langsung aja gan...
6 Pemain Ini Pindah, Lalu Melihat Tim Lamanya Juara Eropa
Rifqi Ardita Widianto - detikSport
Zlatan Ibrahimovic masih punya sebuah "kutukan" karena belum pernah merasakan menjadi juara Liga Champions. Ironisnya, setiap pindah, klub sebelumnya malah kemudian jadi kampiun.
Shinji Kagawa, misalnya, entah bagaimana perasaannya melihat rekan-rekan lamanya di Borussia Dortmund besok memenangi final Liga Champions. Sebabnya, di musim ini ia telah menanggalkan kostum Die Borussen untuk membela Manchester United, yang di ajang ini tersingkir di babak 16 besar.
Ada sejumlah pemain lain yang pernah mengalami "kepahitan" seperti pengalaman Ibrahimovic. Ketika mereka pindah, klubnya malah meraih gelar juara Eropa. Berikut adalah enam pemain "sial" tersebut:
1.Chris Waddle, Olympique Marseille ke Sheffield Wednesday (1992)
Quote:
Waddle merumput bersama Marseille pada kurun 1989 hingga 1992. Pemain sayap ini berhasil meraih prestasi tertingginya di Eropa saat mengantarkan tim Prancis tersebut ke final Piala Champions (sebelum berubah format menjadi Liga Champions) pada musim 1990-1991.
Sayangnya, di partai final ia dan timnya kalah adu penalti dari Red Star Belgrade. Semusim kemudian, yakni pada tahun 1992 ia memutuskan pulang ke kampung halamannya, Inggris, dan bermain untuk Sheffield Wednesday.
Malang tak bisa ditolak. Setelah kepindahannya, di musim 1992-1993 itu Marseille kembali berhasil masuk ke final Liga Champions. Bedanya, kali ini mereka berhasil jadi juara setelah mengalahkan AC Milan dengan skor 1-0.
2.Patrik Berger, Borussia Dortmund ke Liverpool (1996)
Quote:
Mantan bintang internasional Republik Ceko Patrick Berger pernah satu musim bermain untuk Borussia Dortmund (1995-1996), lalu setelah Piala Eropa 1996 memutuskan pindah ke Liverpool.
Ironisnya, di musim kepergiannya ke Inggris, Dortmund justru melangkah ke final Liga Champions, lalu menaklukkan tim yang lebih diunggulkan, Juventus, dengan skor meyakinkan 3-1.
Meski demikian, paling tidak Berger pernah juga memenangi titel kompetisi Eropa, walaupun bukan Liga Champions melainkan Piala UEFA di tahun 2001
3.Markus Babbel, Bayern Munich ke Liverpool (2000)
Quote:
Setelah enam tahun bermain untuk Bayern Munich dalam dua periode, Markus Babbel menjajal berkarier di luar Jerman, dan di tahun 2000 menerima pinangan klub Inggris, Liverpool.
Setelah meninggalkan Bayern, Babbel justru harus melihat klub lawasnya itu memenangi Liga Champions di musim 2000/2001. Padahal ia pernah bermain di final 1999 bersama FC Hollywood, tapi kalah dari Manchester United.
4.Helder Postiga, Porto ke Tottenham Hotspur (2003)
Quote:
Postiga saat itu merupakan striker muda potensial Porto. Baru berusia 21 tahun, ia berhasil membawa timnya meraih tiga gelar pada 2003, Piala UEFA (Liga Europa), Liga Portugal, dan Piala Portugal.
Kegemilangannya menarik minat Tottenham Hotspur. Ia hijrah di musim panas 2003 untuk bermain di Liga Inggris dengan banderol sembilan juta euro. Tapi hasilnya, ia gagal total. 19 kali bermain bagi The Lily Whites, ia hanya mencetak satu gol.
Sialnya lagi, saat ia menghabiskan setahun di London tanpa prestasi, mantan timnya justru mengukirkan hal sebaliknya. Mereka menjuarai kompetisi tertinggi antarklub Eropa, Liga Champions, musim 2003-2004.
Hal inilah yang akhirnya membuat Postiga kembali ke Porto pada 2004, setelah mantan timnya itu membawa pulang The Big Ear. Sayangnya Postiga tak bisa merasakan mengangkat trofi tersebut karena itu adalah trofi Liga Champions terakhir Porto hingga kini.
5.Michael Owen, Liverpool ke Real Madrid (2004)
Quote:
Owen meninggalkan Anfield dengan harapan tinggi. Bersama Real Madrid, langkahnya meraih berbagai gelar termasuk Liga Champions akan semakin mudah. Nyatanya tidak.
Kepindahannya pada 2004 justru membuatnya melewatkan kesempatan mengangkat trofi Liga Champions sepanjang kariernya. Di Madrid, ia bahkan tak meraih apapun.
Di lain sisi, Liverpool justru berhasil mengukirkan rekor sebagai tim Inggris pertama yang meraih lima trofi Liga Champions. Mereka mengalahkan Milan lewat adu penalti, setelah melalui waktu normal yang dramatis. The Reds jadi juara Eropa musim 2004/2005, persis di musim pertama mereka tanpa Owen.
6.Zlatan Ibrahimovic, Inter ke Barcelona (2009) dan Barcelona ke Milan (2010)
Quote:
Tak ada yang lebih berpengalaman mengatasi kekecewaan terhadap final Liga Champions selain Ibrahimovic. Itu karena tak cukup sekali ia mengalaminya.
Pada 2009, ia pindah dari Inter Milan menuju Barcelona yang musim sebelumnya berhasil menjadi juara Liga Champions. Namun Barca tak berhasil meraih gelar tersebut berturut-turut.
Yang terjadi adalah, Inter menggagalkan langkah Barca ke final. La Beneamata lalu meneruskan langkah gemilangnya dengan mengalahkan Bayern di final, menjadi juara musim 2009-2010. Ini jadi pengalaman pertama Ibrahimovic.
Tahun berikutnya, ia dipinjamkan ke AC Milan setelah serangkaian perselisihannya dengan Pep Guardiola. Kepergiannya ternyata seperti menjadi berkah bagi Los Cules. Mereka kembali meraih gelar juara Eropa
nyesel seumur hidup nih gan..