Jakarta - Putra bungsu Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, Zaenal Nurrizki, meninggal dunia karena sakit di Afrika Selatan. Wiranto menjelaskan mengapa anaknya tidak dimakamkan di tanah air.

"Pertimbangan nggak dibawa, tempatnya jauh, dari Johanesburg, masih dua jam ke Lenasia, disana itu daerah permukiman umat Islam," ujar Wiranto di kediamannya Komplek Pati Angkatan Darat, Jl Palem Kartika No 21, Bambu Apus, Jaktim, Rabu (29/5/2013).

Wiranto mengatakan perlu waktu dan usaha yang ekstra untuk dapat memulangkan jenazah anaknya ke Indonesia. Keluarga juga belum tahu betul bagaimana prosedur pemulangan jenazah dari Afsel ke Indonesia.

"Akhirnya, kita putuskan sebagai umat Islam lebih baik di makamkan disana. Kalau kelamaan tidak baik, harus di balsem lagi, rute pesawat terbang yang gampang pun sulit, disana tidak ada lapangan terbang. Jadi dimanapun dimakamkan tidak masalah," jelas Ketua Umum Partai Hanura ini.

Zaenal Nurrizki (23) meninggal di Johanesburg, Afrika Selatan karena sakit. Di Afrika Selatan, Zaenal sedang menimba ilmu agama. Zaenal adalah putra bungsu dari tiga bersaudara.