- Beranda
- The Lounge
Serba-Serbi Handphone di Jepang
...
TS
shojos
Serba-Serbi Handphone di Jepang
Jangan Lupa ya Gan/Sis, Sesudah Membaca Trit Ini
Quote:
Kritik & Saran Sangat Bermanfaat dan Membantu Khususnya buat TS...Supaya Kedepannya Bisa Lebih Baik Lagi...dan Jangan Lupakan Komen...???
Quote:
Salam...agan/sis mungkin sudah mengenal yg namanya HP Aka Handphone,,kali ini ane mau sharing dikit bukan tentang jenis.produk HP melainkan system per HP an di negara Jepang yang sepertinya sedikit berbeda dengan system yang ada di Indonesia. Apa saja perbedaannya, silakan di baca selengkapnya di bawah ini...
Tidak mengenal voucher isi ulang
Hp di Jepang prinsipnya adalah pasca bayar, jadi tidak ubahnya dengan telphone rumahan.
Semua Hp yang dibeli di Jepang umumnya sudah termasuk nomor telphone sekaligus, selanjutnya tinggal pembayaran bulanannya saja. Jadi mungkin mirip Flexi kalau di Indonesia. Dengan sistem ini, tentu saja toko penjualan pulsa dan sejenisnya praktis tidak ada. Penjelasan mudahnya, Hp di Jepang tidak mengenal sistem gonta ganti sim card. Jadi tempat slot sim card pada bagian belakangnya “nyaris tidak ada” atau namun dalam posisi yang tersebunyi yang dijamin tidak bisa dilepas dan dipasang dengan mudah.
Jadi selain tidak ada toko tempat jual beli sim card, pencurian Hp, jual beli Hp bekas dan sejenisnya menjadi tidak umum dilakukan. Hp yang sudah di blok nomornya oleh pemilik aslinya, maka otomatis Hp tersebut tidak akan biasa dimanfaatkan oleh orang lain. Dulu kalau tidak salah, beberapa provider di Jepang juga pernah menerapkan fasilitas Hp isi ulang (pra bayar) seperti di Indonesia namun kurang begitu populer dan sekarang sudah tidak ditemukan lagi.
Membeli Hp berarti memilih provider
Membeli Hp identik dengan membeli provider bukan membeli merek hp seperti yang umumnya kita kenal. Jadi percakapan standard antar orang Jepang tentang Hp bukanlah merk Hp-nya atau apa kartu vouchernya namun apa nama providernya. Provider adalah perusahaan pengelola jaringan Hp. Ada 3 perusahaan provider Hp yang umum digunakan yaitu
Jadi pertanyaan seperti “Hpnya pakai apa ?” Jawabanya adalah salah satu dari ketiga provider tersebut.
Merek adalah bagian terakhir. Merek yang umum tersedia adalah Sharp, Panasonic, Toshiba, NEC, Samsung, Nokia, Casio dan Kyocera. Beberapa merk Hp seperti Sony Ericsson, Nokia, Siermen, Motorolla dan bahkan BlueBerry kurang begitu populer atau bahkan nyaris tidak beredar di negara tersebut.
Diikat kontrak jual beli
Dalam sistem Hp di Indonesia, memiliki sebuah Hp sangatlah mudah dan bebas. Asal punya uang, siapapun bisa membelinya, termasuk juga bebas untuk dijual atau dipindah tangankan. Sedangkan di Jepang berlaku aturan yang sedikit berbeda atau bahkan bisa dikatakan sebaliknya. Karena mereka menganut sistem pasca bayar maka seperti layaknya telphone rumahan, maka kita harus mengisi berbagai macam formulir, mengisi biodata, rekening bank dan terakhir kita diharuskan untuk menanda tangani kontrak selama waktu tertentu yang biasanya dua tahun.
Kalau seandainya pihak pengguna berhenti berlangganan sebelum masa kontrak habis maka pengguna diharuskan membayar sejumlah denda dalam jumlah tertentu. Kasus lain, kalau kita menjual atau memberikannya pada orang lain maka tagihan akan tetap dibebankan ke rekening bank kita. Duh, susah juga ya membeli Hp di Jepang.
Sekilas terlihat ruwet dan mahal, namun system ini juga memiliki sejumlah keuntungan salah salah satunya adalah mempersempit ruang gerak pelaku kriminal karena semua nomor Hp bisa dilacak kepemilikannya. Kemudian keuntungan lain adalah harga Hp yang lebih murah atau bahkan tidak jarang gratis alias 0 yen. Untuk bagian terakhir ini akan ditulis lagi lebih lengkap di bagian bawah.
Tidak bisa mengirim SMS ?
Ah, yang benar ! Benar, handphone di Jepang tidak bisa digunakan untuk mengirim SMS dengan mudah layaknya Hp di Indonesia. SMS hanya bisa dikirim antar provider yang sama. Ibarat pengguna kartu Simpati hanya bisa kirim SMS ke pengguna Simpati doang. Jadi rugi dong ! Sudah tidak dijual bebas, tidak ada voucher isi ulang tidak bisa SMS lagi. Sebagai gantinya mereka mengenal sistem mail, jadi SMS harus dikirim lewat mail bukan lewat nomor Hp. Semua Hp di Jepang pasti memiliki alamat mail untuk mengirim pesan singkat. Jadi walaupun kita tahu nomor Hp seseorang, kalau kita tidakh tahu alamat mailnya maka SMS tidak akan bisa kita kirim.
Cara kirim dan terimanya sama saja dengan SMS biasa, bedanya hanyalah nomor Hp sebagai alamat yang dituju, diganti dengan alamat mail. System ini mempunyai kekurangan sekaligus juga memiliki kelebihan. Dengan sistem mail ini, pesan singkat bisa dikirim tidak terbatas hanya lewat Hp saja, namun bisa juga lewat wartel atau personal komputer. Bahkan saat Anda berada di luar negeri sekalipun, asal ada jaringan internet, Anda sudah bisa mengirim pesan singkat dengan parter atau keluarga Anda. Dengan sistem SMS jelas hal ini tidak bisa atau membutuhkan biaya yang sangat besar untuk melakukannya. Namun tentu saja kalau kita jarang atau bahkan tidak akan pernah berpergian keluar negeri jelas system SMS yang ada sekarang adalah yang terbaik.
Mail Hp yang dimaksud sama persis fungsi dan kegunaannya dengan mail yang biasa Anda kenal seperti yahoo misalnya. Adapun ciri khas dari mail Hp di Jepang adalah mempunyai nama belakang salah satu dari tiga provider yang ada. Contohnya : zzzzzz@docomo.ne.jpkalau kita memakai provider Docomo, kemudian xxxxx@softbank.ne.jp untuk provider Softbank dst. Alamat mail juga bisa diganti atau diubah kapan saja kalau dirasa perlu. Karena semua Hp terbaru di negara tersebut sudah bisa dipakai untuk mengakses internet, maka mengirim ataupun menerima pesan singkat juga bisa dilakukan lewat mail standard yaitu yahoo, hotmail dll.
Hp gratis !
Ini mungkin adalah bagian yang menarik. Seperti halnya di hampir semua negara maju lainya, harga sebuah hp biasanya cukup murah bahkan tidak jarang bisa didapatkan dengan gratis. Namun tentu saja hanya berlaku untuk model tertentu saja yang biasanya adalah Hp model lama. Namun walaupun model lama, bukan kuno dan murahan, karena setidaknya masih berukuran kecil dan tipis dan minimal sudah memiliki fasilitas kamera.
Untuk Hp model terbaru dengan berbagai fasilitas menarik seperti TV, game, layar sentuh, internet dan berbagai fasilitas terbaru lainya tentu saja berharga mahal. Namun, semahal mahalnya harga barang elektronik di Jepang tetap saja terhitung murah karena sudah “disubsidi” oleh pihak provider jadi bisa dibeli dengan harga murah dan dicicil dan pembayaraanya cukup dibebankan pada setiap tagihan tiap bulan.
Untuk Hp gratis yang disebutkan di atas, sering menimbulkan salah pengertian dari beberapa rekan saya karena di asumsikan bisa di ambil dan dimanfaatkan di Indonesia. Sekali lagi, Hp di Jepang sama dengan telphone rumah jadi tanpa berlangganan atau mendaftar tentu Hp gratis ini tidak akan bisa dibawa pulang begitu saja. Jadi mirip dengan kasus helm gratis kalau beli sepeda motor.
HP bekas ? Lupakan saja
Toko yang menjual HP bekas hampir hampir tidak umum ditemukan di negara ini. Satu satunya tempat tempat bursa Hp yang masih bisa ditemukan sekarang ini adalah di internet auction. Saya kurang begitu paham motif dan tujuan jual beli Hp bekas jenis ini, karena dengan harga yang jauh lebih murah atau bahkan 0 yen kita sudah bisa mendapatkan Hp baru. Disamping itu Hp tersebut tidak akan bisa dipasang dengan card lain selain dari provider yang sama.
Kalau tidak salah, sepertinya Hp yang paling banyak ditawarkan adalah jenis atau model tertentu, Hp yang dibeli di luar negeri dan tidak bisa dipakai di negeri Jepang, atau Hp yang bisa dipakai yang sudah di unlock atau card free jadi bisa dipasang dengan kartu apa saja. Jadi konsumen terbesarnya sepertinya adalah orang asing atau setidaknya akan dipakai di negara luar Jepang.
Beli Hp bagi orang asing
Diperlukan beberapa persyaratan standard yaitu ID card dan buku rekening bank. Persyaratan lain adalah surat jaminan dari perusahaan atau tempat bekerja, sekolah atau orang lain. Jadi tagihan rekening telephone yang mungkin tidak terbayar akhir bulan akan dibebankan atau ditagih ke pihak penjamin. Sedangkan syarat lain seperti kontrak 2 tahun adalah sama saja. Jadi bisa dibayangkan betapa ruwetnya untuk memiliki sebuah Hp di negara tersebut.
Pindah provider berarti ganti nomor ?
Pindah provider berarti otomatis ganti nomor baru. Hal ini sepertinya berlaku juga untuk sistem kartu seperti di Indonesia. Namun sekarang dengan diberlakukannya system MNP (Mobile Number Portability) bulan Oktober 2006 maka nomor lama tetap bisa kita pertahankan ketika pindah ke provider baru.
............................. Lanjut di Page 5
Tidak mengenal voucher isi ulang
Hp di Jepang prinsipnya adalah pasca bayar, jadi tidak ubahnya dengan telphone rumahan.
Spoiler for "Penampakannya":
Semua Hp yang dibeli di Jepang umumnya sudah termasuk nomor telphone sekaligus, selanjutnya tinggal pembayaran bulanannya saja. Jadi mungkin mirip Flexi kalau di Indonesia. Dengan sistem ini, tentu saja toko penjualan pulsa dan sejenisnya praktis tidak ada. Penjelasan mudahnya, Hp di Jepang tidak mengenal sistem gonta ganti sim card. Jadi tempat slot sim card pada bagian belakangnya “nyaris tidak ada” atau namun dalam posisi yang tersebunyi yang dijamin tidak bisa dilepas dan dipasang dengan mudah.
Jadi selain tidak ada toko tempat jual beli sim card, pencurian Hp, jual beli Hp bekas dan sejenisnya menjadi tidak umum dilakukan. Hp yang sudah di blok nomornya oleh pemilik aslinya, maka otomatis Hp tersebut tidak akan biasa dimanfaatkan oleh orang lain. Dulu kalau tidak salah, beberapa provider di Jepang juga pernah menerapkan fasilitas Hp isi ulang (pra bayar) seperti di Indonesia namun kurang begitu populer dan sekarang sudah tidak ditemukan lagi.
Membeli Hp berarti memilih provider
Membeli Hp identik dengan membeli provider bukan membeli merek hp seperti yang umumnya kita kenal. Jadi percakapan standard antar orang Jepang tentang Hp bukanlah merk Hp-nya atau apa kartu vouchernya namun apa nama providernya. Provider adalah perusahaan pengelola jaringan Hp. Ada 3 perusahaan provider Hp yang umum digunakan yaitu
Spoiler for "Softbank Provider":
Spoiler for "AU KDDI":
Spoiler for "NTT Docomo":
Jadi pertanyaan seperti “Hpnya pakai apa ?” Jawabanya adalah salah satu dari ketiga provider tersebut.
Merek adalah bagian terakhir. Merek yang umum tersedia adalah Sharp, Panasonic, Toshiba, NEC, Samsung, Nokia, Casio dan Kyocera. Beberapa merk Hp seperti Sony Ericsson, Nokia, Siermen, Motorolla dan bahkan BlueBerry kurang begitu populer atau bahkan nyaris tidak beredar di negara tersebut.
Diikat kontrak jual beli
Spoiler for "Picture":
Dalam sistem Hp di Indonesia, memiliki sebuah Hp sangatlah mudah dan bebas. Asal punya uang, siapapun bisa membelinya, termasuk juga bebas untuk dijual atau dipindah tangankan. Sedangkan di Jepang berlaku aturan yang sedikit berbeda atau bahkan bisa dikatakan sebaliknya. Karena mereka menganut sistem pasca bayar maka seperti layaknya telphone rumahan, maka kita harus mengisi berbagai macam formulir, mengisi biodata, rekening bank dan terakhir kita diharuskan untuk menanda tangani kontrak selama waktu tertentu yang biasanya dua tahun.
Kalau seandainya pihak pengguna berhenti berlangganan sebelum masa kontrak habis maka pengguna diharuskan membayar sejumlah denda dalam jumlah tertentu. Kasus lain, kalau kita menjual atau memberikannya pada orang lain maka tagihan akan tetap dibebankan ke rekening bank kita. Duh, susah juga ya membeli Hp di Jepang.
Sekilas terlihat ruwet dan mahal, namun system ini juga memiliki sejumlah keuntungan salah salah satunya adalah mempersempit ruang gerak pelaku kriminal karena semua nomor Hp bisa dilacak kepemilikannya. Kemudian keuntungan lain adalah harga Hp yang lebih murah atau bahkan tidak jarang gratis alias 0 yen. Untuk bagian terakhir ini akan ditulis lagi lebih lengkap di bagian bawah.
Tidak bisa mengirim SMS ?
Spoiler for "HP no SMS":
Ah, yang benar ! Benar, handphone di Jepang tidak bisa digunakan untuk mengirim SMS dengan mudah layaknya Hp di Indonesia. SMS hanya bisa dikirim antar provider yang sama. Ibarat pengguna kartu Simpati hanya bisa kirim SMS ke pengguna Simpati doang. Jadi rugi dong ! Sudah tidak dijual bebas, tidak ada voucher isi ulang tidak bisa SMS lagi. Sebagai gantinya mereka mengenal sistem mail, jadi SMS harus dikirim lewat mail bukan lewat nomor Hp. Semua Hp di Jepang pasti memiliki alamat mail untuk mengirim pesan singkat. Jadi walaupun kita tahu nomor Hp seseorang, kalau kita tidakh tahu alamat mailnya maka SMS tidak akan bisa kita kirim.
Cara kirim dan terimanya sama saja dengan SMS biasa, bedanya hanyalah nomor Hp sebagai alamat yang dituju, diganti dengan alamat mail. System ini mempunyai kekurangan sekaligus juga memiliki kelebihan. Dengan sistem mail ini, pesan singkat bisa dikirim tidak terbatas hanya lewat Hp saja, namun bisa juga lewat wartel atau personal komputer. Bahkan saat Anda berada di luar negeri sekalipun, asal ada jaringan internet, Anda sudah bisa mengirim pesan singkat dengan parter atau keluarga Anda. Dengan sistem SMS jelas hal ini tidak bisa atau membutuhkan biaya yang sangat besar untuk melakukannya. Namun tentu saja kalau kita jarang atau bahkan tidak akan pernah berpergian keluar negeri jelas system SMS yang ada sekarang adalah yang terbaik.
Mail Hp yang dimaksud sama persis fungsi dan kegunaannya dengan mail yang biasa Anda kenal seperti yahoo misalnya. Adapun ciri khas dari mail Hp di Jepang adalah mempunyai nama belakang salah satu dari tiga provider yang ada. Contohnya : zzzzzz@docomo.ne.jpkalau kita memakai provider Docomo, kemudian xxxxx@softbank.ne.jp untuk provider Softbank dst. Alamat mail juga bisa diganti atau diubah kapan saja kalau dirasa perlu. Karena semua Hp terbaru di negara tersebut sudah bisa dipakai untuk mengakses internet, maka mengirim ataupun menerima pesan singkat juga bisa dilakukan lewat mail standard yaitu yahoo, hotmail dll.
Hp gratis !
Ini mungkin adalah bagian yang menarik. Seperti halnya di hampir semua negara maju lainya, harga sebuah hp biasanya cukup murah bahkan tidak jarang bisa didapatkan dengan gratis. Namun tentu saja hanya berlaku untuk model tertentu saja yang biasanya adalah Hp model lama. Namun walaupun model lama, bukan kuno dan murahan, karena setidaknya masih berukuran kecil dan tipis dan minimal sudah memiliki fasilitas kamera.
Untuk Hp model terbaru dengan berbagai fasilitas menarik seperti TV, game, layar sentuh, internet dan berbagai fasilitas terbaru lainya tentu saja berharga mahal. Namun, semahal mahalnya harga barang elektronik di Jepang tetap saja terhitung murah karena sudah “disubsidi” oleh pihak provider jadi bisa dibeli dengan harga murah dan dicicil dan pembayaraanya cukup dibebankan pada setiap tagihan tiap bulan.
Untuk Hp gratis yang disebutkan di atas, sering menimbulkan salah pengertian dari beberapa rekan saya karena di asumsikan bisa di ambil dan dimanfaatkan di Indonesia. Sekali lagi, Hp di Jepang sama dengan telphone rumah jadi tanpa berlangganan atau mendaftar tentu Hp gratis ini tidak akan bisa dibawa pulang begitu saja. Jadi mirip dengan kasus helm gratis kalau beli sepeda motor.
HP bekas ? Lupakan saja
Toko yang menjual HP bekas hampir hampir tidak umum ditemukan di negara ini. Satu satunya tempat tempat bursa Hp yang masih bisa ditemukan sekarang ini adalah di internet auction. Saya kurang begitu paham motif dan tujuan jual beli Hp bekas jenis ini, karena dengan harga yang jauh lebih murah atau bahkan 0 yen kita sudah bisa mendapatkan Hp baru. Disamping itu Hp tersebut tidak akan bisa dipasang dengan card lain selain dari provider yang sama.
Kalau tidak salah, sepertinya Hp yang paling banyak ditawarkan adalah jenis atau model tertentu, Hp yang dibeli di luar negeri dan tidak bisa dipakai di negeri Jepang, atau Hp yang bisa dipakai yang sudah di unlock atau card free jadi bisa dipasang dengan kartu apa saja. Jadi konsumen terbesarnya sepertinya adalah orang asing atau setidaknya akan dipakai di negara luar Jepang.
Beli Hp bagi orang asing
Diperlukan beberapa persyaratan standard yaitu ID card dan buku rekening bank. Persyaratan lain adalah surat jaminan dari perusahaan atau tempat bekerja, sekolah atau orang lain. Jadi tagihan rekening telephone yang mungkin tidak terbayar akhir bulan akan dibebankan atau ditagih ke pihak penjamin. Sedangkan syarat lain seperti kontrak 2 tahun adalah sama saja. Jadi bisa dibayangkan betapa ruwetnya untuk memiliki sebuah Hp di negara tersebut.
Pindah provider berarti ganti nomor ?
Pindah provider berarti otomatis ganti nomor baru. Hal ini sepertinya berlaku juga untuk sistem kartu seperti di Indonesia. Namun sekarang dengan diberlakukannya system MNP (Mobile Number Portability) bulan Oktober 2006 maka nomor lama tetap bisa kita pertahankan ketika pindah ke provider baru.
............................. Lanjut di Page 5
Diubah oleh shojos 20-05-2013 11:44
0
12.1K
Kutip
87
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.2KThread•83.6KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru