Wamenkumham Denny indrayana & Najwa Shihab melakukan sidak ke Lapas Sukamiskin dan Rutan Cipinang. Terdengar kabar dari penjara, para koruptor diperlakukan istimewa. Status pejabat berdompet tebal, membuat koruptor jadi napi spesial. Mulai dari sederet fasilitas, hingga bersosialita seperti orang bebas. Penjara yang rawan suap, membuat aturan gampang disulap. Masih adakah efek jera? kalau penjara bisa dinikmati seperti istana


Sejumlah barang elektronik, mulai telepon genggam, pengisi baterai atau charger hingga pisau, ditemukan di ruang tahanan koruptor di Rumah Tahanan Cipinang, Jakarta, Minggu (19/5) dini hari. Barang-barang ilegal yang dimiliki para narapidana itu ditemukan saat Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana melakukan inspeksi.

Tim Metro TV secara eksklusif mengikuti inspeksi tersebut. Sekitar pukul 03.30 WIB, tim yang dipimpin Denny Indrayana tiba di Rumah Tahanan Cipinang. Karena tidak ada petugas yang berjaga di depan pintu masuk, tim yang berjumlah empat orang itu lalu mencongkel pintu untuk masuk ke area steril.

Tim bergerak cepat memasuki satu per satu kamar para narapidana yang rata-rata tersangkut kasus korupsi. Dari inspeksi di setiap kamar, hampir semua narapidana memiliki perangkat elektronik lengkap. Bahkan, didapati instalasi listrik asal-asalan.

Menurut Denny Indrayana, inspeksi itu menemukan 13 unit telepon genggan, 12 unit charger, dan lima pisau. Menurut Denny, jumlah penemuan barang-barang ilegal itu lebih sedikit dari inspeksi enam bulan lalu. "Saat itu telepon genggam hampir ditemukan di tiap sel," kata Denny. Bahkan saat itu ada juga laptop dan iPad.

Denny menjelaskan, inspeksi semacam ini telah dilakukan secara berkala. Inspeksi kali ini juga dilakukan untuk menyikapi maraknya pemberitaan narapidana yang bebas keluar-masuk rumah tahanan. Inspeksi serupa terus dilakukan di sejumlah rumah tahanan. Nantikan informasi menarik ini di program Mata Najwa di Metro TV, Rabu (22/5), pukul 21.30.



Tim tiba di Lapas Sukamiskin pukul 23.30 WIB. Sel pertama yang dikunjungi adalah sel Gayus Tambunan, terpidana kasus suap pajak. Gayus Tambunan sempat menolak kamera kami merekam aktivitas di selnya, namun kemudian Gayus curhat kepada Najwa Shihab


"Saat ini, tdk ada koruptor yg hukumannya seberat saya. Anak sy msh kecil, mereka lihat sy di penjara" Gayus Tambunan

"Saya ga pernah bohong, tp ada org yg pengen saya susah" Gayus Tambunan

"Rumah sy dekat, biar keluarga bs setiap hr menjenguk. Anak saya dtg setiap hr ke sini" Gayus Tambunan

"Sebagian org mngkin pengen lihat sy sekarat, anak2 sy di panti asuhan, kalau perlu tdk sekolah dan tdk bs makan" Gayus Tambunan

"Mereka itu manusia apa bukan? selalu cari kesalahan.Korupsi itu byk sekali, kok tdk ada yg spt sy, diekspos seperti ini" Gayus Tambunan

"Isu tentang saya macem2, sepertinya semuanya karena muatan politik" Gayus Tambunan

Lalu tim menuju ke sel Adrian Waworuntu, terpidana kasus korupsi Bank BNI senilai Rp 1,3T riliun. Adrian sempat menolak utk digeledah. Ia mengaku merasa sgt tersiksa karena dihukum seumur hidup, utk kesalahan yg tdk ia perbuat. Adrian Waworuntu pernah kedapatan menyimpan laptop ketika msh di Rutan Cipinang. "Di Sukamiskin, pengawasannya lbh ketat. Pintu hrs sy kunci dr dalam utk menjaga keselamatan diri" Adrian Waworuntu.

Di lapas Adrian Waworuntu, tim sidak menemukan iPad. Adrian sempat protes ketika perangkat elektroniknya diamankan petugas. Tim kami menuju ke sel M.Nazaruddin, terpidana kasus korupsi Wisma Atlet. Nazar mengintip dr lubang sel dan menjawab sapaan @NajwaShihab. Tim sidak menuju ke sel Agusrin Najamuddin, mantan gubernur Bengkulu. Selnya lbh luas dibanding kamar terpidana lain. Sel Agusrin Najamuddin dilengkapi meja kerja, filing cabinet, kursi rotan, dan kamar mandi terpisah.

Tim menggeledah sel Agusrin Najamuddin, menemukan bbrp charger HP beserta kartu pra bayar, namun Agusrin mengaku tdk memiliki HP

http://www.medianesia.com/read/detil...Pad-dan-TV-LCD

Ane aja gak punya iPad