Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

gig31Avatar border
TS
gig31
mengenal sindrome STOCKHOLM
Menurut Sindrom Stockholm adalah: respon psikologis dimana dalam kasus-kasus tertentu para sandera penculikan menunjukkan tanda-tanda kesetiaan kepada penyanderanya tanpa memperdulikan bahaya atau risiko yang telah dialami oleh sandera itu.

Spoiler for image:


Sindrom ini dinamai berdasarkan kejadian perampokan Sveriges Kreditbank di Stockholm pada tahun 1973. Perampok bank tersebut, Jan-Erik Olsson dan Clark Olofsson, memiliki senjata dan menyandera karyawan bank dari 23 Agustus sampai 28 Agustus pada tahun 1973.Ketika akhirnya korban dapat dibebaskan, reaksi mereka malah memeluk dan mencium para perampok yang telah menyandera mereka.
Mereka secara emosional menjadi menyayangi penyandera, bahkan membela mereka.Sandera yang bernama Kristin bahkan jatuh cinta dengan salah satu perampok dan membatalkan pertunangan dengan pacarnya setelah dibebaskan.
Istilah sindrom Stockholm pertama kali dicetuskan oleh kriminolog dan psikiater Nils Bejerot, yang membantu polisi saat perampokan.

Seperti juga kisah penculikan pada Patly Hearts yang sempat mencengangkan dunia pada th 1974.Di luar dugaan putri milyarder itu menoLk di bebaskan oleh keluarganya.Patty justru membantu para penculiknya yaitu kelompok teroris Symbionese Liberation Army ( SLA ) dalam beberapa aksi perampokan Bank. dan masih banyak contoh kasus lain nya.
Spoiler for patly hearts:

Adapun yang melatarbelakangi,satu hal yang menyebabkan orang terkena syndrom ini karena mereka mengalami disambiguitas (keragu-raguan atau kebimbangan). dan ini paling banyak dialami wanita. Ketika seseorang berada dalam kondisi ambiguitas, ia mengalami ketidakberdayaan, lalu berubah menjadi sebuah keyakinan atau kemantapan terhadap hal yang berlawanan. Berlawanan dari norma atau kebiasaan masyarakat pada umumnya. Menjadi simpatik atau bahkan malah jatuh cinta dengan si penculik.

Spoiler for image:

Ada juga beberapa kasus penculikan atau pemerkosaan ataupun pelecehan seksual, namun korban tidak mau melaporkan si pelaku,dan bahkan hal itu berlangsung hingga bertahun - tahun.
Syndrom stockholm bukan merupakan penyakit psikis, ini hanya sebuah sindrom. Kita tidak bisa mengklaim para penderita stockholm itu sakit atau mempunyai kelainan jiwa karena yang bersangkutan tidak merasa kalau mereka tidak normal, mereka merasa bahagia dan nyaman dalam kondisi yang tidak seharusnya.

kalau istilah para sopir truk nya....
" pertama teriak Hansip..!! Hansiip..!! lama lama teriakanya berbah jadi .. Siiip..!! Siiiip..!! emoticon-Ngakak

sumber : my blog
Diubah oleh gig31 29-05-2013 10:32
0
2K
17
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread84KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.