Buat para breeder, termasuk breeder burung love bird, keakuratan dalam menentukan jenis kelamin sangat menentukan kesuksesan ternak burung tersebut. Tentu saja tiap breeder tidak mau membuang sia-sia waktu sekian minggu atau sekian bulan menjodohkan pasangan, yang ternyata kemudian ditemukan kalo pasangan tersebut sama-sama betina atau jantan.

Beda dengan jenis burung kicauan lainnya, burung love bird memiliki tingkat kesulitan sendiri dalam penjodohan. Penentuan ini susah-susah gampang dan masih banyak juga peternak sekalipun, salah dalam membedakannya. Karakteristik burung lovebird adalah pemilih dalam menentukan pasangan dan jika sudah menemukan, dia akan setia pada pasangannya tersebut. Di sisi lain, breeder juga memiliki tujuan tertentu dalam “perjodohan’ tersebut, misalnya menginginkan warna tertentu yang muncul, atau justru kualitas suara dengan menjodohkan indukan “mantan juara”. Tidak jarang terjadi “perjodohan paksa” untuk mendapatkan keturunan berkualitas seperti yang diinginkan. “Perjodohan paksa” ini dilakukan dengan mendekatkan/mengumpulkan burung yang ingin dipasangkan dalam satu kandang. Bisa juga dilakukan sejak burung masih kecil/sebelum masuk masa birahi, agar perjodohan berhasil. Perjodohan dianggap berhasil jika burung selalu berdekatan dan menyuapi satu sama lain. Jika sudah masuk masa berahi, maka burung akan mulai belajar kimpoi.



Di sisi lain, terkadang burung love bird menyukai burung lain yang sejenis. Hal ini bisa terjadi pada jenis kandang umbaran/campuran, dimana satu kandang terdiri dari lebih dari sepasang burung. Kandang campuran memang lebih mudah dalam perawatan dan perjodohan, akan tetapi perlu kontrol lebih terutama jika ada pasangan yang cukup lama berjodoh, tapi tidak juga sukses menetaskan anakan (secara alami burung lovebird akan bertelur, meskipun tidak dibuahi). Jika ada yang demikian, maka perlu dicek apakah pasangan tersebut sejenis atau pasangan.

Penentuan jenis kelamin dapat juga dilihat dari fisiknya misal ukuran paruh, ukuran kepala dan lain sebagainya. Namun bagi pemain baru atau orang awam, hal ini cukup sulit dilakukan. Selain perbedaannya yang tidak kelihatan mencolok, cara ini kurang akurat dalam menentukan jenis kelaminnya. Selain itu, penentuan jenis kelamin bisa melihat tulang supitnya dengan meraba kedua tulang supit yang terletak di bawah duburnya. Pada jenis kelamin betina, tulang supitnya lunak, lebar, tumpul dan tulang iga bawahnya lebih tinggi dari tulang supitnya. Sedangkan jantan tulang supitnya keras, lancip, rapat dan lebih tinggi dari tulang iga bawah. Sebagian ada juga yang supitnya renggang. Akan tetapi metode ini tidak bisa digunakan pada burung yang masih berusia muda karena betina jika belum masuk masa birahi, sumpitnya juga sempit.
Kesulitan ini lah yang menyebabkan perjodohan, terutama yang disiapkan sebelum burung lovebird dewasa menjadi lebih sulit. Salah satu cara yang efektif adalah dengan menggunakan pendulum atau bandul. Pendulum diikatkan pada seutas benang berukuran kurang lebih 20-30 cm. Pendulum berasal dari jenis logam dengan bentuk cincin atau bundar. Saat ini penulis menggunakan pendulum bundar dari bahan besi, yang memiliki cantolan benang pada ujung bagian atasnya.



Pendulum didekatkan pada lovebird yang dipegang. Pikiran pemegang pendulum harus rileks. Mata pendulum dipegang untuk mencegah gerakan karena goyangan tangan. Lama kelamaan mata pendulum akan berputar cepat, dan akhirnya bergerak berputar atau maju mundur. Jika bergerak berputar, baik kiri maupun kanan, maka jenis kelamin burung lovebird tersebut adalah betina. Jika bergerak maju mundur, maka bisa dipastikan jantan. Jika tidak yakin, metode ini bisa diulangi beberapa kali. Tapi menurut pengalaman penulis sih, sekali saja dah cukup kok





Penulis bahkan pernah mencoba pendulum ini pada manusia. Dengan cara mendekatkan pendulum pada simpul pembuluh darah (misal, yang ada di pergelangan tangan). Bahkan untuk cewek yang tomboi sekalipun, pendulum tetap bergerak berputar. Sayangnya penulis belum pernah mencoba pendulum pada wanita yang aslinya pria alias waria. Mungkin pembaca ada yang pernah nyoba. He.. he..

Ni foto pas lagi nyobain di orang gan….



Bagi yang berkenan... ane mohon bintangnya gan.... apalagi

Lebih penting lagi, jangan lupa ninggalin jejak commentnya ya gaaan....