lieutenant.Avatar border
TS
lieutenant.
Snake Ops
Cerita ini hanya fiktif belaka, apabila ada kesamaan nama tokoh , tempat, waktu, dan peristiwa, hanyalah kebetulan belaka



  • Prolog


Malam hari yang sunyi dimana kita semua tertidur, tiba-tiba ada segerombolan orang menyekap saya dan menutup mulut saya dengan kain. Saya meronta-ronta, tetapi tiba-tiba saya kehilangan kesadaran saya. Mungkin karena kain tersebut sudah di tuang cairan dietil-eter(obat bius), disaat itu mungkin mereka membawa saya keluar dari camp dimana kita semua tinggal.

Saat saya sadar, saya sudah berada di satu ruangan yang kosong. Saya melihat sekitar dengan kondisi badan yg sedikit berat, saat itu muncul seseorang dari pintu yg berada di pojok ruangan.Saya melihat pria paruh baya menggunakan baju dinas, ia berjalan dan duduk di depan saya sambil membuka file yg berada di tangannya. Saat melihat pundaknya, ternyata ia berpangkat mayjen (mayor jendral) dan terlihat namanya pada bagian dada sebelah kanan yang bernamakan Iskandar. Saya pun bertanya-tanya dalam hati, apakah saya melakukan kesalahan besar. Ditengah-tengah saya bertanya pada diri saya sendiri, pria tersebut menutup file dan mendekatkan bangkunya ke saya

' Letnan Hendro' Ucap pria tersebut dengan nada yg rendah

Saya hanya bisa terdiam memandangnya tanpa bisa berkata apa-apa, karena ia adalah pati (perwira tinggi). Saya semakin takut disaat ia mengucapkan nama saya, mungkin ini adalah karisma seorang pati.

' Apakah anda siap melaksanakan perintah atasan untuk mengabdi kepada Negara ? '

Disaat atasan menanyakan hal seperti itu, kita hanya bisa menjawab

' Siap laksanakan '

Setelah ia mendengar ucapan saya, ia memegang pundak saya dan meninggalkan ruangan itu. Saya mempunyai beribu pertanyaan saat itu, kenapa saya ? apa yg harus saya laksanakan ? Di tengah-tengah saya bertanya pada diri saya sendiri, dua orang mengantar saya keluar dari ruangan tersebut. Saya hanya bisa melihat lorong panjang dengan sedikit pencahayaan, mereka menggiring saya entah kemana. Dalam setiap pijakan, saya melihat lorong tersebut dan mereka berhenti tepat di depan pintu. Mereka membuka pintu tersebut dan saya masuk ke ruangan tersebut dan melihat seseorang berdiri. Ia pun tersenyum saat melihat saya, seakan ia menunggu kehadiran saya saat ini. Saya pun berjalan perlahan-lahan, melihat ruangan tersebut penuh dengan lemari. Di setiap lemari mempunyai kode, saya melihat kode “ 1141, 1142” lemari yg berada di samping saya

' Itu kode prajurit sebelum anda, lemari itu adalah identitas anda disini ' Pria tersebut sambil berjalan kearah saya

Saya pun hanya terdiam dan melihat ia memberikan pakaian kepada saya

' Ganti pakaian anda, setelah itu kasih pakaian yg anda kenakan ke saya '

Saya mengambil pakaian yg ia kasih dan mengganti baju saya di tempat, ia pun hanya terdiam melihat saya mengganti pakaian. Setelah saya mengganti pakaian saya, ia mengambil baju dinas saya dan berjalan satu loker. Ia membuka loker dan memasukan pakaian saya

' Identitas anda 1783, ingat baik-baik. Sekarang anda bisa keluar '

Saya pun berbalik dan keluar dari ruangan tersebut, disaat saya keluar kedua penjaga tadi tiba-tiba menyuntikan sesuatu ke badan saya membuat pengelihatan dan keseimbangan saya berkurang. Mereka membopong saya, saat itu pandangan saya begitu kabur dan tidak lama kemudian saya tidak sadarkan diri kembali.

***


Saya terbangun dan entah berapa lama saya tidak sadarkan diri, saat itu saya berada di sebuah ruangan lengkap dengan kamar mandi, meja, bangku dan tempat tidur. Saya berdiri dari tempat tidur dan mencoba membuka pintu, tetapi pintu tersebut terkunci. Saya duduk di bangku dan mengingat identitas saya adalah 1783, tempat itu sangat sunyi membuat saya bertambah bingung. Apa yg harus saya lakukan untuk Negara, kenapa saya ? saya berfikir bahwa mereka akan datang secepatnya. Akan tetapi begitu lama saya di kamar itu, mereka tidak datang untuk menghampiri saya. Perut saya begitu lapar, tapi hanya bisa menahan rasa lapar tersebut. Saya berharap ada seseorang memberikan makanan, tetapi saya menunggu begitu lama tapi tidak mendapatkan makanan. Mereka pun tidak menaruh jam di ruangan, itu membuat saya tidak tau sudah berapa jam atau berapa hari saya berada disana.

Sampai suatu saat, dari bawah pintu terbuka satu lobang dan memberikan makan. Saya berlari untuk menanyakan berapa lama saya harus disini, tetapi setelah ia menaruh makanan lobang tersebut tertutup kembali membuat saya tidak bisa menanyakan hal tersebut. Saya mengambil makanan dan menaruh di meja, mereka memberikan makanan 4 sehat 5 sempurna. Perut yg lapar membuat saya menghabiskan dalam sekejap, setelah terasa kenyang saya pun kembali menuju tempat tidur. Setelah terbaring lama, saya pun melakukan pushup dan situp untuk menjaga kondisi badan saya. Saya berusaha untuk tidak depresi, karena tempat itu begitu sunyi.

Makan-tidur-latihan adalah kegiatan saya selama di ruangan itu, saya tidak tau sudah berapa lama saya menetap disana. Saya pun sedikit depresi setelah melewati hari-hari seperti itu, hingga sampai pada suatu saat pintu saya terbuka dan mereka menggiring saya ke sebuah ruangan dimana saat saya memasuki ruangan terlihat dua orang dimana salah satunya kepalanya di tutup oleh kain hitam dan satu lagi adalah mayjen Iskandar.

' Ambil pistol dan tembak orang itu' Ucap mayjen Iskandar sambil menunjuk orang yg kepalanya tertutup oleh kain hitam

Saya berjalan untuk mengambil pistol yg terletak di atas meja, saya melihat handgun G17 dan peluru 9x19 mm. Saya memasukan satu peluru kedalam magazine(tempat peluru), setelah itu memasukan magazine kedalam pistol dan menarik slide(mengkokang) pistol tersebut, disaat saya ingin menembak orang tersebut. Rasa ragu muncul siapa orang tersebut yang di tutupi oleh kain hitam di kepalanya ?

' Ragu ? Tembak sekarang ' Teriak mayjen Iskandar ditengah-tengah keraguan saya

Saya pun membidik orang tersebut

' Doorrr ' Peluru 9x19 mm menembus kepala orang tersebut

setelah saya menembak orang tersebut tangan saya terasa lemas. Karena saya tidak tau siapa orang tersebut dan setelah melihat saya menembak, mayjen Iskandar pun meninggalkan ruangan tersebut. Disaat ingin menaruh pistol di atas meja, tangan saya bergetar begitu hebat dan menelan ludah sendiri karena begitu banyak pikiran yg terlintas di kepala.
Diubah oleh lieutenant. 08-06-2013 18:32
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
1.1K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread41.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.