Hallo Kaskuser..





@GraffiTalk
https://www.facebook.com/GraffitiTalk?ref=hl
http://graffitalk.blogspot.com/
graffititalk@gmail.com




Ketika tengah berjalan-jalan di beberapa kota, Anda mungkin akan mendapati beberapa tembok penuh dengan lukisan yang terkesan ngasal. Tembok-tembok tersebut seolah menjadi kanvas raksasa bagi pelukis jalanan. Ya, gambar-gambar ngawur yang Anda lihat, itulah yang disebut dengan grafiti.
Secara garis besar, grafiti memanglah sebuah gambar. Sebuah gambar yang terkadang memiliki makna yang tersembunyi, sebuah gambar yang bukan hanya sekadar gambar, dan sebuah gambar yang memiliki perjalanan panjang.

Kalian pasti tau dan pernah melihat gambar graffiti toh?



Gimanah? Kerenz Bukan?

Kami Team GRAFFTALK disini kan membagikan banyak pengetahuan mengenai dunia GRAFITI baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri, yang mungkin hanya sebagian orang sajah yang sudah pernah dengar atau sudah tahu atau bisa sajah sudah lupa..

Yuks Kita Mulai Dari


SEJARAH GRAFFITI

Sebuah kreativitas nyatanya memang tidak lahir begitu saja. Sebuah perjalanan panjang diperlukan agar kreativitas tersebut diakui. Misalnya saja grafiti. Sejarah grafiti berubah menjadi satu hal yang penting ketika seseorang tersebut merasa tertarik untuk lebih mengenal grafiti secara dekat

Percayakah Anda bahwa grafiti telah menjadi bagian hidup manusia sejak ribuan tahun lalu, tepatnya sejak masa prasejarah?.

Sejarah grafiti dimulai sejak dahulu. Konon, sebelum menemukan tulisan dan alfabet, manusia mula-mula menggambar. Cerita ini disinyalir sebagai cerita sejarah grafiti awal.

Arkeolog menemukan banyak sekali lukisan pada dinding gua yang dulu dihuni manusia prasejarah. Fenomena ini tidak hanya terfokus di satu tempat, tetapi di banyak tempat seluruh dunia.

Berdasarkan fakta demikian, sejarah grafiti ternyata memang sudah dimulai sejak zaman manusia purba.

Masih menurut sejarah grafiti, dinding-dinding gua prasejarah di Spanyol dihiasi gambar bison dengan dominasi cat merah-hitam.

Salah satu grafiti prasejarah paling terkenal ada di Perancis, tepatnya di Gua Chauvet dan Lascaux.

Kebiasaan melukis di dinding bermula dari manusia primitif sebagai cara mengkomunikasikan perburuan. Pada masa ini, grafittI digunakan sebagai sarana mistisme dan spiritual untuk membangkitkan semangat berburu.

Gua-gua tersebut dipenuhi lukisan aneka hewan yang digambar pada zaman es (sekitar 32.000 tahun lalu), di antaranya kuda, bison, singa, hingga badak. Saking terkenalnya, Gue Lascaux dinyakatan sebagai World Heritage Site oleh UNESCO.

Sejak 30.000 tahun lalu, Suku Aborigin dari Australia telah memakai teknik yang cukup rumit untuk melukisi tembok-tembok batu, dari stensil sampai brush painting. Suku-suku Afrika juga membuat grafiti berupa lukisan manusia dan kegiatannya.

Perkembangan kesenian di zaman Mesir kuno juga memperlihatkan aktivitas melukis di dinding-dinding piramida. Lukisan ini mengkomunikasikan alam lain yang ditemui seorang pharaoh (Firaun) setelah dimumikan.

Para bomber prasejarah di Argentina punya ciri khas gaya abstrak dan motif geometris. Sejarah grafiti secara tidak langsung ikut memberikan informasi pada ahli arkeolog. Lukisan dinding di Algeria memberi informasi pada para ilmuwan bahwa manusia 3.000 tahun lalu telah mengenal budaya beternak sapi.

Kegiatan grafiti sebagai sarana menunjukkan ketidak puasan baru dimulai pada zaman Romawi dengan bukti adanya lukisan sindiran terhadap pemerintahan di dinding-dinding bangunan. Lukisan ini ditemukan di reruntuhan kota Pompeili. Sementara di Roma sendiri dipakai sebagai alat propaganda untuk mendiskreditkan pemeluk kristen yang pada zaman itu dilarang kaisar.

Seiring berjalannya waktu, karakter gambar grafiti terus mengalami perkembangan. Sekitar abad ke-5 Masehi, gambar yang lebih rumit dan realis mulai muncul di gua-gua China dan India, biasanya mengisahkan ajaran agama (pada zaman itu, biara atau kuil memang biasa dibangun dekat atau dalam gua).

Para rohaniawan yang kreatif ini mencampur catnya dengan adonan tanah liat dan ramuan jeruk limo sehingga warna-warni lukisan itu tetap terjaga hingga hari ini.

Pada perkembangan selanjutnya, graffiti di sekitar tahun 70-an di Amerika dan Eropa akhirnya merambah ke wilayah urban sebagai jati diri kelompok yang menjamur di perkotaan. Karena citranya yang kurang bagus, grafiti telanjur menjadi momok bagi keamanan kota. Alasannya adalah karena dianggap memprovokasi perang antar kelompok atau gang. Selain dilakukan di tembok kosong, grafiti pun sering dibuat di dinding kereta api bawah tanah.

Adanya kelas-kelas sosial yang terpisah terlalu jauh menimbulkan kesulitan bagi masyarakat golongan tertentu untuk mengekspresikan kegiatan seninya. Akibatnya beberapa individu menggunakan sarana yang hampir tersedia di seluruh kota, yaitu dinding.

Pendidikan kesenian yang kurang menyebabkan objek yang sering muncul di grafiti berupa tulisan-tulisan atau sandi yang hanya dipahami golongan tertentu. Biasanya karya ini menunjukkan ketidak puasan terhadap keadaan sosial yang mereka alami.

Di Amerika Serikat sendiri, setiap negara bagian sudah memiliki peraturan sendiri untuk meredam grafiti. San diego, California, New York telah memiliki undang-undang yang menetapkan bahwa grafiti adalah kegiatan ilegal. Untuk mengidentifikasi pola pembuatannya, grafiti pun dibagi menjadi dua jenis yaitu graffiti dan mural.

Meskipun grafiti pada umumnya bersifat merusak dan menyebabkan tingginya biaya pemeliharaan kebersihan kota, namun grafiti tetap merupakan ekspresi seni yang harus dihargai. Ada banyak sekali seniman terkenal yang mengawali kariernya dari kegiatan grafiti.


(Terimakasih sudah membaca)



@GraffiTalk
https://www.facebook.com/GraffitiTalk?ref=hl
http://graffitalk.blogspot.com/
graffititalk@gmail.com