Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

beebelsAvatar border
TS
beebels
AHOK : kami harus belajar banyak dari Surabaya
VIVAnews - Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan Jakarta perlu belajar banyak dari Surabaya. Ini tak lain karena peringkat tata kelola pemerintahan DKI terus menurun.

Di sela membuka seminar tata kelola pemerintahan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis 13 Juni 2013, Ahok mengatakan tata kelola pemerintahan Jakarta belum sempurna. "Masih banyak yang perlu diperbaiki," katanya.

Lembaga nonprofit Partnership for Governance Reform baru-baru ini melansir peringkat tata kelola pemerintahan melalui Indonesia Governance Index (IGI). Jakarta yang saat ini digawangi Joko Widodo hanya mampu menempati posisi ketiga, tertinggal dari Yogyakarta dan Jawa Timur yang masing-masing menempati peringkat pertama dan kedua. Padahal tahun lalu DKI Jakarta menduduki peringkat pertama.

Atas dasar itulah, Ahok menilai Jakarta perlu banyak belajar dari Jawa Timur. "Tata kelola pemerintahan di Indonesia itu sangat komperhensif."

Turunnya peringkat ini, kata Ahok itu wajar. Mengingat Jakarta masih banyak yang harus dibenahi, khususnya menyangkut sengketa lahan dan perizinan. "Yang paling banyak dikeluhkan orang kan soal Izin Mendirikan Bangunan. Itu masalahnya," kata mantan bupati Belitung ini. "Yang jelas kami harus belajar banyak dari Surabaya. Di sana sangat baik."

Selain permasalahan itu, kata Ahok, yang paling utama harus diperbaiki adalah orang-orang yang bekerja di lingkungan Pemprov DKI. Seluruh staf Pemprov harus melayani masyarakat dengan baik sehingga roda pemerintahan berjalan lancar.

"Orang-orang harus di-tune up dulu supaya persepsinya melayani masyarakat, bukan pejabat," kata Ahok.

Dia mencontohkan, pelayanan di rumah susun Marunda. Ahok mengaku kesal lantaran orang-orang di Dinas Perumahan memperlakukan diri sebagai pejabat. Mereka tidak menyelesaikan masalah warga yang seharusnya menjadi tugas utama.

"Saya baru marah-marah. Masa yang tinggal di rusun musti bolak-balik ke kantor Dinas Perumahan. Sampai sana tidak beres-beres. Apa susahnya sih kalau orang Dinas Perumahan itu bawa dokumen ke rusun," katanya.

Puji Rismaharini

Tak cuma ingin belajar dari Surabaya, Ahok juga melontarkan pujian kepada Walikota Surabaya, Tri Rismaharini. Menurut dia, Risma berhasil menata ibu kota Jawa Timur itu dengan baik.

Ahok bahkan menyebutkan jika Risma pantas menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo, apabila Jokowi jadi calon presiden pada Pemilihan Presiden 2014.

"Tahun ini peringkat DKI kalah sama Jawa Timur. Kalau Pak Jokowi jadi presiden, baiknya Bu Risma suruh ke sini saja," kata Ahok. "Orang-orang daerah memang teruji, mantan Wali kota Solo bagus apalagi wali kota Surabaya."

Ahok menilai, tipikal kepemimpinan Wali kota Surabaya itu hampir sama dengan Jokowi. Keduanya bersifat keras dan tahu bagaimana cara merealisasikan rencana. Hal itu terbukti dari penilaian pelayanan publik terhadap kota Surabaya.

"Dia juga suka blusukan kayak Pak Jokowi," katanya.

Ahok menuturkan, pelayanan di kota Surabaya sudah seperti sebuah biro jasa, karena melayani kliennya dengan baik. Tidak harus selalu masyarakat yang datang ke kantor pemerintahan. Tapi justru staf pemerintahan yang melayani masyarakat.

"Layanan perizinan tanah, IMB, akta. DKI harus belajar banyak dari Surabaya," kata Ahok.

===================
http://us.fokus.news.viva.co.id/news...dari-surabaya-

belajar dari yang lebih baik untuk menjadi lebih baik itu perlu, ga usah gengsi untuk belajar tata kelola daerah lainemoticon-I Love Indonesia (S)
Diubah oleh beebels 14-06-2013 01:19
0
2.8K
42
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.8KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.