Farhat Abbas : Djohar Arifin Perlu Melakukan Sumpah Pocong

BDM, Senayan Jakarta - Perilaku ganjil ketum PSSI Djohar Arifin yang menyatakan tak pernah menanda-tangani­SK pengangkatan caretaker pengurus Pengprov PSSI di 18 propinsi dan justru menuduh tanda-tangannya­­dipalsukan oleh anggota Exco lainnya membuat seseorang mirip pengacara kondang Farhat Abbas yang diwawancarai reporter BDM 19 di Warung Urban Jakarta Selatan angkat bicara.

Djohar Arifin perlu melakukan sumpah pocong untuk membuktikan apakah dia berkata jujur atau bersaksi dusta. Jika Djohar jujur, maka dia akan tetap sehat wal'afiat tanpa kekurangan sesuatu apapun. Tetapi jika terbukti Djohar bersaksi dusta, maka dia akan meregang nyawa dan tak perlu dilepas dari kostum pocongnya melainkan langsung diusung ke pemakaman, demikian komentar seseorang yang mirip Farhat Abbas tersebut.
...
Djohar memang berperilaku ganjil sejak diketahui dirinya berkubu dengan La Nyalla dan KPSI. Dan hal ini mengingatkan reporter BDM 19 tentang pernyataan Djoko Driyono beberapa waktu yang silam, bahwa Djohar Arifin itu 'harganya murah' alias mudah dibeli integritasnya. Hanya demi mempertahankan fasilitas 'first class grade' yang dia nikmati selama ini, maka komitmen Djohar Arifin sebagai simbol reformasi sepakbola anti mafia sudah menghilang entah kemana.

Bahkan surat pengangkatan caretaker pengurus Pengprov PSSI di 18 propinsi yang dia tanda-tangani sekarang terang-terangan­dia ingkari sendiri, karena Djohar punya kepentingan meloloskan voters Solo yang satu kubu dengan KPSI. Padahal banyak bukti foto-foto saat Djohar melantik pengurus Pengprov caretaker tersebut.

Seseorang yang mirip pengacara Farhat Abbas itu meminta Djohar Arifin agar berani melakukan sumpah pocong guna menguji apakah dia berkata jujur atau bersaksi dusta. Dan hal itu harus dilakukan sebelum tahapan verifikasi voters selesai dilakukan. Jika Djohar tak berani melakukan sumpah pocong, maka ini merupakan indikasi bahwa Djohar telah bersaksi dusta.

Djohar juga diminta melaporkan Bob Hippy ke polisi karena diduga memalsukan tanda-tangan sebanyak 18x. Jadi biarkan petugas forensik kepolisian melakukan investigasi soal asli tidaknya tanda-tangan Djohar di SK pengangkatan caretaker