Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarakatuh.
Selamat Sore Agan/Aganwati sekalian.

Bagi orang SUMUT, ente tau ini kan??
pasti pernah naik/pernah dengar bus ini?


Sedikit ane mau share tentang Kecelakaan Maut Mini Bus KUPJ (Koperasi Usaha Pinggir Jalan) yang terjadi di Sumut tepatnya terjadi di jalan lintas Kabupaten Batubara yang ingin membawa penumpang dari Medan ke Kota Tanjungbalai




Seperti dilansir detik..com Tabrakan antara bus dan truk tersebut menyebabkan 4 orang tewas di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara (Sumut) yang diduga akibat kelalaian supir bus. Sang supir termasuk salah satu korban yang mengalami luka berat. Menurut kabar yang ane dengar, si supir dalam keadaan kritis yang mana kakinya patah

Kepala Unit Laka Lantas Polres Asahan Ipda Pol MP Pardede menyatakan, saat kejadian bus KUPJ Tour nomor pintu 067 dengan nomor polisi BK 7031 FY yang dikemudikan Juni Sipayung ingin mencoba mendahului truk tronton box nomor polisi BL 9554 A.

Pada Jumat (31/5/2013) malam beliau mengatakan Truk tronton yang didahului ini dikemudikan Muhammad Ali, .

Polisi menduga upaya mendahului truk itu tidak didasari perhitungan yang matang, supir bus tidak hati-hati. Sebab pada saat yang sama dari arah berlawanan datang pula truk Fuso BK 8921 BA yang dikemudikan Jumali. Akibatnya terjadi tabrakan di bagian depan, kemudian bus KUPJ terbalik di lokasi kejadian.

Ipda Pol MP Pardede mengatakan Bus tersebut ditabrak lagi oleh truk tronton yang semula didahuluinya.

Akibat kecelakaan ini, kondisi mini bus KUPJ ringsek hebat dan kap atas juga lepas. Empat orang meninggal dunia akibat kejadian ini. Tiga orang tewas di tempat, dan 1 orang lagi meninggal saat sudah berada di Klinik Mifta Hakim di Kecamatan Lima Puluh.

Sedangkan korban luka berat dan ringan yang masih dirawat saat ini sebanyak 6 orang. Termasuk korban yang dirawat adalah Juni Sipayung supir bus yang dinilai tidak hati-hati tersebut.



Satu hal yang ane miris gan, diantara korban tersebut termasuk Kakak Purna Paskibra yang merupakan satu bagian dari keluarga Purna Paskibraka Indonesia. umur yang muda dan masih kuliah.


Kak Ayu, adalah kakak purna paskibra, yang pernah mengibarkan bendera pada 17 Agustus 2007, juga termasuk dari kerabat keluarga ane. Ibu beliau berteman dengan ibu ane, jadi pas dirumah ibu ane miris dan menitikkan air mata karena ibu beliau termasuk rekan seperjuangan ibu ane juga.


Sedikit kronlogis tentang meninggalnya kak Yayuk Rahayu.
Rencananya beliau ingin pulang kampung ke Tanjungbalai Asahan,
saat ingin merencanakan pulang, beliau berangkat ke Loket Mini Bus KUPJ di Medan.
Saat diterminal, beliau sempat ditegur oleh temannya (namanya lupa gan),
cewe juga, dan merupakan anak dari teman Ibu ane juga namanya Ibu Juli (satu rekan sama Ibu ane di Kantor) "Yu, sama-sama aja kita pulang, biar barengan ke Tanjungbalainya", kemudian kak Ayu bilang "Wah, aku duluan la ya. Soalnya mau pulang cepat"

Jadi Kak Ayu ini membeli tiket perjalanan lebih awal dari temennya tadi. Setelah Bus KUPJ trip kak Ayu berangkat Duluan, menyusullah temannya tadi. Saat terjadi kecelakaan, temannya langsung shock karena dia merasa menyesal karena Kak Ayu berangkat dibus yang naas

Saat di TKP, anak Ibu Juli ini langsung mengabarkan ke Ibu Juli bahwa terjadi kecelakaan pada Ayu (Anak teman Ibu Juli tadi). Namun, karena Ibu Juli tidak tega, Kabar tersebut dibiarkan saja mengingat kabar ini adalah kabar yang bukan main-main.

Sekedar informasi buat agan, yang paling membuat ane miris adalah waktu pengiriman jenazah yang terlambat hingga 10 jam hingga sampai di rumah duka. Setelah ditunggu tunggu keluarga, jenazah sampai ke rumah sekitar pukul 02.00 WIB pagi Hari Sabtu. (Padahal kalo ditimbang-timbang, jarak dari Kabupaten Batubara-Tanjungbalai hanya lebih kurang 2-3 jam aja).

Kecelakaan tersebut persis terjadi terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, Jumat (31/5/2013) di Simpang Gambus, Kecamatan Lima Puluh, Batubara, sekitar 140 kilometer dari Medan. Seluruh korban merupakan penumpang bus KUPJ Tour.

Setelah ane korek-korek informasi dari Ibu ane, ternyata letak permasalahannya ada di treatment yang dilakukan Puskesmas setempat.
Puskesmas setempat menunda-nunda pengiriman jenazah hingga berjam-jam dengan syarat harus membayar pada hari itu juga biaya administrasi senilai 2 juta begitulah gan (maaf gan jumlah nya ane kurang akurat, yang pasti pake biaya administrasi ampe jutaan).
Ibu mendiang sedih banget, karena dalam kondisi sedih begitu, dia dihadapkan dengan petugas Puskesmas yang tidak mau meringankan beban beliau. Karena ga bawa uang cash saat menjemput jenazah kak Ayu, terpakasa Ibu beliau pulang kembali dan meminjam uang ke sanak sodara di Tanjungbalai.


Ga itu aja gan yang bikin miris ane, harta benda Kak Ayu tersebut raib, termasuk diantaranya Dompet, HP dan Cincin. Hanya satu harta beliau yang dikembalikan, hanya Laptop saja. Kok sebegitunya ya orang-orang yang ada di lokasi kejadian. Sampe harta korban kecelakaan begitu di comot,

Ini gan, foto-foto yang beredar di BB ane mengenai kejadian kecelakaan tersebut.






Semoga korban kecelakaan tersebut diampuni dosanya dan dilapangankan kuburnya, serta ditempatkan di Sisi-Nya. Amin.

Selamat Jalan Kak Ayu...

KESEMPULAN
1. Pilihlah sarana transportasi yang aman, nyaman, dan mempertimbangkan keselamatan para penumpangnya (alias ga ugal/ugalan)

2. Sebelum memulai perjalanan jauh, dan mau pake kendaraan umum, pikir-pikirkan lah dahulu apakah kendaraan umum tsb sudah full of safety. (mana tau mesin kendaraanya ga bener)

3. yang terakhir, berdo'a dan minta ampunlah kepada Tuhan disetiap perjalanan kehidupan ini.

Memang maut ga ada yang tau kapan terjadi pada kita.
Kalau memang mau mencari nafkah di jalan Tuhan, tak seharusnya kita mengorbankan nyawa orang demi mendapatkan rezeki dari Tuhan, apalagi menyangkut orang banyak seperti kasus KUPJ tersebut. Wallahu a'lam,
Semoga dosa supir KUPJ tsb diampuni dosanya oleh Allah SWT. Amin.


UPDATE : Ternyata, saat Mini Bus KUPJ ini berangkat Supir sudah dingatkan untuk tidak ugal-ugalan. Namun supir ini menganggap sepele dan tidak menanggapi perkataan penumpang.


Beberapa pengalaman dari kaskuser :