karmilaAvatar border
TS
karmila
Yusril Kucewa BBM akan dinaikkan: "Bukan Sedekah SBY, Kompensasi Kenaikan Harga BBM"


Bukan Sedekah SBY, Kompensasi Kenaikan Harga BBM
Wednesday, 05 June 2013 18:46

itoday - Rakyat miskin wajib mengetahui bahwa uang untuk program dampak kenaikan harga BBM, seluruhnya diambil dari dana APBN, yang artinya mengambil uang rakyat juga.

Kecaman itu disampaikan mantan Mensesneg Yusril Ihza Mahendra, menyikapi rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. "Uang bantuan dan beras yang dibagikan itu bukanlah infaq atau sedekah dari partai tertentu, apalagi sedekah dari Presiden SBY," tegas Yusril melalui akun Twitter ‏@Yusrilihza_Mhd.

Ketua Dewan Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) itu juga menegaskan bahwa, PBB kecewa dengan kenaikan harga BBM. "Kami, warga PBB, tentu kecewa denga kenaikan BBM yang dengan seketika meningkatkan jumlah rakyat miskin. Rakyat miskin tentu wajib dibantu," tegas @Yusrilihza_Mhd.

Menurut Yusril, pemberian bantuan uang tunai dan pembagian raskin, di lapangan telah digambarkan seolah-olah berkat kemurahan hati partai yang berkuasa dan Presiden SBY.

"Kami menuntut Pemilu yang jurdil, agar 17 juta rakyat miskin tidak dibodohi agar memilih partai penguasa dalam Pemili 2014 nanti. Kami warga PBB, menentang penyalahgunaan BLSM dan Raskin untuk membelokkan suara rakyat dalam Pemilu yang akan untungkan partai berkuasa," tulis @Yusrilihza_Mhd.
http://www.itoday.co.id/politik/buka...ikan-harga-bbm



Pedagang Nilai Kenaikan BBM Sengsarakan Rakyat
Jumat, 07 Juni 2013 13:07

Starberita-Medan, Rencana kebjakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) menuai penolakan dari masyarakat. Hampir sebagian masyarakat menilai kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM adalah tindakan menyengsarakan rakyat. "Pemerintah mau membuat rakyat mati, padahal sebentar lagi bulan puasa, lengkaplah sudah penderitaan kami" ujar madiah, pedagang bakso yang berjualan disekitar DPRD Sumut, Jumat (7/6).

Dalam seminggu ini saja telah banyak aksi penolakan yang dilakukan oleh berbagai organisasi masyarakat dan mahasiswa. Di DPRD Sumut, salah satu kelompok masyarakat meletakkan kertas-kertas karton yang berisi tulisan permohonan agar BBM tidak dinaikkan. Salah satu isi tulsan yang dipajang dipagar DPRD Sumut adalah " Bapak Presiden , Jangan Naikkan BBM, Rakyat Sudah Semakin Menderita"
http://www.starberita.com/index.php?...dan&Itemid=457



BBM Naik, Negeri Ini Tambah 25 Juta Orang Miskin
KAMIS, 02 MEI 2013 | 12:25 WIB

TEMPO.CO, Jakarta- Pengamat ekonomi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Latif Adam, menyatakan kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi akan berdampak menambah jumlah penduduk miskin. “Dari data Bank Dunia, 20 persen orang Indonesia masuk kategori near poor. Kalau harga BBM naik, setengahnya bisa turun dan masuk ke kelompok miskin," ujarnya kepada Tempo kemarin. Dia menjelaskan, 20 persen atau 50 juta jiwa dari total penduduk Indonesia adalah kelompok penduduk hampir miskin (near poor). Kenaikan harga BBM, kata Latif, akan mendorong 50 persen penduduk hampir miskin, atau sekitar 25 juta jiwa, menjadi miskin. Padahal deviasi orang miskin dan hampir miskin dari sisi pendapatan sangat tipis. “Hanya sekitar Rp 50 ribu.”

Untuk mencegah bertambahnya jumlah penduduk miskin, pemerintah harus memiliki langkah mitigasi untuk kelompok hampir miskin. Caranya, kata Latif, dengan memberikan kompensasi berupa bantuan tunai, beras miskin, dan jaminan kesehatan. Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Ahmad Erani Yustika, memperkirakan kenaikan harga BBM akan mendorong inflasi ke level 9 persen dan menambah jumlah penduduk miskin. "Tanpa kompensasi, angka kemiskinan minimal naik 1,5 persen," ujarnya kemarin.

Saat ini jumlah penduduk miskin, atau berpendapatan sekitar Rp 270 ribu sebulan, mencapai 29 juta jiwa atau 11,6 persen dari total penduduk. Kenaikan jumlah penduduk miskin sekitar 1,5 persen akan menambah penduduk miskin pada kisaran 13-13,2 persen atau 32,5 juta jiwa dari total penduduk. Angka kemiskinan bakal membengkak jika menggunakan acuan pendapatan US$ 1,25-1,5 per hari atau sekitar Rp 400 ribu sebulan. Jika acuan ini dipakai, jumlah penduduk miskin diperkirakan mencapai 35-40 persen dari total penduduk.

Kompensasi yang diberikan pemerintah, kata dia, bisa meredam kenaikan jumlah penduduk miskin. “Tapi bantuan ini tak akan membantu masyarakat untuk jangka panjang,” kata Ahmad Erani. Deputi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Ceppie Kurnadi Sumadilaga, menyatakan pihaknya masih menghitung dampak kenaikan harga BBM terhadap penduduk miskin. Dia menjelaskan, kategori miskin akan mengacu pada standar yang digunakan Badan Pusat Statistik, yakni berpendapatan di bawah Rp 270 ribu sebulan. "Argumentasi akan dihitung dari situ," ujarnya.

Menurut Ceppie, kenaikan pengeluaran penduduk untuk belanja pangan pasca-kebijakan BBM akan jadi komponen penting dalam memperhitungkan tingkat kemiskinan. Alasannya, 70 persen pendapatan penduduk miskin habis untuk belanja pangan. "Itu porsi terbesar pengeluaran.”
http://www.tempo.co/read/fokus/2013/...a-Orang-Miskin

------------------------

Sekecewa-kecewanya Yusril, meski harga BBM naik menjadi Rp 25 rebu/liter, sekelas dia pastilah masih mampu beli BBM. Apalagi kalo hanya naik dua rebuan!

emoticon-Ngakak
0
2.9K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.9KThread40.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.