Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

chikenayamAvatar border
TS
chikenayam
Cendol Gan
Cendol Gan

Agan Sering minta Cendol Sama yang udah iso kan

Taukah agan tentang sejarah cendol?
dan bagaimana cara pembuatannya?
berikut ane kasi tau gan

Cekibrot

Sejarah Minuman Es Cendol

Sejarah Minuman Es Cendol- Minuman es cendol sangat populer keberadaannya di Indonesia, hampir di setiap penjuru kota baik di pasar traditional maupun di pinggir jalan minuman nan segar membahana cendol ini dapat kita jumpai. Kali ini Kumpulan Sejarah akan berbagi informasi menarik mengenai Sejarah dari minuman es cendol ini.

Sejarah Minuman Es Cendol
Sejarah Minuman Es Cendol
Nama populer es ini antara lain :

* Cendol
* Dawet
* Jendol
* Chorn Dooi
* Lortchorng
* ลอดช่อง สิงคโปร์

Cendol populer di Asia Tenggara, dan Indonesia merupakan minuman yang umum, karena disiang hari hampir kita semua melihat cendol dijalanan. Es Cendol juga populer memasuki bulan puasa sebagai kuliner pembuka puasa.

Cendol (diucapkan / tʃɛndɒl /) adalah makanan tradisional yang berasal dari Asia Tenggara yang masih populer di Indonesia , Malaysia , Singapura, Vietnam, Filipina dan Thailand Selatan (dimana hal itu disebut lortchorng singapura ลอดช่อง สิงคโปร์).

Cendol merupakan minuman khas Indonesia yang terbuat dari tepung beras, disajikan dengan es parut serta gula merah cair dan santan. Rasa minuman ini manis dan gurih. Di daerah Sunda minuman ini dikenal dengan nama cendol sedangkan di Jawa Tengah dikenal dengan nama es dawet. Berkembang kepercayaan populer dalam masyarakat Indonesia bahwa istilah "cendol" mungkin sekali berasal dari kata "jendol", yang ditemukan dalam bahasa Sunda, Jawa dan Indonesia; hal ini merujuk sensasi jendolan yang dirasakan ketika butiran cendol melalui mulut kala tengah meminum es cendol. Namun kata cendol juga mungkin berasa dari kata Thailand "chorn dooi" yang artinya "tolong".

Tepung beras diolah dengan diberi pewarna berwarna hijau dan di cetak melalui saringan khusus, sehingga berbentuk buliran. Pewarna yang digunakan awalnya adalah pewarna alami dari daun pandan, namun saat ini telah digunakan pewarna makanan buatan. Di Sunda cendol dibuat dengan cara mengayak kukusan tepung beras yang diwarnai dengan daun suji dengan ayakan sehingga diperoleh bentuk bulat lonjong yang lancip di ujungnya. Di Sunda minum cendol disebut nyendol.

Minuman ini biasanya disajikan sebagai pencuci mulut atau sebagai makanan selingan. Sesuai disajikan disiang hari.

Nama asal bagi cendol ialah chorn dooi bermaksud tolong.[petikan diperlukan] Kerana pada ketika itu hendak membuat cendol amat sukar dan memerlukan pertolongan beberapa orang lain. Chorn dooi diambil dari bahasa Selatan Thailand (bahasa Melayu Patani), dahulunya Negara Islam Patani. Setelah ditakluki oleh kerajaan Thai maka ramai penduduk negara Patani berpindah ke negeri-negeri di Tanah Melayu dan memperkenalkan sejenis minuman manis.

Menurut penyuntng journal makanan Cina, Flavor and Fortune, Jacqueline M. Newman, hidangan cendol memiliki cita rasa Malaysia, mengaitkan kaitan antara jeli dan kacang dalam air batu campur dengan bahan halo-halo ("campur-campur") di Filipina. Dia turut menambah bahawa perhubungan antara Filipina dan negara di Asia Tenggara agak tinggi sekitar 1500-an.

Di Malaysia, sesetengah pembuat cendol telah menghasilkan cendol selama tiga generasi sejak 1920-an sehingga sekarang, satu tempoh 90 tahun. Cendol sangat digemari masyarakat Malaysia kerana cuaca dan iklim negara Malaysia yang panas.Terdapat pelbagai restoran dan kedai makan yag menyediakan cendol di serata Malaysia.

Demikian Gan sejarah Pembuatan Cendol
Ada yang mau Cendol???


Nitip Video Ane Gan

0
1.4K
15
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread84KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.