oleh Hanz Jimenez Salim
Posted: 03/05/2013 05:57
Liputan6.com, Jakarta : Pembangunan Proyek Mass Rapid Transit (MRT) yang pada Kamis (2/5) kemarin telah diresmikan secara langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dinilai tidak akan mengurangi kemacetan secara maksimal.

Hal itu disampaikan oleh pengamat perkotaan, Nirwono Yoga ketika dihubungi Liputan6.com. Menurut Nirwono pembangunan rute MRT yang melintasi daerah Blok M sampai dengan Lebak Bulus itu tidak maksimal karena di daerah tersebut telah ada moda transportasi lainnya yaitu bus TransJakarta.

"Saya rasa pembangunan MRT di rute itu tidak 100 persen akan mengurangi kemacetan. Rute MRT yang akan dibangun itu sudah ada transportasi lainnya yaitu bus Transjakarta. Kalau sudah ada TransJakarta kenapa harus dibangun MRT, itu kan tidak maksimal," kata dia, Kamis (2/5/2013) malam.

Lebih lanjut Nirwono mengatakan,seharusnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta lebih memaksimalkan pembangunan transportasi yang dapat menghubungkan daerah Jakarta Timur dengan Jakarta Barat. Karena pembangunan transportasi yang menghubungkan Jakarta Timur dan Jakarta Barat sampai saat ini belum ada realisasinya.

"Kenapa harus ada lagi pembangunan sarana transportasi di situ, harusnya bagaimana pemerintah membangunan transportasi dari daerah Jakarta Timur ke Jakarta Barat. Itu kan rencananya juga belum ada. Seharusnya pemerintah lebih mengembangkan sarana transportasi di situ," tambahnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo secara resmi me-launching pembangunan proyek MRT di Bundaran Hotel Indonesia pada Kamis (2/5) kemarin sore. "Pembangunan MRT di mulai, argonya sudah berjalan, kotraktor segera tentukan waktunya. Kami ingin ini segera dikerjakan di lapangan, tapi argo hari ini udah berjalan," kata Jokowi. (Ein)
sumber liputan 6

ada bnernya klo jalurnya sama dgn trans j ga guna dong.dan dari jkt barat ke timur harusnya ada kereta juga.