Hola semuanya, agan, sista, momod, mimin sekalian. Ane anak bau kencur nih di kaskus, mau coba buat theard yang mudah mudahan gak . Kalo ada kesalahannya ane minta maaf. Mohon krtitik dan sarannya juga supaya ane lebih baik ke depannya. Oke, kita mulai aja ya.

Semuanya pasti udah pernah nonton Avatar kan. Itu loh, film fiksi ilmiah besutan James Cameron yang menceritakan invansi marine ke bulan Pandora.


Nah, bagi yang udah pernah nonton pasti tau dengan “Toruk Makto” dong. Itu loh, naga fiksi (kalo di filmnya disebut Great Leonopteryx) yang ditaklukkan Jake dan jadi tunggangannya serta pemimpin para Leonopteryx.

Ternyata eh ternyata, sang kreator nih film terinspirasi oleh hewan yang ada di Indonesia lho. Sumber
Nama hewan ini adalah Draco Volans (Flying Dragon). Kalo orang di Indonesia nyebutnya cicak terbang, dan setiap daerah biasanya punya nama masing-masing seperti cekibar (Betawi), hap-hap (Sunda), dan celeret gombel atau klarap (Jawa).

Draco Volansini tersebar hampir di seluruh hutan tropis Asia Tenggara salah satunya negeri kita tercinta ini a.k.a Indonesia.
Draco Volans masuk ke dalam golongan reptil yang termasuk ke dalam suku (famili) Agamidae. Nah yang termasuk masih satu suku dengan Draco Volans adalah bunglon. Meskipun kebanyakan orang Indonesia nyebutnya cicak terbang, ternyata draco volans ini gak sesuku lho dengan cicak pada umumnya karena cicak/tokek masuk dalam suku (famili) Gekkonidae. Maklum ya, kalo orang kita kan sering beri nama karena mirip aja, heeee
Reptil yang bisa mencapai ukuran kurang lebih 20cm dan memakan serangga(semut & rayap) ini, senang hidup di atas pohon dan sesekali turun ke tanah untuk berkembang biak. Biasanya jika akan bertelur, betinanya akan menaruh telur dalam lubang tanah yang digali dengan moncongnya. Betina akan menjaga telur itu hanya 24 jam, dan selanjutnya meninggalkan telurnya menetas dengan sendirinya. Sekali reproduksi rata-rata draco volans menghasilkan 1-5 butir telur. Dan membutuhkan setidaknya 20-32 hari sampai telur-telur ini menetas.

Sebenarnya draco volans tidak bisa terbang layaknya “Toruk Makto” dalam film Avatar. Draco volans menggunakan sayapnya hanya untuk meluncur dari satu pohon ke pohon lainnya. Dan ternyata sayap (patagium) di draco volans merupakan perpanjangan beberapa tulang rusuk yang diselimuti kulit tipis.

Nih beberapa gambarnya.







Kalo agan, sista, momod dan mimin sekalian pernah ngeliat/nemu cicak terbang yang saya bahas ini dan langsung bilang kalo itu draco volans, eitss tunggu dulu. Kenapa demikian?? Karena draco volans ini hanya salah satu spesies yg termasuk dalam genus draco. Dan masih ada sekitar 30an draco draco lainnya yang tersebar di seantero dunia. Dan celakanya, semuanya hampir mirip, ane aja bingung bedainya.
Oh ya semuanya, cicak terbang dan termasuk semua genus draco ini memang tidak termasuk binatang dilindungi, tapi keberadaanya terancam kepunahan lho. Ane search di youtube ada yang jual ratusan juta untuk satu ekornya. Mungkin hal ini yang menyebabkan si cicak terbang ini mulai jarang ditemui. Jadi tolong buat semuanya yang telah baca thread ini kalo pernah liet jangan ditankep ya, dibuat maenan apalagi dijual. Biar gak punah nih cicak terbang.

Note : Sebuas-buasnya hewan yang memangsa manusia, lebih buas lagi manusia yang menyebabkan hewan itu punah.

Bagi yang baru tau karena baca thread ini, tolong bantu kalo dilempar juga pasti ane tangkep koq
Bagi yang udah tau dan merasa thread ini basi, ane jangan di ya.