Pemerintah Kota Palembang tampaknya serius ingin membebaskan kota pempek itu dari asap rokok. Bahkan kini ada perda khusus yang menyatakan restoran yang menyediakan asbak bagi pengunjungnya akan didenda Rp 500 ribu per asbak.



Kepala Dinas Kesehatan Pemkot Palembang, Gema Asiani mengatakan penerapan Perda Nomor 7 Tahun 2009 Tentang Kawasan Tanpa Rokok menjadi salah satu upaya pemkot melindungi masyarakat dari asap rokok.

"Asap rokok sangat membahayakan bukan hanya bagi perokok, tetapi siapapun yang mengisap asap meskipun tanpa merokok," kata Gema seperti dikutip dari Antara, Jumat (24/5).

Menurut dia, tujuh lokasi yang diatur perda tersebut adalah tempat ibadah, fasilitas umum, seperti restoran dan mal, sekolah, rumah sakit, ruang kerja dan sarana bermain anak serta angkutan umum. Penerapan sanksi tersebut dilakukan untuk mendorong kepatuhan masyarakat dalam menjalankan hidup sehat tanpa asap rokok.

Ia mengatakan, sampai kini dari tujuh lokasi tempat pelarangan merokok tersebut, restoran dan cafe telah mengalami kemajuan karena mulai mematuhi ketentuan perda. Perda kawasan tanpa rokok tersebut mengatur mesti memasang stiker peringatan larangan merokok dan tidak menyediakan asbak.

Dia menjelaskan, perda tersebut melarang dengan tegas merokok pada tujuh lokasi yang telah ditetapkan, karena itu pihaknya akan terus mendorong optimalisasi pelaksanaan perda dimaksud. Karena mengisap asap rokok sangat berbahaya bagi kesehatan begitu juga dengan perokok pasif.

Gema menambahkan, pihaknya telah melakukan survei kepatuhan terhadap peraturan daerah kawasan tanpa rokok tersebut, ternyata pelanggaran tertinggi yang mencapai 65,2 persen yaitu angkutan umum.

Sedangkan restoran dan tempat hiburan mencapai 27,4 persen belum mematuhi ketentuan perda, katanya.

SUMBER: www.forution.com