- Beranda
- Berita dan Politik
PelajariProgram Jokowi, DPRD DKI Akan Kunker ke Belanda, China& Malaysia
...


TS
spartanism77
PelajariProgram Jokowi, DPRD DKI Akan Kunker ke Belanda, China& Malaysia
Quote:
Alhamdulillah Hattrick HT di bulan mei
Makasih Mod.....



jangan lupa
Gan
dan ane mengaharapkan
buat agan yang udah iso
Makasih Mod.....




jangan lupa

dan ane mengaharapkan

Quote:
Jakarta - Di tengah gencarnya isu interpelasi terhadap Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), ternyata DPRD DKI berencana untuk melakukan kunjungan kerja (kunker) ke luar negeri. Kunker tersebut dalam rangka mempelajari rencana program Jokowi yang akan diterapkan di DKI Jakarta.
"Betul, ada rencana kunjungan kerja ke luar negeri dari DPRD," ungkap Ketua Fraksi Gerindra, Muhammad Sanusi kepada detikcom, Kamis (30/5/2013) malam.
Sanusi mengatakan rencana tersebut telah dirapatkan dan disetujui oleh pimpinan DPRD DKI. Semua fraksi pun sepakat dan diminta untuk mengirimkan perwakilannya. Namun tidak dengan Gerindra. Partai berlambang kepala burung Garuda ini tak mengirimkan perwakilan untuk kunker.
"Kunjungan DPRD ini dalam rangka mencari tahu wawasan guna memberikan masukan pada saat pelaksanaan kebijakan program unggulan Pak Gubernur. Setiap fraksi ada perwakilannya," kata Sanusi.
Sanusi mengatakan, akan ada beberapa negara yang dikunjungi oleh legislator Kebon Sirih, di antaranya adalah Belanda, China dan Malaysia.
"Yang kita tahu itu untuk mempelajari tentang rencana program unggulan Pak Gubernur seperti Giant Sea Wall (GSW) dan smart tunnel (deep tunnel-red). Kalau yang GWS itu ke Belanda, kalau yang smart tunnel itu ke Malaysia dan China. Untuk program itu kan kita tidak punya literaturnya, kita tidak punya Perda tentang ruang bawah, perda tentang ruang atas, sehingga dianggap perlu kunjungan ke luar negeri tersebut," jeas Sanusi.
Namun sayang, Sanusi belum dapat memberikan penjelasan rinci berapa jumlah anggota DPRD yang berangkat dan jumlah anggaran yang dikeluarkan.
"Nilai anggarannya saya belum tahu pasti," katanya.
[url= m.detik..com/news/read/2013/05/31/060530/2261039/10/pelajari-program-jokowi-dprd-dki-akan-kunker-ke-belanda-china-malaysia]sumber[/url]
"Betul, ada rencana kunjungan kerja ke luar negeri dari DPRD," ungkap Ketua Fraksi Gerindra, Muhammad Sanusi kepada detikcom, Kamis (30/5/2013) malam.
Sanusi mengatakan rencana tersebut telah dirapatkan dan disetujui oleh pimpinan DPRD DKI. Semua fraksi pun sepakat dan diminta untuk mengirimkan perwakilannya. Namun tidak dengan Gerindra. Partai berlambang kepala burung Garuda ini tak mengirimkan perwakilan untuk kunker.
"Kunjungan DPRD ini dalam rangka mencari tahu wawasan guna memberikan masukan pada saat pelaksanaan kebijakan program unggulan Pak Gubernur. Setiap fraksi ada perwakilannya," kata Sanusi.
Sanusi mengatakan, akan ada beberapa negara yang dikunjungi oleh legislator Kebon Sirih, di antaranya adalah Belanda, China dan Malaysia.
"Yang kita tahu itu untuk mempelajari tentang rencana program unggulan Pak Gubernur seperti Giant Sea Wall (GSW) dan smart tunnel (deep tunnel-red). Kalau yang GWS itu ke Belanda, kalau yang smart tunnel itu ke Malaysia dan China. Untuk program itu kan kita tidak punya literaturnya, kita tidak punya Perda tentang ruang bawah, perda tentang ruang atas, sehingga dianggap perlu kunjungan ke luar negeri tersebut," jeas Sanusi.
Namun sayang, Sanusi belum dapat memberikan penjelasan rinci berapa jumlah anggota DPRD yang berangkat dan jumlah anggaran yang dikeluarkan.
"Nilai anggarannya saya belum tahu pasti," katanya.
[url= m.detik..com/news/read/2013/05/31/060530/2261039/10/pelajari-program-jokowi-dprd-dki-akan-kunker-ke-belanda-china-malaysia]sumber[/url]
Semestinya setiap anggota dHewan dpr/dprd mengedepankan berpikir hemat dgn tanpa melakukan kunjungan2 yg jelas menghabiskan anggaran dan sudah tdk populer, kenapa tdk meminta perwakilan dr kedutaan diluar negeri untk di fasilatasi memperoleh data dsb entah melalui telekonfrens dll yg masih banyak ide kreatif yg bisa digunakan, teknologi update sdh memungkinkan semua bs dilakukan tanpa meninggalkan tempat

Quote:
Original Posted By soipon►Jumat, 31/05/2013 07:27 WIB
Fitra: Kunker DPRD DKI ke 3 Negara Habiskan Anggaran Rp 1,8 M
Ray Jordan - detikNews
Jakarta - Kunjungan kerja (kunker) anggota DPRD DKI ke luar negeri untuk mempelajari program Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), menelan biaya hingga Rp 1,8 miliar. Rencana tersebut dianggap sebagai bentuk pemborosan.
Direktur Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Uchok Sky Khadafi mengatakan para legislator Kebon Sirih tak perlu ke luar negeri untuk melakukan studi banding terkait empat program unggulan Jokowi, yaitu Deep Tunnel, Monorel, Tanggul Raksasa (Giant Sea Wall) dan Mass Rapid Transit (MRT).
"Memang empat proyek itu sudah masuk ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), tapi tidak usah ke luar negeri, cukup baca buku, internet, atau panggil ahli dari luar negeri ke DPRD. Tidak makan anggaran sampai RP 1,8 miliar," ujar Uchok saat berbincang dengan detikcom, Kamis (30/5/2013).
Uchok menjelaskan, anggaran kunjungan kerja luar negeri tersebut itu masuk di pos anggaran Sekertariat Dewan, yakni paket Kunjungan Kerja Sister City dan Kunjungan Kerja Balasan. "Dalam APBD DKI, tercantum anggaran untuk itu Rp 1.812.000.000," kata Uchok.
Uchok pun mengatakan, tidak hanya anggota DPRD saja yang ikut serta dalam kunjungan ini. Sebab angaran tersebut juga disebutkan untuk Sekretariat Daerah Pemprov DKI Jakarta.
"Jadi bukan hanya DPR saja yang berangkat, tetapi ada juga dari eksekutif (pemprov DKI) yang ikut," terangnya.
Oleh karena itu, Uchok pun meminta agar para anggota DPRD tersebut berpikir ulang untuk bepergian ke luar negeri tersebut. Sebab dianggap tidak efektif dan lebih kepada pemborosan APBD.
"Kami meminta agar rencana studi banding tersebut dihentikan. Kalau DPRD tidak mau menghentikan ini, lebih baik saya menghimbau jangan dipilih lagi anggota yang kerjanya hanya jalan-jalan dan senang-senang saja," kata Uchok.
[url=http://news.detik..com/read/2013/05/31/072714/2261058/10/?nd772204topnews]Source[/url]
Jumat, 31/05/2013 07:52 WIB
Tak Ikut Kunker ke 3 Negara, Gerindra DKI: Cari Info di Google Saja
Ray Jordan - detikNews
Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta berencana untuk melakukan kunjungan ke Belanda, China, dan Malaysia. Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI setuju terhadap rencana tersebut, namun tidak akan mengirimkan perwakilannya.
Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI, Muhammad Sanusi mengatakan, setiap fraksi diminta untuk mengirimkan perwakilannya dalam program tersebut. Namun partainya menolak untuk mengirimkan perwakilan, karena sudah menjadi aturan baku dari partainya.
"Setiap fraksi ada perwakilannya. Gerindra dapat jatah satu orang berangkat, tapi karena Gerindra diinstruksikan oleh pimpinan partai untuk tidak boleh ke luar negeri, jadi Gerindra tidak kirim orang," ujar Sanusi saat berbincang dengan detikcom, Kamis (30/5/2013) malam.
Sanusi mengatakan, sebenarnya tidak perlu repot-repot untuk melakukan studi banding. Meski Gerindra tidak mengirimkan orang, fraksinya akan tetap melakukan studi dengan cara mengumpulkan informasi lewat internet.
"Kita biar tidak berangkat tetap saja lakukan studi banding. Kita cari saja di google, lewat internet. Sekarang kan canggih," kata Sanusi.
Bukan hanya di DPRD, anggota Fraksi DPR RI Gerindra juga tak pernah ikut kunker ke luar negeri. Hal ini membuktikan Gerindra konsisten menolak kunjungan kerja ke luar negeri.
[url=http://news.detik..com/read/2013/05/31/075201/2261066/10/tak-ikut-kunker-ke-3-negara-gerindra-dki-cari-info-di-google-saja]Source[/url]
Harap maklum sebagian besar anggota DPRD DKI tidak mengerti cara menggunakan Google.
Sesuai saran sepuh kutuaer, ane quote di sini.
Fitra: Kunker DPRD DKI ke 3 Negara Habiskan Anggaran Rp 1,8 M
Ray Jordan - detikNews
Jakarta - Kunjungan kerja (kunker) anggota DPRD DKI ke luar negeri untuk mempelajari program Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), menelan biaya hingga Rp 1,8 miliar. Rencana tersebut dianggap sebagai bentuk pemborosan.
Direktur Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Uchok Sky Khadafi mengatakan para legislator Kebon Sirih tak perlu ke luar negeri untuk melakukan studi banding terkait empat program unggulan Jokowi, yaitu Deep Tunnel, Monorel, Tanggul Raksasa (Giant Sea Wall) dan Mass Rapid Transit (MRT).
"Memang empat proyek itu sudah masuk ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), tapi tidak usah ke luar negeri, cukup baca buku, internet, atau panggil ahli dari luar negeri ke DPRD. Tidak makan anggaran sampai RP 1,8 miliar," ujar Uchok saat berbincang dengan detikcom, Kamis (30/5/2013).
Uchok menjelaskan, anggaran kunjungan kerja luar negeri tersebut itu masuk di pos anggaran Sekertariat Dewan, yakni paket Kunjungan Kerja Sister City dan Kunjungan Kerja Balasan. "Dalam APBD DKI, tercantum anggaran untuk itu Rp 1.812.000.000," kata Uchok.
Uchok pun mengatakan, tidak hanya anggota DPRD saja yang ikut serta dalam kunjungan ini. Sebab angaran tersebut juga disebutkan untuk Sekretariat Daerah Pemprov DKI Jakarta.
"Jadi bukan hanya DPR saja yang berangkat, tetapi ada juga dari eksekutif (pemprov DKI) yang ikut," terangnya.
Oleh karena itu, Uchok pun meminta agar para anggota DPRD tersebut berpikir ulang untuk bepergian ke luar negeri tersebut. Sebab dianggap tidak efektif dan lebih kepada pemborosan APBD.
"Kami meminta agar rencana studi banding tersebut dihentikan. Kalau DPRD tidak mau menghentikan ini, lebih baik saya menghimbau jangan dipilih lagi anggota yang kerjanya hanya jalan-jalan dan senang-senang saja," kata Uchok.
[url=http://news.detik..com/read/2013/05/31/072714/2261058/10/?nd772204topnews]Source[/url]
Jumat, 31/05/2013 07:52 WIB
Tak Ikut Kunker ke 3 Negara, Gerindra DKI: Cari Info di Google Saja
Ray Jordan - detikNews
Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta berencana untuk melakukan kunjungan ke Belanda, China, dan Malaysia. Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI setuju terhadap rencana tersebut, namun tidak akan mengirimkan perwakilannya.
Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI, Muhammad Sanusi mengatakan, setiap fraksi diminta untuk mengirimkan perwakilannya dalam program tersebut. Namun partainya menolak untuk mengirimkan perwakilan, karena sudah menjadi aturan baku dari partainya.
"Setiap fraksi ada perwakilannya. Gerindra dapat jatah satu orang berangkat, tapi karena Gerindra diinstruksikan oleh pimpinan partai untuk tidak boleh ke luar negeri, jadi Gerindra tidak kirim orang," ujar Sanusi saat berbincang dengan detikcom, Kamis (30/5/2013) malam.
Sanusi mengatakan, sebenarnya tidak perlu repot-repot untuk melakukan studi banding. Meski Gerindra tidak mengirimkan orang, fraksinya akan tetap melakukan studi dengan cara mengumpulkan informasi lewat internet.
"Kita biar tidak berangkat tetap saja lakukan studi banding. Kita cari saja di google, lewat internet. Sekarang kan canggih," kata Sanusi.
Bukan hanya di DPRD, anggota Fraksi DPR RI Gerindra juga tak pernah ikut kunker ke luar negeri. Hal ini membuktikan Gerindra konsisten menolak kunjungan kerja ke luar negeri.
[url=http://news.detik..com/read/2013/05/31/075201/2261066/10/tak-ikut-kunker-ke-3-negara-gerindra-dki-cari-info-di-google-saja]Source[/url]
Harap maklum sebagian besar anggota DPRD DKI tidak mengerti cara menggunakan Google.

Sesuai saran sepuh kutuaer, ane quote di sini.

update berita tanggapan ahok
Quote:
DPRD Kunker 3 Negara, Ahok: Kalau Mau Jalan-jalan ya Silakan Saja
Jakarta - DPRD DKI akan melakukan kunjungan kerja ke Malaysia, China, dan Belanda terkait program unggulan Jokowi. Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menilai kunjungan itu tak perlu, namun tetap mempersilakannya.
"Saya pribadi, itu nggak perlu lah. Tapi itu haknya mereka, kalau ingin jalan-jalan ya silakan saja," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jumat (31/5/2013).
Menurut Ahok DPRD tidak perlu kunker ke luar negeri untuk mempelajari program-program yang kini dijalani oleh pemerintahannya. Sebab, proyek itu bisa dipelajari melalui internet.
"Di Youtube juga bisa kok," katanya pendek.
Ahok mengatakan bahwa akan ada kritik yang sama nantinya seperti rencana-rencana kunker luar negeri DPR RI.
"Ya tapi harus ada laporan untuk masyarakat ya. Dulu kalau saya kunker selalu ada laporan detail, sampai obrolan-obrolan ada transkripnya. Bisa dilihat di web saya," jelas Ahok.
Diberitakan sebelumnya legislator Kebon Sirih akan melakukan studi banding terkait empat program unggulan Jokowi, yaitu Deep Tunnel, Monorel, Tanggul Raksasa (Giant Sea Wall) dan Mass Rapid Transit (MRT). Negara yang dikunjungi di antaranya adalah Belanda, China dan Malaysia. Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) menyebut kunker tersebut menghabiskan anggaran Rp 1, 8 miliar.
Jakarta - DPRD DKI akan melakukan kunjungan kerja ke Malaysia, China, dan Belanda terkait program unggulan Jokowi. Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menilai kunjungan itu tak perlu, namun tetap mempersilakannya.
"Saya pribadi, itu nggak perlu lah. Tapi itu haknya mereka, kalau ingin jalan-jalan ya silakan saja," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jumat (31/5/2013).
Menurut Ahok DPRD tidak perlu kunker ke luar negeri untuk mempelajari program-program yang kini dijalani oleh pemerintahannya. Sebab, proyek itu bisa dipelajari melalui internet.
"Di Youtube juga bisa kok," katanya pendek.
Ahok mengatakan bahwa akan ada kritik yang sama nantinya seperti rencana-rencana kunker luar negeri DPR RI.
"Ya tapi harus ada laporan untuk masyarakat ya. Dulu kalau saya kunker selalu ada laporan detail, sampai obrolan-obrolan ada transkripnya. Bisa dilihat di web saya," jelas Ahok.
Diberitakan sebelumnya legislator Kebon Sirih akan melakukan studi banding terkait empat program unggulan Jokowi, yaitu Deep Tunnel, Monorel, Tanggul Raksasa (Giant Sea Wall) dan Mass Rapid Transit (MRT). Negara yang dikunjungi di antaranya adalah Belanda, China dan Malaysia. Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) menyebut kunker tersebut menghabiskan anggaran Rp 1, 8 miliar.
Quote:
Original Posted By rasta821►
In my opinion....
1. Mungkin ada benarnya, bahwa mempelajari proyek tersebut terutama tentang referensi2 peraturan perundang-undangannya tidak bisa hanya "seaching google" karena keterbatasan google, hal2 berkaitan dengan UU ini juga bisa dikatakan sangat sensitif dan perlu kecermatan dan ketelitian tinggi.... Namunn......
Hal ini sebetulnya bisa diselesaikan dengan cara-cara yang "cerdas" seperti yang disebutkan di berita tersebut misalnya: daripada harus mendatangi ke negaranya, lebih simpel manfaatkan teknologi teleconference dengan orang-orang yang berkaitan tersebut.. atau panggil tenaga-tenaga ahli dari luar negeri tersebut...masalahnya, mau apa nggakk...??!!!
2. "Kami meminta agar rencana studi banding tersebut dihentikan. Kalau DPRD tidak mau menghentikan ini, lebih baik saya menghimbau jangan dipilih lagi anggota yang kerjanya hanya jalan-jalan dan senang-senang saja," kata Uchok.
hal ini juga saya "agak" kurang sependapat... kalau hanya teriak-teriak "Hentikan...!!! Jangan pilih lagi pada pemilihan berikutnya...!!!!
saya bisa katakann.. BULLSHIIITT..!!!! Nyatanya...Oknum tersebut kita pilih atau tidak, tetep ajee bisa bercokol lagi dan lagi di DPR-DPRD...entah salahnya dimananya, sepertinya sistimnya masih "sengaja" dibuat "bocor alus" kali ya gan..
Saran ane, kalau memang berniat mau 'bertindak' ... ya kasih sanksi tegas dong sama oknom yang hobi jalan-jalan itu dan transparan umumkan ke publik..
contoh seperti yang di lakukan Ahok..
ane mengapresiasi yang dilakukan oleh Gerindra (ane bukan simpatisan partai manapun), sebaiknya dibuktikan saja, dan di compare...
1. Hasil dari tim yang 'harus' pergi ke ke Luar Negeri Hasilnya seperti apa saja dan habiskan anggaran berapa rupiah..
2. Hasil dari tim yang 'tidak harus' pergi ke Luar Negeri Hasilnya seperti apa saja dan habiskan anggaran berapa rupiah..
dari hasil itu umumkan ke rakyat...apapun itu hasilnya...!
1. Kalau memang ternyata lebih baik yang ke Luar Negeri ya tidak apa-apa toh.. hasilnya juga buat kepentingan rakyat..bukan cuma pengen jalan-jalan saja...
2. Kalau ternyata hasilnya lebih baik tim yang tidak pergi ke Luar Negeri... ya monggo ditindak lanjuti, bahwa program2 studi banding selanjutnya bisa di buat standarisasi yang baku untuk TIDAK SELALU HARUS PERGI KE LUAR NEGERI... dan oknum-oknum yang gemar jalan-jalan itu dipecat dan tidak diperkenankan lagi menjadi aparatur negara...!
Kalo ada yang bilang, semua anggota DPR itu sama saja, mendingan di bubarin, gada manfaatnya... ane kurang setuju gan, sebelum jadi Wagub DKI sekarang Ahok itu anggota DPR juga lho gan, beliau juga pernah ikut studi banding ke Luar Negeri (coba cek website resminya Testimoni Ahok, Modus Kunker para Wakil Rakyat )...nah justru kita harus menaruh harapan pada anggota2 DPR sejenis...ane masih yakin ga cuma Ahok yang punya dedikasi pada negara gan, cuma kebetulan yang berani frontal baru Ahok saja..
ane cuma coba berpikir proporsional saja gann..
kalo sudi di taro di depan supaya jadi bahan juga...
In my opinion....
1. Mungkin ada benarnya, bahwa mempelajari proyek tersebut terutama tentang referensi2 peraturan perundang-undangannya tidak bisa hanya "seaching google" karena keterbatasan google, hal2 berkaitan dengan UU ini juga bisa dikatakan sangat sensitif dan perlu kecermatan dan ketelitian tinggi.... Namunn......
Hal ini sebetulnya bisa diselesaikan dengan cara-cara yang "cerdas" seperti yang disebutkan di berita tersebut misalnya: daripada harus mendatangi ke negaranya, lebih simpel manfaatkan teknologi teleconference dengan orang-orang yang berkaitan tersebut.. atau panggil tenaga-tenaga ahli dari luar negeri tersebut...masalahnya, mau apa nggakk...??!!!
2. "Kami meminta agar rencana studi banding tersebut dihentikan. Kalau DPRD tidak mau menghentikan ini, lebih baik saya menghimbau jangan dipilih lagi anggota yang kerjanya hanya jalan-jalan dan senang-senang saja," kata Uchok.
hal ini juga saya "agak" kurang sependapat... kalau hanya teriak-teriak "Hentikan...!!! Jangan pilih lagi pada pemilihan berikutnya...!!!!
saya bisa katakann.. BULLSHIIITT..!!!! Nyatanya...Oknum tersebut kita pilih atau tidak, tetep ajee bisa bercokol lagi dan lagi di DPR-DPRD...entah salahnya dimananya, sepertinya sistimnya masih "sengaja" dibuat "bocor alus" kali ya gan..

Saran ane, kalau memang berniat mau 'bertindak' ... ya kasih sanksi tegas dong sama oknom yang hobi jalan-jalan itu dan transparan umumkan ke publik..
contoh seperti yang di lakukan Ahok..
ane mengapresiasi yang dilakukan oleh Gerindra (ane bukan simpatisan partai manapun), sebaiknya dibuktikan saja, dan di compare...
1. Hasil dari tim yang 'harus' pergi ke ke Luar Negeri Hasilnya seperti apa saja dan habiskan anggaran berapa rupiah..
2. Hasil dari tim yang 'tidak harus' pergi ke Luar Negeri Hasilnya seperti apa saja dan habiskan anggaran berapa rupiah..
dari hasil itu umumkan ke rakyat...apapun itu hasilnya...!
1. Kalau memang ternyata lebih baik yang ke Luar Negeri ya tidak apa-apa toh.. hasilnya juga buat kepentingan rakyat..bukan cuma pengen jalan-jalan saja...
2. Kalau ternyata hasilnya lebih baik tim yang tidak pergi ke Luar Negeri... ya monggo ditindak lanjuti, bahwa program2 studi banding selanjutnya bisa di buat standarisasi yang baku untuk TIDAK SELALU HARUS PERGI KE LUAR NEGERI... dan oknum-oknum yang gemar jalan-jalan itu dipecat dan tidak diperkenankan lagi menjadi aparatur negara...!
Kalo ada yang bilang, semua anggota DPR itu sama saja, mendingan di bubarin, gada manfaatnya... ane kurang setuju gan, sebelum jadi Wagub DKI sekarang Ahok itu anggota DPR juga lho gan, beliau juga pernah ikut studi banding ke Luar Negeri (coba cek website resminya Testimoni Ahok, Modus Kunker para Wakil Rakyat )...nah justru kita harus menaruh harapan pada anggota2 DPR sejenis...ane masih yakin ga cuma Ahok yang punya dedikasi pada negara gan, cuma kebetulan yang berani frontal baru Ahok saja..

ane cuma coba berpikir proporsional saja gann..

kalo sudi di taro di depan supaya jadi bahan juga...

Quote:
Original Posted By sco_chan►kan moto andalan DPRD : kalo bisa dipersulit, kenapa dipermudah.. sekalian jalan2.. paling porsinya 90% jalan2 + shopping, 10% porsinya pura2 studi banding.. 

Quote:
Original Posted By garda888►INI PADA GATAU MALU APA EMANG PADA GA PUNYA OTAK SIH ANGGOTA A**ING INI ??
GA MALU APA DULU DIKATAIN G*BL*K BIN T*LOL BIN IDI*T SAMA PARLEMEN AUSTRALIA GARA-GARA GATAU EMAIL DARI KANTORNYA SENDIRI A.K.A DPR
ANDAI GW JADI GOKU UDAH GW GENKIDAMA TUH GEDUNG DPR / DPRD DKI
PEJWAN GAN KLO BOLEH
GA MALU APA DULU DIKATAIN G*BL*K BIN T*LOL BIN IDI*T SAMA PARLEMEN AUSTRALIA GARA-GARA GATAU EMAIL DARI KANTORNYA SENDIRI A.K.A DPR
ANDAI GW JADI GOKU UDAH GW GENKIDAMA TUH GEDUNG DPR / DPRD DKI
PEJWAN GAN KLO BOLEH
Quote:
Quote:
Original Posted By aslongasuloveme►maaf gan...
belum bisa ngasi
cuman bisa
saya bantu
aja yaaaa
thanks for the inpoh
belum bisa ngasi

cuman bisa

saya bantu

thanks for the inpoh

thaks gan

Quote:
Original Posted By fadlan2889►

dari dulu tiap ada kunker, ujung2an gk jelas hasilnya, at least publikasikan lah hasil nya, biar rakyat tau hasil pengorbanan duit rakyat..
tp bener2 ane gk setuju sm tiap kunker, kenapa?
1. pola pikir rakyat indonesia belum tentu sama dgn negara yg dikunjungin
jgn kan tiap negara, jakarta sama org bekasi, ato bogor ato depok pasti beda..
2. kita sudah sama2 tau, adat dan budaya kita yg beragam, ente itung deh berapa org jawa, org batak, madura, palembang, makasar, padang di jakarta?banyak kan? so back to no 1
3. duit gede?buat apa?buat tiket?hotel?transport di negara tujuan?paling2 yg di pilih sama anggota2 itu paket yg paling mahal dan paling mewah, sementara rakyat di indo, di suruh hemat2, bbm di hemat lah, listrik di hemat lah
4. jelas, uang keluar besar, hasil nihil

pejwan gan


dari dulu tiap ada kunker, ujung2an gk jelas hasilnya, at least publikasikan lah hasil nya, biar rakyat tau hasil pengorbanan duit rakyat..
tp bener2 ane gk setuju sm tiap kunker, kenapa?
1. pola pikir rakyat indonesia belum tentu sama dgn negara yg dikunjungin
jgn kan tiap negara, jakarta sama org bekasi, ato bogor ato depok pasti beda..
2. kita sudah sama2 tau, adat dan budaya kita yg beragam, ente itung deh berapa org jawa, org batak, madura, palembang, makasar, padang di jakarta?banyak kan? so back to no 1
3. duit gede?buat apa?buat tiket?hotel?transport di negara tujuan?paling2 yg di pilih sama anggota2 itu paket yg paling mahal dan paling mewah, sementara rakyat di indo, di suruh hemat2, bbm di hemat lah, listrik di hemat lah

4. jelas, uang keluar besar, hasil nihil


pejwan gan
Quote:
Original Posted By bataliyon►Yang paling ajaib tuh ini gan..
Anggota DPRD kunker ke luar negeri untuk mempelajari program Jokowi
Ini yg bikin program aja selow ga perlu ke luar negeri, tp kok yg mempelajari ya yang malah pergi keluar negeri
Jadi keliatan mana yg jenius, mana yang ogeb
Pejwan gan biar pada ngeh
Anggota DPRD kunker ke luar negeri untuk mempelajari program Jokowi
Ini yg bikin program aja selow ga perlu ke luar negeri, tp kok yg mempelajari ya yang malah pergi keluar negeri
Jadi keliatan mana yg jenius, mana yang ogeb

Pejwan gan biar pada ngeh
Quote:
Original Posted By kovanz►please gan jangan kebawa emosi dulu kali.....
knapa kok dewan dprd gak memanfaatkan internet? alasannya karna mereka gak ngerti internet gan. jadi wajar aja. bahkan ane liat d berita msh bnyak yg gak ngerti cara kirim email
ntar ane suruh ponakan ane yg msh sd ajarin kali ya....
pengen page one bisa gak ya
knapa kok dewan dprd gak memanfaatkan internet? alasannya karna mereka gak ngerti internet gan. jadi wajar aja. bahkan ane liat d berita msh bnyak yg gak ngerti cara kirim email

ntar ane suruh ponakan ane yg msh sd ajarin kali ya....

pengen page one bisa gak ya

Quote:
Original Posted By jazz007►Sungguh miris kita melihat bagaimana jeleknya reputasi DPR(D) dimata rakyat akhir2 ini, padahal mrk ini adl wakil rakyat tapi selalu dicerca dan dibenci oleh rakyat, jarang kita melihat hal2 positif yg dilakukan oleh anggota DPR, sebaliknya sisi jelek korupsinya sungguh merajalela, kalau begini trs berlanjut, kepercayaan rakyat trhdp wakil/pimpinannya akan sirna, shg pemilu dinegara kita akan menjadi sbh lelucon, yg menang adlh partai \GOLPUT\, slh satu faktor penyebab : ketidakmampuan..
Quote:
Original Posted By pnuri►kesehatan gratis di permasalahin, katanya buang2 duit karena yang menikmati bukan cuma orang miskin. tapi mereka malah mau jalan2 keluar negri ngabisin duit. OTAKNYA DIMANA ITU ANGGOTA HEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH. kalo menurut ane sih mendingan duitnya buat memperbaiki program-program jokowi-ahok yang baik tapi masih sedikit ada masalah, dibanding buat jalan2 para ANGGOTA HEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH YANG NGGAK TAU MALU ITU.
jadi sedikit sedih

*kalo boleh taro di pejwan gan. makasih sebelummnya
jadi sedikit sedih






*kalo boleh taro di pejwan gan. makasih sebelummnya
Diubah oleh spartanism77 31-05-2013 13:20
0
55.5K
Kutip
1.1K
Balasan


Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!

Berita dan Politik
684.6KThread•51KAnggota
Urutkan
Terlama


Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru