- Beranda
- The Lounge
Menyelesaikan Masalah Banjir Jakarta
...
TS
Tetrakill
Menyelesaikan Masalah Banjir Jakarta
Permisi agan-agan sekalian
Belakangan, penduduk Jakarta banyak yang was-was setiap kali hujan deras mengguyur ibukota.
Di beberapa titik yang rawan banjir, ane amati setiap kali hujan deras, beberapa penghuni wilayah tersebut mengungsi ke tempat lain.
Karena itu, ane membuat thread ini, dengan harapan agar kita semua sadar bahwa untuk mengatasi banjir, selain dengan tindakan pemerintah, perlu juga peran aktif dari masyarakat.
Thread ini bukan bermaksud menggurui, ane hanya ingin berbagi pendapat. Tentu saja agan agan sekalian maupun pihak-pihak yang terkait juga mempunyai pendapat sendiri-sendiri. Karena itu, silahkan anda posting saran dan usulan di sini agar pemerintah tahu bahwa kita juga peduli dan ingin berperan serta dalam mengatasi banjir.
Jika semua warga berperan aktif, ane berharap pemborosan dana yang dikeluarkan pemerintah untuk penanggulangan banjir yang disebabkan karena kurangnya peran serta masyarakat dapat digunakan untuk sektor-sektor yang lainnya, misalnya pendidikan, kesehatan, atau lainnya.
Berikut adalah beberapa penyebab banjir :
Sumber
1. Berubahnya ruang terbuka hijau di Jakarta menjadi kawasan pembangunan.
contoh : pemukiman, gedung, jalan
Hal ini menyebabkan berkurangnya resapan air hujan, sehingga air menggenang di jalan.
Pemerintah, dalam hal ini pemprov DKI telah bertindak tegas dalam membatasi pembangunan gedung-gedung komersial. Bahkan, bangunan komersial yang telah mengantongi ijin pembangunan pun akan diawasi agar memenuhi ketentuan undang-undang agar menyediakan sumber resapan sebesar 30%
Komen ane :
Istri saya sangat sadar dan sangat concern mengenai hal ini, sehingga ane yang pada awalnya tidak begitu peduli masalah banjir ini akhirnya jadi terpengaruh.
Usulan istri saya sangat sederhana : bikin taman di rumah, biar kecil sekalipun.
Pada awalnya saya sangat skeptis, karena saya berpikir bahwa percuma saja punya taman di rumah, banyak binatang yang tidak diundang, seperti nyamuk, kecoa, kelabang, dst dst. Belum lagi biaya yang harus saya keluarkan untuk merombak halaman depan rumah saya yang sebelumnya sudah tertutup rapi dengan semen. Apalagi setelah bercerita dengan teman saya mengenai usulan istri saya, teman-teman saya juga berpikiran sama dengan saya.
Namun, setelah banjir awal tahun kemarin, akhirnya saya berkeputusan untuk melakukan permintaan istri saya. Sedikit demi sedikit (karena keterbatasan dana) halaman rumah saya yang sebelumnya tertutup akhirnya saya gali, sampai ketemu tanah, kemudian saya tambahkan tanah. Sekarang, sudah ada beberapa tanaman di rumah, walaupun masih belum banyak. Luas taman hanya sekitar 7-8 meter persegi, karena halaman saya memang tidak besar, tetapi, saya cukup senang karena paling tidak saya (biarpun sedikit) turut berperan serta menambah resapan air di Jakarta.
2. Sistem drainase yang buruk di Jakarta
masih banyak orang-orang yang membuang sampah sembarangan di sungai
Pemerintah sudah melakukan revitalisasi sistem drainase di beberapa tempat, tetapi jika sikap membuang sampah sembarangan masih tetap ada, akan jauh lebih sulit untuk pemerintah menyelesaikan masalah.
Usulan saya :
1. Membentuk unit-unit kecil di beberapa tempat untuk mengawasi pembuangan sampah. Misal : di sepanjang daerah aliran air sungai.
2. Mengadakan penyuluhan atau seminar secara berkala (misal sekali sebulan) di tempat-tempat yang sungainya kotor yang dikoordinir oleh masing-masing RT / RW / Kelurahan. Jika dilakukan secara kontinyu dan konsisten, diharapkan menumbuhkan budaya malu membuang sampah sembarangan, terutama di sungai / selokan.
3. Menjalankan sistem Reward & Punishment. Artinya, memberikan hukuman (misalnya denda atau penjara) bagi yang membuang sampah sembarangan, juga memberikan reward bagi warga teladan yang selalu membuang sampah pada tempatnya. Untuk hadiah, menurut saya akan lebih efektif kalau diberikan beasiswa untuk anak, atau modal usaha untuk yang belum punya anak.
3. Tidak optimalnya fungsi waduk maupun situ
pada 1990-an, jakarta memiliki 70 waduk dan 50 situ. Kini hanya tersisa 42 waduk dan 16 situ. Sebanyak 50% di antaranya tidak berfungsi dengan optimal, karena dipenuhi tanaman enceng gondok, limbah, dan sampah. Hal ini diperparah dengan sebagian waduk yang dijadikan daerah hunian.
Usulan saya :
1. Untuk sampah-sampah dan enceng gondok perlu dilakukan pengerukan. Tetapi, menurut saya akan lebih baik jika diadakan acara gotong royong massal, kalau bisa dengan memberikan doorprize. Dengan turut melibatkan masyarakat sekitar, diharapkan masyarakat dapat turut menjaga kebersihan sungai.
2. Untuk daerah waduk yang akhirnya menjadi tempat pemukiman, rasanya tidak perlu dijelaskan bahwa pemprov telah berusaha "membebaskan" lahan (yang seharusnya lahan itu adalah tanah negara) yang beralih fungsi menjadi tempat pemukiman. Berita yang paling baru adalah "pembebasan" waduk Pluit yang cukup ruwet.
3. Jika waduk dan situ berfungsi optimal, bisa menjadi cadangan air bersih, jadi keuntungannya akan dinikmati oleh rakyat juga.
4. Tidak semua sungai berfungsi secara normal
Masih banyak bantaran sungai yang menjadi tempat pemukiman, juga banyak yang mengalami pendangkalan.
Usulan saya :
1. Secara berkala mengadakan penyuluhan atau seminar yang dikoordinasi RT/RW/Lurah/Camat untuk merubah pola pikir mastarakat. Pemerintah dan masyarakat diharapkan mengerti pentingnya ruang terbuka hijau, dan bahwa bantaran sungai bukanlah lokasi hunian.
2. Menyediakan tempat hunian yang layak bagi para penghuni bantaran sungai.
3. Normalisasi sungai. Lebar sungai yang lebarnya hanya 20-30 meter diperlebar, sehingga mampu menampung luapan air yang lebih banyak. Diharapkan 5 tahun kedepan bisa menjadi 100 meter.
Sekian dari ane gan
Tentunya Thread ini hanyalah pandangan ane pribadi sebagai anggota masyarakat yang peduli Jakarta.
Pemprov DKI atau instansi terkait tentunya lebih mengerti keadaan yang sebenarnya di lapangan.
Kepada agan-agan sekalian yang punya usul juga boleh memberikan masukan di thread ini.
Kalau bisa ane taruh di pekiwan.
Semoga Thread ini juga dibaca pemerintah.
Salam
Thread ane yang lain gan, silahkan mampir
Thread
Belakangan, penduduk Jakarta banyak yang was-was setiap kali hujan deras mengguyur ibukota.
Di beberapa titik yang rawan banjir, ane amati setiap kali hujan deras, beberapa penghuni wilayah tersebut mengungsi ke tempat lain.
Karena itu, ane membuat thread ini, dengan harapan agar kita semua sadar bahwa untuk mengatasi banjir, selain dengan tindakan pemerintah, perlu juga peran aktif dari masyarakat.
Thread ini bukan bermaksud menggurui, ane hanya ingin berbagi pendapat. Tentu saja agan agan sekalian maupun pihak-pihak yang terkait juga mempunyai pendapat sendiri-sendiri. Karena itu, silahkan anda posting saran dan usulan di sini agar pemerintah tahu bahwa kita juga peduli dan ingin berperan serta dalam mengatasi banjir.
Jika semua warga berperan aktif, ane berharap pemborosan dana yang dikeluarkan pemerintah untuk penanggulangan banjir yang disebabkan karena kurangnya peran serta masyarakat dapat digunakan untuk sektor-sektor yang lainnya, misalnya pendidikan, kesehatan, atau lainnya.
Berikut adalah beberapa penyebab banjir :
Sumber
1. Berubahnya ruang terbuka hijau di Jakarta menjadi kawasan pembangunan.
contoh : pemukiman, gedung, jalan
Hal ini menyebabkan berkurangnya resapan air hujan, sehingga air menggenang di jalan.
Pemerintah, dalam hal ini pemprov DKI telah bertindak tegas dalam membatasi pembangunan gedung-gedung komersial. Bahkan, bangunan komersial yang telah mengantongi ijin pembangunan pun akan diawasi agar memenuhi ketentuan undang-undang agar menyediakan sumber resapan sebesar 30%
Komen ane :
Istri saya sangat sadar dan sangat concern mengenai hal ini, sehingga ane yang pada awalnya tidak begitu peduli masalah banjir ini akhirnya jadi terpengaruh.
Usulan istri saya sangat sederhana : bikin taman di rumah, biar kecil sekalipun.
Pada awalnya saya sangat skeptis, karena saya berpikir bahwa percuma saja punya taman di rumah, banyak binatang yang tidak diundang, seperti nyamuk, kecoa, kelabang, dst dst. Belum lagi biaya yang harus saya keluarkan untuk merombak halaman depan rumah saya yang sebelumnya sudah tertutup rapi dengan semen. Apalagi setelah bercerita dengan teman saya mengenai usulan istri saya, teman-teman saya juga berpikiran sama dengan saya.
Namun, setelah banjir awal tahun kemarin, akhirnya saya berkeputusan untuk melakukan permintaan istri saya. Sedikit demi sedikit (karena keterbatasan dana) halaman rumah saya yang sebelumnya tertutup akhirnya saya gali, sampai ketemu tanah, kemudian saya tambahkan tanah. Sekarang, sudah ada beberapa tanaman di rumah, walaupun masih belum banyak. Luas taman hanya sekitar 7-8 meter persegi, karena halaman saya memang tidak besar, tetapi, saya cukup senang karena paling tidak saya (biarpun sedikit) turut berperan serta menambah resapan air di Jakarta.
2. Sistem drainase yang buruk di Jakarta
masih banyak orang-orang yang membuang sampah sembarangan di sungai
Pemerintah sudah melakukan revitalisasi sistem drainase di beberapa tempat, tetapi jika sikap membuang sampah sembarangan masih tetap ada, akan jauh lebih sulit untuk pemerintah menyelesaikan masalah.
Usulan saya :
1. Membentuk unit-unit kecil di beberapa tempat untuk mengawasi pembuangan sampah. Misal : di sepanjang daerah aliran air sungai.
2. Mengadakan penyuluhan atau seminar secara berkala (misal sekali sebulan) di tempat-tempat yang sungainya kotor yang dikoordinir oleh masing-masing RT / RW / Kelurahan. Jika dilakukan secara kontinyu dan konsisten, diharapkan menumbuhkan budaya malu membuang sampah sembarangan, terutama di sungai / selokan.
3. Menjalankan sistem Reward & Punishment. Artinya, memberikan hukuman (misalnya denda atau penjara) bagi yang membuang sampah sembarangan, juga memberikan reward bagi warga teladan yang selalu membuang sampah pada tempatnya. Untuk hadiah, menurut saya akan lebih efektif kalau diberikan beasiswa untuk anak, atau modal usaha untuk yang belum punya anak.
3. Tidak optimalnya fungsi waduk maupun situ
pada 1990-an, jakarta memiliki 70 waduk dan 50 situ. Kini hanya tersisa 42 waduk dan 16 situ. Sebanyak 50% di antaranya tidak berfungsi dengan optimal, karena dipenuhi tanaman enceng gondok, limbah, dan sampah. Hal ini diperparah dengan sebagian waduk yang dijadikan daerah hunian.
Usulan saya :
1. Untuk sampah-sampah dan enceng gondok perlu dilakukan pengerukan. Tetapi, menurut saya akan lebih baik jika diadakan acara gotong royong massal, kalau bisa dengan memberikan doorprize. Dengan turut melibatkan masyarakat sekitar, diharapkan masyarakat dapat turut menjaga kebersihan sungai.
2. Untuk daerah waduk yang akhirnya menjadi tempat pemukiman, rasanya tidak perlu dijelaskan bahwa pemprov telah berusaha "membebaskan" lahan (yang seharusnya lahan itu adalah tanah negara) yang beralih fungsi menjadi tempat pemukiman. Berita yang paling baru adalah "pembebasan" waduk Pluit yang cukup ruwet.
3. Jika waduk dan situ berfungsi optimal, bisa menjadi cadangan air bersih, jadi keuntungannya akan dinikmati oleh rakyat juga.
4. Tidak semua sungai berfungsi secara normal
Masih banyak bantaran sungai yang menjadi tempat pemukiman, juga banyak yang mengalami pendangkalan.
Usulan saya :
1. Secara berkala mengadakan penyuluhan atau seminar yang dikoordinasi RT/RW/Lurah/Camat untuk merubah pola pikir mastarakat. Pemerintah dan masyarakat diharapkan mengerti pentingnya ruang terbuka hijau, dan bahwa bantaran sungai bukanlah lokasi hunian.
2. Menyediakan tempat hunian yang layak bagi para penghuni bantaran sungai.
3. Normalisasi sungai. Lebar sungai yang lebarnya hanya 20-30 meter diperlebar, sehingga mampu menampung luapan air yang lebih banyak. Diharapkan 5 tahun kedepan bisa menjadi 100 meter.
Sekian dari ane gan
Tentunya Thread ini hanyalah pandangan ane pribadi sebagai anggota masyarakat yang peduli Jakarta.
Pemprov DKI atau instansi terkait tentunya lebih mengerti keadaan yang sebenarnya di lapangan.
Kepada agan-agan sekalian yang punya usul juga boleh memberikan masukan di thread ini.
Kalau bisa ane taruh di pekiwan.
Semoga Thread ini juga dibaca pemerintah.
Salam
Thread ane yang lain gan, silahkan mampir
Thread
0
2.8K
35
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
925.1KThread•90.8KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya