BANDA ACEH - Sedikitnya lima mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Kita Untuk Rakyat menggelar aksi unjukrasa, Selasa (18/6) di Bundaran Simpang Lima Banda Aceh. Dalam aksi itu, mahasiswa menilai pemberlakuan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) adalah upaya pembodohan dan pemiskinan masyarakat.

"Menaikkan BBM bukanlah solusi yang cerdas, dan tidak tepat untuk saat ini harus dinaikkan. Masyarakat akan menjadi korban, karena harga sembako juga akan naik jika BBM baik,"teriak Koordinator Aksi Kukuh Bagus dalam orasinya.

Mereka menilai, dengan pemberian BLSM tersebut, bisa menyebabkan masyarakat tidak mandiri kibat dari bantuan dana 'segar' tersebut.

"Seharusnya pemerintah lebih kreatif dan bijak dalam mengambil kebijakan, seperti memberikan modal usaha, sehingga tidak membuat masyarakat malas bekerja," imbuh Kukuh.

Untuk itu, mahasiswa mendesak kalangan partai politik, untuk lebih cerdas menanggapi rencana kenaikan harga BBM dan pemberian BLSM tersebut.

"Bertindaklah harus sesuai unntuk kepentingan rakyat dan bukan untuk kepentingan politik kaum tertentu. Partai politik jangan menjadikan rencana tersebut, dengan mengatasnamakan kepentingan masyarakat, untuk memuaskan hasrat politiknya dan kepentingan pesta demokrasi akbar 2014," ujar Kukuh.

Selain itu, mahasiswa tersbut juga mengkritik aparat penegak hukum yang telah bertindak secara arogan saat mengamankan aksi uunjukrasa penolakan kenaikan harga BBM.

"Aktor keamanan harus lebih cerdas dan bijak dalam menyelesaikan persoalan yang terjadi dilapangan, terkait bentuk-bentuk penyampaian aspirasi yang dilakukan oleh rakyat. Jangan mengamankan masyarakat dengan sikap arogan, apalagi menggunakan senjata," ujarnya(sumber)

Jelas ni bayarannya ya dek,,,