- Beranda
- Berita dan Politik
Akal-akalan Demokrat Menjebak Jokowi
...
TS
ali_oncom
Akal-akalan Demokrat Menjebak Jokowi
Quote:
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Awas Jokowi jangan sampai masuk jebakkan Batman. Begitu kata pengajar komunikasi politik di Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi begitu mendengar rencana Partai Demokrat untuk menggaet gubernur DKI Jakarta mengikuti konvensi yang akan digelar partai berlambang mercy itu.
Konvensi sendiri digelar Demokrat untuk menjaring calon presiden yang akan berlaga di Pilpres 2014 nanti.
"Ini hanya akal-akalan Demokrat disaat citra dan elektabilitasnya terjun bebas. Harus diakui, tsunami politik di tubuh Demokrat akibat terkuaknya permainan Nazarudin dan kader lainnya benar-benar membuat nama Demokrat sebagai public enemy. Di saat yang bersamaan, nama Jokowi begitu seksi di masyarakat akibat program kerakyatannya diterima di masyarakat," kata Ari kepada Tribunnews.com, Jumat (31/5/2013).
"Belum lagi sosok Jokowi yang bersahaja, mengedapankan komunikasi tanpa sekat. Ibarat Demokrat ini klub Inggris yang bernama Quens Park Rangers/QPR yang terdegradasi ke Liga Champions , dia ingin menggaet Robin Van Persie untuk menaikkan popularitasnya di Liga Primer," ujar Ari Junaedi yang juga penggemar sepakbola ini.
Oleh karena itu, Ari berharap kepada mantan Walikota Solo ini tetap "istikomah" dengan partai pengusungnya, PDI Perjuangan. Apalagi platform PDI Perjuangan sebangun dan selaras dengan gagasan-gagasan kemasyarakatan yang diperjuangkan Jokowi. Ari menduga, akan ada saatnya yang indah dan "tepat" nanti bagi PDI Perjuangan untuk merelakan Jokowi untuk tidak selalu mengurus Ibukota saja tetapi ke skala yang lebih tinggi.
"Bisa juga, kenapa enggak? Mungkin saja, kita membuka komunikasi dengan semua," kata Nurhayati, saat ditanya rencana untuk mengundang Joko Widodo dan berkoalisi dengan PDI-P, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (30/5/2013) kemarin.
Pada Juni 2013, Partai Demokrat akan memulai tahapan dengan mengatur mekanisme peserta konvensi. Komite konvensi dan panitia seleksi akan dibentuk sebelum Agustus 2013. Saat ini, tim seleksi tengah dibentuk dan akan diumumkan pada Juni 2013.
Konvensi sendiri digelar Demokrat untuk menjaring calon presiden yang akan berlaga di Pilpres 2014 nanti.
"Ini hanya akal-akalan Demokrat disaat citra dan elektabilitasnya terjun bebas. Harus diakui, tsunami politik di tubuh Demokrat akibat terkuaknya permainan Nazarudin dan kader lainnya benar-benar membuat nama Demokrat sebagai public enemy. Di saat yang bersamaan, nama Jokowi begitu seksi di masyarakat akibat program kerakyatannya diterima di masyarakat," kata Ari kepada Tribunnews.com, Jumat (31/5/2013).
"Belum lagi sosok Jokowi yang bersahaja, mengedapankan komunikasi tanpa sekat. Ibarat Demokrat ini klub Inggris yang bernama Quens Park Rangers/QPR yang terdegradasi ke Liga Champions , dia ingin menggaet Robin Van Persie untuk menaikkan popularitasnya di Liga Primer," ujar Ari Junaedi yang juga penggemar sepakbola ini.
Oleh karena itu, Ari berharap kepada mantan Walikota Solo ini tetap "istikomah" dengan partai pengusungnya, PDI Perjuangan. Apalagi platform PDI Perjuangan sebangun dan selaras dengan gagasan-gagasan kemasyarakatan yang diperjuangkan Jokowi. Ari menduga, akan ada saatnya yang indah dan "tepat" nanti bagi PDI Perjuangan untuk merelakan Jokowi untuk tidak selalu mengurus Ibukota saja tetapi ke skala yang lebih tinggi.
"Bisa juga, kenapa enggak? Mungkin saja, kita membuka komunikasi dengan semua," kata Nurhayati, saat ditanya rencana untuk mengundang Joko Widodo dan berkoalisi dengan PDI-P, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (30/5/2013) kemarin.
Pada Juni 2013, Partai Demokrat akan memulai tahapan dengan mengatur mekanisme peserta konvensi. Komite konvensi dan panitia seleksi akan dibentuk sebelum Agustus 2013. Saat ini, tim seleksi tengah dibentuk dan akan diumumkan pada Juni 2013.
Demokrat Ingin Dompleng Popularitas Jokowi
Quote:
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Komunikasi Politik DR Heri Budianto menilai Partai Demokrat tengah kehabisan akal mendongrak elektabilitas dan citranya. Apalagi hasil survei menunjukkan elektabilitas Partai Demokrat turun drastis sejak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memimpin, menjadi Ketua Umum.
Karenanya, tegas dia, Partai besutan SBY itu ingin menggaet Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) ikut dalam konvensi Calon Presiden.
Dia menilai karena konstitusi tidak memungkinkan SBY untuk mencalonkan pilpres 2014, konvensi Capres pun diwacanakan Partai Demokrat. Hal ini disebabkan sosok Ketua Umum yang terlalu dominan membuat Partai berlambang mercy ini memiliki ketergantungan sama SBY besar sekali. Sehingga kini Partai Demokrat tidak memiliki figur lain selain SBY.
Kembali lagi terkait pinangan Partai Demokrat kepada Jokowi. Heri Budianto menilai Partai Demokrat hanya melihat peluang dan popularitas Jokowi dapat mendongkrak suara dan elektabilitas partai. Karena itu wacana Jokowi dipinang ikut konvensi Capres pun digulirkan Partai yang dibidani SBY.
Selain itu, pakar komunikasi Politik ini juga melihat hal yang lain sebelum ada hasil survei Jokowi Calon Presiden populer dari sejumlah lembaga survei. Saat itu Demokrat tidak melirik Jokowi. Bahkan nama-nama lain seperti Irman Gusman, Gita Wiryawan, Mahfud MD dan Marzuki Alie lah yang digadang-gadang ikut konvensi Capres tersebut.
"Demokrat melihat peluang dan popularitas Jokowi dapat mendongkrak partainya. Sehingga wacana itu digulirkan," tegas Pakar Komunikasi Politik ini saat diwawancarai Tribunnews.com, Jakarta, Jumat (31/5/2013).
Namun, menurutnya, sebagai kader PDIP, Jokowi tidak akan menanggapi pinangan Partai Demokra untuk ikut dalam Konvensi Capres Partai Demokrat.
Apalagi, imbuhnya, Jokowi merupakan sosok yang tidak mudah untuk diiming-imingi jabatan dan posisi seperti itu. "Diisukan Mega tidak akan maju, Jokowi tetap diam," ungkap Heri Budianto.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf, menyatakan Partai Demokrat akan melaksanakan konvensi untuk menjaring calon presiden dan wakil presiden. Dalam konvensi tersebut, tidak tertutup kemungkinan juga mengundang Gubernur DKI Jakarta itu untuk maju.
"Bisa juga, kenapa enggak? Mungkin saja, kita membuka komunikasi dengan semua," kata Nurhayati, saat ditanya rencana untuk mengundang Joko Widodo dan berkoalisi dengan PDI-P, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (30/5/2013) kemarin. source
Karenanya, tegas dia, Partai besutan SBY itu ingin menggaet Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) ikut dalam konvensi Calon Presiden.
Dia menilai karena konstitusi tidak memungkinkan SBY untuk mencalonkan pilpres 2014, konvensi Capres pun diwacanakan Partai Demokrat. Hal ini disebabkan sosok Ketua Umum yang terlalu dominan membuat Partai berlambang mercy ini memiliki ketergantungan sama SBY besar sekali. Sehingga kini Partai Demokrat tidak memiliki figur lain selain SBY.
Kembali lagi terkait pinangan Partai Demokrat kepada Jokowi. Heri Budianto menilai Partai Demokrat hanya melihat peluang dan popularitas Jokowi dapat mendongkrak suara dan elektabilitas partai. Karena itu wacana Jokowi dipinang ikut konvensi Capres pun digulirkan Partai yang dibidani SBY.
Selain itu, pakar komunikasi Politik ini juga melihat hal yang lain sebelum ada hasil survei Jokowi Calon Presiden populer dari sejumlah lembaga survei. Saat itu Demokrat tidak melirik Jokowi. Bahkan nama-nama lain seperti Irman Gusman, Gita Wiryawan, Mahfud MD dan Marzuki Alie lah yang digadang-gadang ikut konvensi Capres tersebut.
"Demokrat melihat peluang dan popularitas Jokowi dapat mendongkrak partainya. Sehingga wacana itu digulirkan," tegas Pakar Komunikasi Politik ini saat diwawancarai Tribunnews.com, Jakarta, Jumat (31/5/2013).
Namun, menurutnya, sebagai kader PDIP, Jokowi tidak akan menanggapi pinangan Partai Demokra untuk ikut dalam Konvensi Capres Partai Demokrat.
Apalagi, imbuhnya, Jokowi merupakan sosok yang tidak mudah untuk diiming-imingi jabatan dan posisi seperti itu. "Diisukan Mega tidak akan maju, Jokowi tetap diam," ungkap Heri Budianto.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf, menyatakan Partai Demokrat akan melaksanakan konvensi untuk menjaring calon presiden dan wakil presiden. Dalam konvensi tersebut, tidak tertutup kemungkinan juga mengundang Gubernur DKI Jakarta itu untuk maju.
"Bisa juga, kenapa enggak? Mungkin saja, kita membuka komunikasi dengan semua," kata Nurhayati, saat ditanya rencana untuk mengundang Joko Widodo dan berkoalisi dengan PDI-P, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (30/5/2013) kemarin. source
kesian bener partai yg satu ini sampe kehabisan figur yg pantes buat jd presiden
kenapa ga usung aja si ruhut ato eyang subur kan ga kalah populer
0
4.1K
Kutip
38
Balasan
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
671.8KThread•41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru