Ini adalah Renungan Insomnia kedua yang saya buat, masih tetap tidak rapi tapi (semoga)bergizi jika dibaca dengan teliti dan direnungkan dengan hati

Ingatkah agan dgn kalimat:"Aku marah krn aku sayang sama kamu"
Kalau dipikir secara sederhana memang kalimat itu aneh......masa marah jadi bukti rasa sayang??
Tapi, kalau dipikir2 lagi, itu benar.....marah adalah bukti rasa sayang, marah adalah tanda rasa sayang

Sekarang saya tanya kpd agan: pernahkah agan marah??
saya yakin jawabannya iya
Sekarang ingat2 kembali saat ketika Anda marah kepada beberapa orang, saya yakin yg agan ingat pertama adalah ketika agan marah dgn orang yg dekat dgn agan

Kalimat penutup saya kali ini adalahkalimat yang mungkin sudah sering agan dengar:
"Kita selalu menemukan alasan untuk memaafkan orang yang kita sayangi"


Saya merasa ada 2 pemahaman tentang marah:
Yang pertama, rasa marah karena emosi yg meluap2, membabibuta krn suatu hal yg tidak seperti biasanya, misalnya agan ditabrak orang
Yang kedua adalah rasa marah yg sesungguhnya, rasa marah yang menjadi bukti sayang.......itu adalah rasa marah krn kecewa

Saya yakin, kemarahan jenis 2 hanya mungkin terjadi pada orang2 dekat kita, kita seringkali marah krn kecewa.......kecewa krn sikap ataupun respon yang dilakukan orang2 dekat kita tidak sesuai dgn yang kita harapkan
Dan agan tidak akan pernah merasa kecewa hingga marah kpd seseorang jika agan tidak sayang orang itu, saya yakin agan akan cuek jika yang mengecewakan agan adalah orang yang tidak banyak berperan dalam hidup agan