Permisi agan-agan ane mau share cerita yang ane post di blog ane, kata temen-teman ane sih lucu makannya ane posting di mari
kalau gak lucu jangan di yah gan maklum masih belum jago ngelucu
Selamat membaca
Quote:
Mamah Dedeh di blog gue
Mamah Dedeh di blog gue adalah seorang cewek yang memiliki umur yang sama dengan gue, dia juga teman sekelas gue. Dia dipanggil “Mamah Dedeh” karena dia sering dakwah di Kampus mengenai hal-hal gaib. Yap, banyak teman gue yang bilang kalau si Mamah Dedeh ini berteman baik sama makhluk halus, dia sering mengobrol sendiri dan dia juga percaya sekali kalau makhluk halus itu ada. Padahal sebagai seorang mahasiswa biologi seharusnya dia memiliki sifat ilmiah yaitu ‘tidak percaya takhayul’ (sepik).
*Jujur sebenarnya dia tidak pantas buat dikasih nama mamah dedeh, karena dakwahnya di kampus bukan mengenai agama.
Mencari lalat buah (Drosofila)
Suatu hari gue mencari lalat buah (Drosofila) bareng sama si Mamah Dedeh, karena kami sering melihat Lalat di abang-abang penjual buah maka kami pun pergi ke pasar tradisonal yang menjual berbagai macam buah-buahan. Sesampainya disana kami pun langsung menemukan banyak sekali lalat-lalat berterbangan.
“dek mau beli buah apa?” Tanya seorang pedagang buah, gue bingung mau jawab apa, masa mau jawab “tidak bang terimakasih, kita kesini mau mencari lalat” gue yakin pasti si abang-abang dan orang lain bakal menertawakan kita, akhirnya gue Cuma diam sambil nyembunyikan jaring buat menangkap lalat. “mau mencari lalat buah bang buat praktikum” jawab si Mamah Dedeh enteng, tapi dengan membawa kata ‘praktikum’ jadi kita tidak diketawai. (pintar juga yah si Mamah Dedeh :P)
Pemburuan lalat-lalat
Saat kita melakukan pemburuan lalat-lalat tersebut banyak sekali mata-mata yang memperhatikan, rata-rata tampang mereka menunjukan keheranannya melihat kami yang menangkap lalat-lalat yang tak berdosa tersebut. Setelah berhasil menangkap beberapa ekor lalat dan mengamati morfologi dari lalat tersebut kami pun mengambil kesimpulan bahwa lalat yang kita tangkap bukan lalat buat (Drosofila). Akhirnya kita memutuskan untuk pulang.
Dengan muka keewa gue pun berjalan keluar dari Pasar Buah tersebut dan tiba-tiba gue heran karena si Mamah Dedeh sedang asik memakan buah jeruk. Dengan yakin gue Tanya “Lu mencuri jeruk yah?”, dia pun menjawab “yeee…. Enak aja,dapat minta laaah!”, setdah… ni anak gak tau malu amat yah. Si Mamah Dedeh kemudian cerita kalau tadi ada pedagang buah jeruk yang memperhatikan dia memulu, dan saat lewat dia pun tidak menyia-nyiakan kesempatan emas itu dan berkat ‘bang boleh minta juruknya gak?’, si babang tukang jeruk pun langsung memberikannya sebuah jeruk.