-kerja yang terbengkalai, dia adalah lambang dari bersatunya kata dan tindakan.

Jokowi membangun kota Solo dengan hati, lalu dia ke Jakarta membuat terkejut banyak orang, betapa rakyat bisa menangis melihat pemimpinnya, energi ketulusan Jokowi membawa semangat baru bagi rakyat ini untuk maju selangkah ke depan. Tangisan Jokowi saat melihat tukang kerak telor yang tidak bisa masuk JieXpo Kemayoran, adalah kemarahan sejarah, adalah kemarahan bahwa bangsa ini gagal memahami siapa yang mustinya berdaulat.

Jokowi mengembalikan kesadaran itu, bahwa pemimpinlah yang harus bekerja dengan rakyat.

Ini adalah fakta kenapa semua masih mencibir, Pemimpin sudah tersedia di depan mata, kenapa tidak didukung, kenapa kita tidak membangun harapan untuk Indonesia ke depan, Indonesia yang indah bagi anak-anak kita, dan janganlah kita gadaikan lagi Indonesia kita pada kelompok parlente yang mengaku berpendidikan tinggi tapi malah jual negara dengan bahasa-bahasa tinggi.

Kepada Jokowi, Kepada Dahlan Iskan, negara ini kembali bermula (ADH)