Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rezredsAvatar border
TS
rezreds
Masihkah Kita Peduli..?!
Sebenarnya ini adalah tulisan lama ane. Ane bikin thread ini sekedar share gan, untuk mengingatkan kita tentang arti kepedulian sosial. emoticon-Smilie

Jadi.. begini ceritanya... emoticon-Smilie



Siang itu, sekitar minggu pertama bulan September 2010, ane sedang berada di kamar kos yang ane tinggali selama 2 tahun terakhir, tengah mengemasi semua barang-barang ane. Ini adalah hari terakhir ane menempati kamar ini. Alhamdulillah, setelah melewati 36 rintangan dan 99 cobaan, studi ane disini selesai dengan baik. Seperti lazimnya mahasiswa yang sudah lulus dan hendak “tutup kamar”, semua barang dan pakaian yang masih ane perlukan sudah ane kemasi.

Tinggal 2 tumpukan kertas dan buku bekas yang masih tersisa di hadapan ane. Ane berpikir untuk memberikannya kepada pemulung. Dari seorang teman, ane dapat info ada seorang pemulung yang tinggal di gang pocongkkkk, sebuah gang kecil berjarak sekitar 200 m dari kosan ane.

Langsung saja siang itu, ane menyambangi rumahnya, sebuah rumah petak reyot yang kurang nyaman. Seorang lelaki berusia 40-an tengah merapikan tumpukan kardus dan kertas bekas di bagian depan rumah. Ane menghampiri bapak itu, lalu menyampaikan maksud ane, hendak meloakkan beberapa tumpuk kertas dan barang bekas.

Dengan muka sumringah, beliau langsung mengikuti ane, menuju ke kamar kos ane. Setelah membundel semuanya, beliau langsung mengangkatnya dan membawanya pulang. Baru sebagian, karena cukup banyak.

“Sebentar, mas, saya taruh rumah dulu, nanti saya kembali lagi”, katanya.

Sejurus kemudian, beliau kembali,

“Berapa semuanya, mas?”, katanya,
“Gak usah, pak, ambil saja. Toh juga udah gak kepake”, kata ane.
“Wah, saya gak bisa gitu mas. Udah mas, saya hargain 10.000 aja ya, biar sama-sama ikhlas” kata beliau, sembari mengulurkan selembar uang 10.000 diiringi senyuman.
“Gak usah, pak. Beneran.. saya ikhlas kok” kata ane, berusaha menolak dengan halus.

Meskipun ane gak mau, beliau tetap bersikukuh, dan memaksa ane menerima uang itu. Akhirnya, ane terima juga uang itu, untuk menghormati beliau.

"Terima kasih banyak ya, mas. Semoga sukses ketika bekerja nanti” kata beliau, sembari tersenyum, dan pamit pulang.



Sejenak ane terdiam, merenung. Orang (maaf) miskin macam bapak ini, masih punya malu, untuk selalu “membayar” apa yang dia dapat. Bekerja keras demi keluarganya, meskipun hasilnya tak seberapa. Sangat berbeda dengan tabiat banyak orang kaya dan berkuasa di negeri ini. Tidak pernah puas dengan apa yang telah mereka miliki, melakukan segala cara untuk mendapat lebih dan lebih, tanpa dibarengi “membayar” atas apa yang mereka dapat. Keserakahan telah menggerogoti hati nurani mereka.

==== * ====


Kembali ke kesibukan ane beres-beres. Ketika sedang membongkar lemari, di tumpukan terbawah ternyata masih ada 3 helai baju yang sudah lama gak ane pakai. Sudah lusuh, kayaknya gak mungkin lagi ane pakai. Tas juga sudah penuh, menolak untuk dimasuki lagi. Akhirnya ane masukkan baju itu ke dalam plastik. Ane berniat untuk memberikannya ke orang jalanan nanti.

Selesai beres-beres, ane sempatkan untuk “mencari” orang yang mau ane kasih baju ini. Ane melihat ada satu keluarga pemulung dengan gerobaknya tengah beristirahat di perempatan Bintaro Plasa. Ane mendekat ke mereka,

“maaf, Pak, Bu, mengganggu sebentar, inisaya ada baju bekas, barangkali mau..” kata ane, sembari mengumbar senyum manis.

Anak dari pemulung itu, mungkin berusia sekitar 5 tahunan, langsung menyambut uluran tangan ane, sembari tersenyum.. manis, tulus sekali.
“terimakasih ya, bang..” , katanya.

Kedua orang tuanya juga tersenyum tulus kepadaku, sembari mengucapkan terima kasih. Raut wajah mereka jelas menggambarkan kegembiraan, kebahagiaan. Ane terdiam, terharu melihatnya. Yang ane beri hanyalah baju lusuh yang sudah lama gak ane pakai, sudah gak berharga buat ane, tapi bagi mereka, sangat berarti.



Sejenak ane merenung, ane bersyukur atas apa yang ane punya selama ini. Hidup ane yang kadang ane masih kurang puas karenanya. Karena ane masih saja kehujanan naik motor, karena ane kadang gak punya uang untuk membeli apa yang ane inginkan. Tapi di atas itu semua, ane masih bisa makan enak, ane masih punya tempat tinggal, ane masih bisa kuliah, ane masih punya baju bagus, ane masih punya yang orang lain gak punya. Ya, masih banyak orang yang tidak seberuntung ane. Masih banyak yang gak bisa makan, tidak punya tempat tinggal, tidak bisa sekolah.

==== * ====


Masihkah kita peduli..??

Ketika kita melihat orang yang lebih kaya dan lebih beruntung dari kita, kita selalu merasa kurang, merasa sial, lantas merutuki nasib. Tapi kita jarang mau melihat ke bawah. Cobalah sesekali melihat ke sekeliling kita, masih banyak orang yang kurang beruntung.

Apalah artinya mengorbankan sedikit milik kita untuk kebahagiaan mereka?
Tidak perlu baju bagus, mobil mewah, rumah besar. Bagi mereka, bisa makan enak sudah sebuah kemewahan.

Masihkah kita peduli...?

Jangan hanya berdiam diri, kawan. Hanya mayat yang punya hak untuk diam tanpa melakukan apapun. Manusia ditakdirkan sebagai makhluk sosial, harus saling banti-membantu. Lihatlah sekeliling kita, mulailah lakukan hal-hal kecil yang bermanfaat bagi mereka yang kekurangan. Hal-hal yang mungkin gak berharga buat kita, akan sangat berarti buat mereka.

Sedikit dari kita, Sangat berarti untuk mereka.. emoticon-Toast

Silahkan di-Share gan...
Agar makin banyak yang awaredengan orang-orang yang kurang beruntung..

Karena Kita Peduli...!! emoticon-Shakehand2



Quote:
0
2.2K
29
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.