Diangkatnya Manggas Rudy Siahaan sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) oleh Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) mendapat protes dari Fraksi Gerindra.

Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI, M Sanusi mengatakan semenjak menjabat Kepala Bagian Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan, track record Manggas, tidaklah baik.

"Menurut saya, Gubernur salah pilih orang. Track recordnya di Disdik sudah jelek, makin problem ini. Kita enggak yakin bisa penyerapan 50% di PU. Tahun kemarin masih bisa sampai 60% lebih," jelasnya.

Untuk itu pria yang menjabat sebagai Bendahara DPD Partai Gerindra DKI Jakarta ini meminta Jokowi untuk mengevaluasi pengangkatan Manggas Rudy Siahaan sebagai Kepala Dina PU DKI Jakarta.

Tak hanya itu, dirinya pun meminta Jokowi memecah Dinas PU menjadi dua yakni Dinas PU jalan dan Dinas PU air. Pasalnya, anggaran untuk Dinas PU pada APBD 2013 dialokasikan sekitar Rp 7 triliun yang berpotensi untuk diselewengkan.

"Persoalan kedua, penyerapan rendah sekali. Ini kepala dinasnya ngawur. Lalu dana swakelola atau dana tidak terprediksi atau sewaktu-waktu kurang lebih Rp 300 miliar. Itu nggak ada nomenklaturnya. Ini sangat dimungkinkan untuk korupsi," ujarnya.

Menurutnya, anggaran untuk program dinas PU dikeluarkan sewaktu-waktu. Anggota Komisi D ini mencontohkan seperti perbaikan jalan yang berlubang selalu dilakukan sewaktu-waktu dan hal tersebut membuat adanya proyek.[bay]

Nah loh ada apa nih Gerindra protes? itu khan wewenang Jokowi, apa pilihan Ahok yang bener? Tapi alasannya bener juga, kalau sekali keluar sewaktu2 300 miliar itu terlalu apalagi cuman benerin jalan berlubang. Jangan2 ini nanti dana APBD lebih boros lagi bocornya.