numpang share dari tread tetangga gan. Hanya sekedar inpo tentang kemewahan seorang yang mengaku sebagai wali nanggroe Aceh.



Seperti diketahui bersama, Wali Nanggroe merupakan lembaga independen yang diharapkan dapat bekerja sama dengan Pemerintah Aceh guna membangun Aceh yang lebih baik. Selain itu, Wali Nanggroe juga merupakan wujud dari kekhususan Aceh dalam menghadapai pengaruh globalisasi, sehingga menjadi kekuatan alternatif ketika pemerintah formal tidak mampu bekerja maksimal untuk mempersatukan dan membangun masyarakat Aceh.

Karena “keluarbiasaan” peran dan wujudnya tersebut, maka sepertinya suatu hal yang wajar apabila figur Wali Nanggroe patut memperoleh dana yang besar, istana yang megah juga anggaran yang berlimpah ruah. Beberapa waktu lalu, DPRA dan Pemerintah Aceh menganggarkan 40 M rupiah untuk Wali Nanggroe. Tentu anggaran itu di luar dari biaya pembangunan istana Meuligo yang menelan uang rakyat Aceh hingga lebih dari 35 M rupiah ++. Kenapa ++? Sebab di luar “kemewahan” yang ada, pemerintah Aceh juga masih menganggarkan kebutuhan “lain-lain” terkait dengan kepentingan Wali Nanggroe.

Berdasarkan Pengumuman lelang Nomor: 050/02-Rev RUP DPKA/IV/2013, yang ditandatangani oleh Siti Maryani SE MSi Ak selaku Kuasa Pengguna Anggaran, terdapat 128 paket pengadaan (proyek- red), dengan total rencana belanja sebesar Rp 83.726.028.500 (delapan puluh tiga milyar tujuh ratus dua puluh enam juta dua puluh delapan ribu lima ratus rupiah).Dari jumlah tersebut, sebanyak 25 paket pengadaan (proyek) adalah sebahagian belanja kebutuhan lembaga Wali Nanggroe. Terdiri dari 19 paket dengan penyedia Penunjukan Langsung (PL), dan 6 paket pengadaan melalui penyedia lelang/ tender. Berikut ini daftar belanjaan Wali Nanggroe untuk tahun 2013;

Pengadaan Mesin Genset Rp. 270.000.000,- (tender)
Pengadaan Peralatan Audio Visual Rp. 385.750.000,- (tender)
Pengadaan Alat Pendingin (AC) Rp. 285.500.000,- (tender)
Pengadaan Mac Book/Notebook Rp. 220.000.000,- (tender)
Pengadaan Kursi Kerja Rp. 432.500.000,- (tender)
Pengadaan Meubileur lainnya Rp. 560.000.000,- (tender)
Pengadaan Mesin Fotocopy Rp. 140.000.000,- (PL)
Pengadaan Almari dan Filling Cabinet Rp. 139.000.000,- (PL)
Pengadaan Komputer All-in-one Rp. 156.000.000,- (PL)
Pengadaan Ipad Rp. 150.000.000,- (PL)
Pengadaan Printer Rp. 84.000.000,- (PL)
Pengadaan Scanner Portable Rp. 3.600.000,- (PL)
Pengadaan UPS Rp. 18.000.000,- (PL)
Pengadaan Kelengkapan Komputer dan Harddisk Eksternal Rp. 13.000.000,- (PL)
Pengadaan Peralatan Jaringan Komputer Rp. 50.000.000,- (PL)
Pengadaan Sofa Tamu Rp. 25.000.000,- (PL)
Pengadaan Kulkas Rp. 30.000.000,- (PL)
Pengadaan Lampu Hias Rp. 75.000.000,- (PL)
Pengadaan Jam Dinding Rp. 5.000.000,-
Pemasangan Vertikal Blind Ruang Kerja Rp. 80.000.000,- (PL)
Pengadaan Kamera Rp. 100.500.000,- (PL)
Pengadaan Handy Talky untuk Satpam Rp. 100.000.000,- (PL)
Pengadaan Tanaman Hias Rp. 50.000.000,- (PL)
Pengadaan Perlengkapan Olah Raga Rp. 200.000.000,- (PL)
Pengadaan Meja Kerja Rp. 45.000.000,- (PL)
Hebat bukan? melihat barang-barang yang dibelanjakan oleh sang Wali, menunjukkan sang Wali sedang bersiap-siap untuk bekerja demi rakyat Aceh, oleh karenanya beliau merasa perlu untuk membeli kursi kerja dengan nilai lebih dari 400 juta rupiah, laptop mahal Macbook hingga lebih 200 juta rupiah dan gadget canggih ipad untuk hiburan melepas lelah dan berselancar di dunia maya hingga 150 juta rupiah. Masalah keamanan istana juga tak perlu dikuatirkan, Para pengawal wali juga dibekali handy talky dengan nilai anggaran lebih dari 100 juta rupiah, jika asumsi 1 handy talky seharga 4 juta rupiah maka setidaknya ada 25 pengawal yang menjaga ketat istana sang Wali. Dan yang lebih hebatnya lagi, semua belanja tersebut, dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh tahun 2013 yang artinya menjadi beban rakyat Aceh.

Selamat Bekerja Wali Nanggroe…semoga cukup uang yang sudah rakyat berikan untuk dirimu .... tapi kayanya ga akan pernah cukup

NASIB-NASIB jadi rakyat Aceh