ideopancasilaAvatar border
TS
ideopancasila
Kol Goreng, Amankah?
Kol goreng? mungkin ada yang tahu ataupun tidak. Namun makanan ini sering sekali kita temui pada warung pecel lele ataupun ayam goreng. Makanan ini biasa disajikan setiap kali kita memesan pecel lele ataupun pecel ayam. Disini mari kita analisis apakah kol goreng itu aman atau tidak.

Pertama-tama kita lihat cara pembuatannya. Mudah sekali membuat kol goreng hanya dengan menggorengnya beberapa menit langsung dapat disajikan. apa lagi untuk anak kos, makanan ini bisa menjadi alternatif, selain terjangkau rasa yang ditawarkan kol goreng ini cukup unik perpaduan antara manis dan gurih bisa membuat kita nambah dan nambah , apalagi kalau dipadukan dengan lauk lain .emoticon-Jempol Tapi bagaimanakah nilai gizi sayuran yang ada pada kol bila dipanaskan dengan minyak?

Suatu studi di Fred Hutchinson Cancer Research Center di Seattle, AS, yang melibatkan sampel manusia lebih dari 1.000 orang mengungkapkan, mereka yang rajin makan sayuran dapat mengurangi risiko kanker kolon sebesar 35 persen, sedangkan yang mengonsumsi kubis-kubisan dapat menekan risiko kanker 44 persen. Sementara studi di Belanda dengan sampel lebih dari 100.000 orang hasilnya relatif sama, yaitu konsumsi sayuran bisa mengurangi risiko kanker kolon 25 persen, kubis-kubisan bisa mengurangi risiko sampai 49 persen. Hal ini menegaskan bahwa peran kubis-kubisan sebagai sayuran anti kanker dapat diandalkan.

Kubis-kubisan dapat mengurangi risiko kanker paru sampai 30 persen pada kelompok bukan perokok. Pada kelompok perokok, lebih baik lagi, yaitu menekan risiko kanker paru sampai 69 persen. Jadi, ini dapat menjadi kabar baik bagi perokok, kalau memang tidak bisa berhenti merokok jangan lupa selalu mengonsumsi kubis-kubisan sebagai sayur teman nasi.

dilihat dari literature diatas, kol/kubis sangat banyak manfaatnya, bahkan dapat mengurangi risiko kanker! hebat sekali jenis sayuran ini. namun apakah ketika digoreng masih dapat mengurangi resiko kangker??

Kandungan Gizi Kubis, mentah, Nilai gizi per 100 g (3.5 oz)
Energi 103 kJ (25 kcal)
Karbohidrat 5,8 g
Gula 3,2 g
Diet serat 2,5 g
Lemak 0,1 g
Protein 1,28 g
Thiamine (Vit. B1) 0,061 mg (5%)
Riboflavin (Vit. B2) 0,040 mg (3%)
Niacin (Vit. B3) 0,234 mg (2%)
Asam pantotenat (B5) 0,212 mg (4%)
Vitamin B6 0,124 mg (10%)
Folat (Vit. B9) 53 mg (13%)
Vitamin C 36,6 mg (61%)
Kalsium 40 mg (4%)
Besi 0,47 mg (4%)
Magnesium 12 mg (3%)
Fosfor 26 mg (4%)
Kalium 170 mg (4%)
Seng 0,18 mg (2%)
Sumber: USDA Nutrient database

Lihat!! Ternyata banyak sekali gizi yang ada kol/kubis. Sungguh sayuran yang mantap menurut ane. Namun namun namun, didalam otak ane bagaimana dengan kol goreng? Diatas adalah nilai gizi kol/kubis mentah.

1 Secara alamiah beberapa jenis vitamin (B dan C) memang rentan rusak akibat pemanasan. Penggorengan dengan suhu tinggi sehingga makanan menjadi sangat matang memicu terjadinya reaksi browning (pencoklatan) dan akhirnya muncul senyawa amina-amina heterosiklis penyebab kanker.

2 Selain vitamin yang rusak, mungkin saja komponen gizi yang lain akan rusak. Ambil contohnya saja protein, protein bila dikenakan suhu yang panas sudah dipastikan akan mengalami denaturasi. Lalu bagaimana nilai gizi yang lain ketika mengalami pemanasan ?

3 Selain penurunan kandungan zat-zat gizi karena rusak, kesalahan teknik menggoreng juga bisa berdampak buruk lainnya. Apabila minyak belum siap untuk menggoreng, kadang-kadang bahan makanan akan menyerap minyak lebih banyak. Penting diketahui bahwa meski sebagian zat gizi akan rusak selama penggorengan, makanan yang digoreng rasanya lebih gurih dan mengandung kalori lebih banyak. Cita rasa makanan gorengan ini sering lebih enak dibandingkan dengan makanan rebusan. <– mangkanya makanan goreng lebih disukai dibandingkan rebus

4 Dalam penggorengan, minyak goreng berfungsi sebagai media penghantar panas, menambah rasa gurih, menambah nilai gizi dan kalori dalam bahan pangan. Nilai gizi lemak tidak akan rusak jika ditangani dengan cara baik pada waktu proses penggorengan. Minyak yang telah rusak tidak hanya mengakibatkan kerusakan nilai gizi, tetapi juga merusak tekstur dan flavour dari bahan pangan yang digoreng. Pemanasan minyak secar berulang-ulang pada suhu tinggi dan waktu yang cukup lama akan menghasilkan senyawa polimer yang berbentuk padat dalam bentuk minyak.

Naaaah, berdasarkan diatas, Masihkah agan mencoba memakan kol goreng? Ataukah agan akan mencoba lebih sehat untuk mengkonsumsi kol mentah?

sekian trit ane . jangan lupa tinggalin jejak dan emoticon-Rate 5 Star ya gan , dan kirim yang seger seger pastinya emoticon-Blue Guy Cendol (L)


Sumber: http://irvanramadhani.wordpress.com/...oreng-amankah/
Diubah oleh ideopancasila 25-05-2013 14:41
0
12.1K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.