- Beranda
- The Lounge
Mengenal Beragam Jenis Kopi Asli Indonesia Yuk Gan!
...
TS
GunnersaurusRex
Mengenal Beragam Jenis Kopi Asli Indonesia Yuk Gan!
Indonesia, negara kepulauan dengan sumberdaya alam melimpahnya lagi-lagi menunjukan kebhinekaannya. Selain kaya akan keberagaman suku, bangsa dan budaya, ternyata Indonesia juga kaya akan cita rasa kopi. Mulai rasa cokelat, madu, rumput-rumputan, bunga, herbal, dan masih banyak lainnya.
Aroma kopi Indonesia berbeda karena berbagai alasan. Variabel yang paling berpengaruh adalah jenis tanah, ketinggian permukaan tanah, varietas kopi, metode pengolahan dan penyimpanan. Selain itu, banyaknya pegunungan aktif, perbedaan iklim serta perbedaan letak geografis juga memiliki dampak yang signifikan pada perbedaan struktur tanah disetiap lahan perkebunan kopi Indonesia. Karakter cita rasa kopi itu seperti halnya manusia, amat dipengaruhi oleh lingkungan tempat ia tumbuh. Karenanya, biji kopi dari dua tempat yang berbeda biasanya memiliki karakter yang berbeda, baik dari aroma, kandungan, kafein, hingga rasa dan tingkat keasamannya. Dengan kata lain, Kombinasi faktor-faktor alam dan manusia memang sangat mempengaruhi “terroir” khas untuk setiap jenis kopi di Indonesia.
Di Indonesia ada dua jenis kopi: arabika dan robusta. Sebenarnya ada satu jenis lagi, yaitu liberika dari Liberia, Afrika. Tapi kopi jenis ini tidak terlalu banyak diproduksi. Dari segi penampilan fisik, biji kopi liberika lebih besar, dan rasanya lebih pahit.
Secara umum, kopi Indonesia memiliki full body dan tingkat keasaman yang relatif rendah. Setiap kawasan dikenal dengan profil cupping nya yang khas, bahkan dalam satu wilayah pun masih dapat ditemukan keanekaragaman. Berikut beberapa kopi Indonesia yang sudah banyak dikenal para penikmat kopi, baik lokal maupun mancanegara, yaitu:
Kopi Gayo
Ciri: Kekentalan lebih ringan, keasaman seimbang, rasa cokelat, tembakau, asap, tanah, kayu dan aroma lebih kuat.
Lokasi: Pegunungan Gayo, Aceh Tengah, Nanggroe Aceh Darussalam.
Kopi Mandailing (Mandheling)
Ciri: Kekentalan bagus, keasaman medium, rasa floral dengan rasa akhir manis.
Lokasi: Pegunungan Bukit Barisan, Sumatera Utara.
Kopi Lintong
Ciri: Kekentalan bagus dan keasaman seimbang, rasa cokelat dan sedikit rasa rempah.
Lokasi: Pegunungan Bukit Barisan, Sumatera Utara.
Kopi Jawa (Java)
Ciri: Aroma bagus, kekentalan dan keasaman medium, rasa seimbang dengan rasa akhir herbal.
Lokasi: Pegunungan Ijen, Jawa Timur.
Kopi Priangan (Preanger)
Ciri: Kekentalan dan keasaman medium ke atas, rasa dominan cokelat dengan rasa akhir rempah.
Lokasi: Cianjur, Jawa Barat.
Kopi Toraja
Ciri: Rasa harum, keasaman lebih tinggi, lezat.
Lokasi: Pegunungan Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Kopi Kalosi
Ciri: Kekentalan bagus, keasaman rendah, rasa cokelat dengan sedikit kesan jeruk.
Lokasi: Enrekang, Sulawesi Selatan.
Kopi Bali Kintamani
Ciri: Biji besar, kekentalan dan keasaman medium, ada rasa jeruk (lemony) dan floral.
Lokasi: Pegunungan Kintamani, Bali.
Kopi Flores Bajawa
Ciri: Kekentalan tinggi dan keasaman rendah, rasa cokelat dan vanili dengan karamel alamiah.
Lokasi: Pegunungan Flores, Nusa Tenggara Timur.
Kopi Baliem/Wamena
Ciri: Kekentalan tinggi, keasaman rendah, rasa cokelat dengan sentuhan tembakau.
Lokasi: Paniai dan Jayawijaya, Papua.
Dari sepuluh jenis tersebut, masih ada satu jenis kopi lagi yaitu; kopi luwak. Kopi luwak diproses melalui metode yang menjadikan buah kopi sebagai makanan bagi hewan luwak, spesies lokal sejenis musang. Sistem pencernaan luwak akan mencerna lapisan buah. Setelah melalui sistem pencernaan hewan luwak tersebut, biji kopi kemudian dicuci dan disortir. Kopi luwak diproduksi dihampir seluruh wilayah indonesia antara lain; Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Toraja. Namun menurut cerita, hanya kopi luwak Bali sajalah yang sudah memiliki standar produksi yang baik, yang benar-benar dihasilkan dari proses pencernaan luwak. Sisanya, meskipun sudah banyak dikenal, namun keasliannya masih dipertanyakan.
*See more at: http://coffee.philokopie.com/#sthash.MlW5CNGL.dpuf
Aroma kopi Indonesia berbeda karena berbagai alasan. Variabel yang paling berpengaruh adalah jenis tanah, ketinggian permukaan tanah, varietas kopi, metode pengolahan dan penyimpanan. Selain itu, banyaknya pegunungan aktif, perbedaan iklim serta perbedaan letak geografis juga memiliki dampak yang signifikan pada perbedaan struktur tanah disetiap lahan perkebunan kopi Indonesia. Karakter cita rasa kopi itu seperti halnya manusia, amat dipengaruhi oleh lingkungan tempat ia tumbuh. Karenanya, biji kopi dari dua tempat yang berbeda biasanya memiliki karakter yang berbeda, baik dari aroma, kandungan, kafein, hingga rasa dan tingkat keasamannya. Dengan kata lain, Kombinasi faktor-faktor alam dan manusia memang sangat mempengaruhi “terroir” khas untuk setiap jenis kopi di Indonesia.
Di Indonesia ada dua jenis kopi: arabika dan robusta. Sebenarnya ada satu jenis lagi, yaitu liberika dari Liberia, Afrika. Tapi kopi jenis ini tidak terlalu banyak diproduksi. Dari segi penampilan fisik, biji kopi liberika lebih besar, dan rasanya lebih pahit.
Secara umum, kopi Indonesia memiliki full body dan tingkat keasaman yang relatif rendah. Setiap kawasan dikenal dengan profil cupping nya yang khas, bahkan dalam satu wilayah pun masih dapat ditemukan keanekaragaman. Berikut beberapa kopi Indonesia yang sudah banyak dikenal para penikmat kopi, baik lokal maupun mancanegara, yaitu:
Kopi Gayo
Ciri: Kekentalan lebih ringan, keasaman seimbang, rasa cokelat, tembakau, asap, tanah, kayu dan aroma lebih kuat.
Lokasi: Pegunungan Gayo, Aceh Tengah, Nanggroe Aceh Darussalam.
Kopi Mandailing (Mandheling)
Ciri: Kekentalan bagus, keasaman medium, rasa floral dengan rasa akhir manis.
Lokasi: Pegunungan Bukit Barisan, Sumatera Utara.
Kopi Lintong
Ciri: Kekentalan bagus dan keasaman seimbang, rasa cokelat dan sedikit rasa rempah.
Lokasi: Pegunungan Bukit Barisan, Sumatera Utara.
Kopi Jawa (Java)
Ciri: Aroma bagus, kekentalan dan keasaman medium, rasa seimbang dengan rasa akhir herbal.
Lokasi: Pegunungan Ijen, Jawa Timur.
Kopi Priangan (Preanger)
Ciri: Kekentalan dan keasaman medium ke atas, rasa dominan cokelat dengan rasa akhir rempah.
Lokasi: Cianjur, Jawa Barat.
Kopi Toraja
Ciri: Rasa harum, keasaman lebih tinggi, lezat.
Lokasi: Pegunungan Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Kopi Kalosi
Ciri: Kekentalan bagus, keasaman rendah, rasa cokelat dengan sedikit kesan jeruk.
Lokasi: Enrekang, Sulawesi Selatan.
Kopi Bali Kintamani
Ciri: Biji besar, kekentalan dan keasaman medium, ada rasa jeruk (lemony) dan floral.
Lokasi: Pegunungan Kintamani, Bali.
Kopi Flores Bajawa
Ciri: Kekentalan tinggi dan keasaman rendah, rasa cokelat dan vanili dengan karamel alamiah.
Lokasi: Pegunungan Flores, Nusa Tenggara Timur.
Kopi Baliem/Wamena
Ciri: Kekentalan tinggi, keasaman rendah, rasa cokelat dengan sentuhan tembakau.
Lokasi: Paniai dan Jayawijaya, Papua.
Dari sepuluh jenis tersebut, masih ada satu jenis kopi lagi yaitu; kopi luwak. Kopi luwak diproses melalui metode yang menjadikan buah kopi sebagai makanan bagi hewan luwak, spesies lokal sejenis musang. Sistem pencernaan luwak akan mencerna lapisan buah. Setelah melalui sistem pencernaan hewan luwak tersebut, biji kopi kemudian dicuci dan disortir. Kopi luwak diproduksi dihampir seluruh wilayah indonesia antara lain; Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Toraja. Namun menurut cerita, hanya kopi luwak Bali sajalah yang sudah memiliki standar produksi yang baik, yang benar-benar dihasilkan dari proses pencernaan luwak. Sisanya, meskipun sudah banyak dikenal, namun keasliannya masih dipertanyakan.
*See more at: http://coffee.philokopie.com/#sthash.MlW5CNGL.dpuf
Quote:
THIS THREAD
SPONSORED BY :
SPONSORED BY :
Spoiler for philokopie kafe:
0
3.8K
29
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
925.1KThread•91KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya