- Beranda
- Berita dan Politik
.:DPR Tidak Mau Disalahkan Soal Kenaikan Harga BBM Subsidi:.
...
TS
slimshady
.:DPR Tidak Mau Disalahkan Soal Kenaikan Harga BBM Subsidi:.
Quote:
Quote:
Jakarta: DPR tak mau disalahkan soal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi menjadi Rp 6.500 per liter untuk premium dan solar Rp 5.500 per liter. Pasalnya, ini merupakan kewenangan dari pemerintah yang tercantum dalam Undang-undang (UU) APBN 2013.
"Kenaikan harga BBM subsidi tidak ada kaitannya lagi dengan DPR. Jadi kalau ada penyesuaian tersebut merupakan wewenang pemerintah yang sudah diamanahkan dalam UU," jelas Anggota Komisi XI dari Fraksi Golkar, Edison Betaubun di Gedung DPR Jakarta, Selasa (28/5/2013).
Dia meminta kepada Wakil Ketua Komisi XI, Harry Azhar dan Andi Rahmat untuk segera memutuskan pembahasan perubahan asumsi makro ekonomi Indonesia dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN-P) 2013.
Pemerintah sebelumnya mengusulkan asumsi makro yang berubah, antara lain pertumbuhan ekonomi yang dipatok 6,2%, inflasi 7,2%, harga minyak mentah Indonesia US$ 108 per barel, dan nilai tukar rupiah sebesar Rp 9.600 per dolar AS. Serta lifting minyak mentah 840 ribu barel per hari.
Keputusan ini, menurut Edison, dengan catatan pemerintah harus bisa menyajikan jumlah atau angka kemiskinan akibat kenaikan harga BBM subsidi secara lebih riil. Selain itu, jumah orang miskin tersebut tersebar di berapa wilayah dan sebagainya.
"Harus sampaikan kepada kami angka kemiskinan yang valid supaya kami bisa mengetahui secara menyeluruh dan membandingkannya sebelum dan sesudah kenaikan harga. Selama ini kami minta kepada pemerintah tidak pernah diberikan datanya secara riil karena ini bicara soal rakyat," tegas dia.
Senada dengan Edison, Anggota Komisi XI lain Olly Dondokambey memaksa pemerintah untuk merinci data masyarakat miskin, dan hampir miskin per daerah atau provinsi.
Pemerintah sebelumnya memproyeksikan penambahan jumlah orang miskin yang meningkat akibat kenaikan harga bahan BBM bersubsidi sebesar Rp 2.000 per liter untuk premium dan solar Rp 1.000 per liter mencapai 4 juta jiwa.
"Dengan target pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 6,2% dan inflasi 7,2% karena kenaikan harga, maka angka kemiskinan bisa bertambah menjadi 11,85%-12,1% sepanjang 2013. Sedangkan target tahun ini sebesar 9%-10,5%," tutur Kepala Bappenas Armida Alisjahbana.
Menteri Keuangan Chatib Basri mengaku, penambahan orang miskin akibat kenaikan harga BBM bisa mencapai 1,6% atau sekitar 4 juta orang.
"Baseline jika tidak menaikkan harga BBM subsidi prosentase kemiskinan 10,5%, tapi kalau dengan kenaikan akan meningkat 12,1% atau naik 1,6% menjadi 4 juta jiwa orang miskin sampai akhir 2013," tukas Chatib. (Fik/Ndw)
"Kenaikan harga BBM subsidi tidak ada kaitannya lagi dengan DPR. Jadi kalau ada penyesuaian tersebut merupakan wewenang pemerintah yang sudah diamanahkan dalam UU," jelas Anggota Komisi XI dari Fraksi Golkar, Edison Betaubun di Gedung DPR Jakarta, Selasa (28/5/2013).
Dia meminta kepada Wakil Ketua Komisi XI, Harry Azhar dan Andi Rahmat untuk segera memutuskan pembahasan perubahan asumsi makro ekonomi Indonesia dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN-P) 2013.
Pemerintah sebelumnya mengusulkan asumsi makro yang berubah, antara lain pertumbuhan ekonomi yang dipatok 6,2%, inflasi 7,2%, harga minyak mentah Indonesia US$ 108 per barel, dan nilai tukar rupiah sebesar Rp 9.600 per dolar AS. Serta lifting minyak mentah 840 ribu barel per hari.
Keputusan ini, menurut Edison, dengan catatan pemerintah harus bisa menyajikan jumlah atau angka kemiskinan akibat kenaikan harga BBM subsidi secara lebih riil. Selain itu, jumah orang miskin tersebut tersebar di berapa wilayah dan sebagainya.
"Harus sampaikan kepada kami angka kemiskinan yang valid supaya kami bisa mengetahui secara menyeluruh dan membandingkannya sebelum dan sesudah kenaikan harga. Selama ini kami minta kepada pemerintah tidak pernah diberikan datanya secara riil karena ini bicara soal rakyat," tegas dia.
Senada dengan Edison, Anggota Komisi XI lain Olly Dondokambey memaksa pemerintah untuk merinci data masyarakat miskin, dan hampir miskin per daerah atau provinsi.
Pemerintah sebelumnya memproyeksikan penambahan jumlah orang miskin yang meningkat akibat kenaikan harga bahan BBM bersubsidi sebesar Rp 2.000 per liter untuk premium dan solar Rp 1.000 per liter mencapai 4 juta jiwa.
"Dengan target pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 6,2% dan inflasi 7,2% karena kenaikan harga, maka angka kemiskinan bisa bertambah menjadi 11,85%-12,1% sepanjang 2013. Sedangkan target tahun ini sebesar 9%-10,5%," tutur Kepala Bappenas Armida Alisjahbana.
Menteri Keuangan Chatib Basri mengaku, penambahan orang miskin akibat kenaikan harga BBM bisa mencapai 1,6% atau sekitar 4 juta orang.
"Baseline jika tidak menaikkan harga BBM subsidi prosentase kemiskinan 10,5%, tapi kalau dengan kenaikan akan meningkat 12,1% atau naik 1,6% menjadi 4 juta jiwa orang miskin sampai akhir 2013," tukas Chatib. (Fik/Ndw)
Quote:
Spoiler for No Repsol:
Quote:
Spoiler for Sumber:
[URL="http://tetep3Cgut0M7N"]http://tetep3Cgut0M7N[/URL]
Quote:
Spoiler for Pendapat TS:
ane heran kok kaga mau yah merjuangin aspirasi rakyat,kalo emang kontra sama pemerintah tentang kenaikan BBM, mestinya Para anggota DPR ini mestri pro rakyat dong, malah kelihatan kaya lepas tangan gitu kaga mau di salahin..lah, terus mereka nge wakilin siapa yah di sana???
Diubah oleh slimshady 30-05-2013 05:22
0
2K
Kutip
32
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
671.6KThread•41.4KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru