Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mr. NarsizAvatar border
TS
mr. Narsiz
Mari Mengenal Beragam Qiroat (Dialek Bacaan) Alquran
Pendahuluan
Dalam kitab Ghastunnaf’i fi Qiraatussab’ah yang dirangkum di dalam kitab Sirajul-Qori Al-Mubtadi karangan Abi Qosim bin Ali bin usman bin Muhammad binahmad bin hasan al Baghdadi Pada halaman 9-13. Ada kurang lebih 40 pendapat ulama ahli-hadist tentang hadist mutawatir yang isinya : “ Inna hazal-quran unjila ala sab’ati ahrufin“ (Al-hadist).Artinya : “sesungguhnya qur’an ini diturunkan atas tujuh huruf(Dialek/Bacaan).

Beberapa Penafsiran tentang Hadits Di Atas
Kemudian munculah beberapa opini dan interprestasi yg menafsirkan makna kalimat “SABA'ATU-AHRUF". Diantara-nya adalah :
Opini Imam abu ubed : “Destinasi makna sab’atul-ahruf adalah dialek yang dipakai oleh 7(Tujuh suku arab). Diantaranya : Quraisy, Hujel, Steqif, Hawajin, Kinanah, Tamim, dan yaman..
Menurut ahli hadist : Makna kalimat sabatul-ahruf adalah makna 7 hukum. 7 hukum yang dimasud adalah Halal, Haram, Muhkam, Mutasyabih, Amstal, Insya, dan Ikhbar. Dan masih banyak pendapat yang lain yang berhubungan dengan hadist tersebut.

Distraksi Syekh Muhammad Al-Jazari
Ada kisah klasik, yang masih appertain dengan hadist diatas, yaitu kisah Al-muhaqiq As-Syekh Muhammad bin Muhammad Al-Jazari beliau adalah ahli qiraat yang familiar dengan tuangan pembahasan shifat dan makhrul-huruf dalam pembacaan Al-Quran. Di dalam kisah ini di ceritakan, “Bahwa beliau sangat sulit dalam merekam pemahaman hadist rasulullah SAW pada makna kalimat “SAB'ATU-AHRUF”(tujuh huruf)_pen. Bahkan dilema (quandary) ini, mencapai 30 tahun lamanya, sehingga Allah membukakan “keyakinan hati” dari sebuah distraksi yang membayangi. Al-hasil, munculah confidence (keyakinan) yang kuat “bahwa yang di maksud dengan kalimat "SAB'ATU-AHRUFadalah“7 cara pembacaan Al-Quran, dari tujuh Ahli Qiraat.(Kesimpulan dari Istikharah SyeikhMuhammad Al-Jazari)
Keterangan : Jumlah mayoritas opini dan interprestasi mengenai “SAB’ATU-AHRUF” dari kalangan ulama ahli hadits adalah “7 cara pembacaan qiraat dari 7 ahli qiraat”

Asbabul Wurud Hadits
Masih didalam kitab yang sama, pada halaman 10 terdapat Asbabul-Wurud tentang hadist diatas. Hadist ini berhubungan dengan kisah Umar bin khatab dan Hisyam bin hakim tatkala membacakan surat Al-Furqon selain yang pernah di baca oleh rasulallah. Maka datanglah malaikat Jibril menyampaikan pesan kepada rasulallah. Berkatalah Jibril AS : “ Ya Muhammad, sesungguhnya Allah memerintahkan kepadamu, agar engkau membacakan Al-quran kepada umatmu atas satu huruf (dialek/bacaan). Kemudian Nabi berkata : “ ya jibril, aku meminta kepada Allah pengampunan dan pertolonganya, “sesungguhnya umatku tidak akan sanggup melaksanakan-nya. Maka kembalilah Jibril kepada Allah untuk menyampaikan Permohonan Rasulullah SAW. Kemudian maka datanglah jibril membawa pesan yang kedua : Ya Muhammad, sesungguhnya Allah SWT memerintahkan kepadamu, agar engkau membacakan Al-quran kepada umatmu atas dua huruf (dialek/bacaan). Kemudian Nabi berkata : “ya jibril, aku memohon kepada Allah pengampunan dan pertolonganya “sesungguhnya umatku tidak akan sanggup melaksanakannya. Kemudian Kembalilah Jibril kepada Allah SWT untuk menyampaikan Permohonan Rasulullah SAW. Kemudian datanglah jibril membawa pesan yang ketiga :Ya Muhammad, sesungguhnya Allah memerintahkan kepadamu, agar engkau membacakan al-quran kepada umatmu atas tiga huruf (dialek/bacaan). Kemudian Nabi berkata : ya jibril, Aku meminta kepada Allah pengampunan dan pertolonganya… .”sesungguhnya umatku tidak akan sanggup melaksanakannya ….Kembalilah Jibril kepada Allah dan datanglah jibril membawa pesan yang keempat: “Ya Muhammad, sesungguhnya Allah memerintahkan kepadamu, agar engkau membacakan al-quran kepada umatmu atas tujuh huruf (dialek/bacaan). Dan malaikat Jibril As berkata lagi: “Ya Muhammad, yang mana saja dari 7 dialek/bacaan tersebut mereka membacanya, maka mereka akan mendapatkan pahalanya dari apa yang mereka baca. (AlHadist)

Mari kita mulai mengenal mereka....
Para Qari yang hafal Al-Qur’an dan terkenal dengan hafalan serta ketelitiannya, dan menyampaikan qira’at kepada kita sesuai dengan yang mereka terima dari sahabat Rasulullah SAW.
Qira’at yang mutawatir semuanya kita kutip dari para qari yang hafal Al-Qur’an dan terkenal dengan hafalan serta ketelitiannya. Mereka ialah imam-imam qira’at yang masyhur yang meyampaikan qira’at kepada kita sesuai dengan yang mereka terima dari sahabat Rasulullah SAW. Mereka memiliki keutamaan ilmu dan pengajaran tentang kitabullah Al-Qur’an sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Sebaik-baiknya orang diantara kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya”.
Syaikh Abul Yusri ‘Abidin telah menyebutkan nama-nama qari dalam dua bait sya’ir:
Nafi’, Ibnu Katsir, ‘Ashim dan Hamzah, Abu ‘Amer, Ibnu ‘Amir dan Kisaiy.
Itulah tujuh Imam yang tak diragukan lagi.

Spoiler for 1. Ibnu Amir:

Spoiler for 2. Ibnu Katsir:

Spoiler for 3. 'Asyim Al-Kufy:

Spoiler for 4. Abu Amr:

Spoiler for 5. Hamzah Al-Kufy:

Spoiler for 6. Imam Nafi:

Spoiler for 7. Al-Kisaiy:

sumber: http://bismillahku.blogspot.com/2011...ng-shahih.html
0
6.3K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.2KThread83.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.