takiyahagiAvatar border
TS
takiyahagi
Fakta: Ganja Tidak Haram, Rokok Haram
TOLONG BACA DENGAN CERMAT SEHINGGA TIDAK ADA KESALAH PAHAMAN,JANGAN BACA JUDUL DOANG !!!
DAN JANGAN LIAT GANJA DARI SISI DI JADIKAN ROKOK CIMENK DOANG !!

Mungkin Ketika Agan-aganwati melihat judulnya thread ni heran seperti saya waktu pertama baca berita ini.

Ganja tidak haram,Rokok Haram?Lho, bukannya terbalik?
Sama sekali tidak. Kenyataan pahit ini terpaksa saya tulis sebagai judul berdasarkan fakta, kalau saja kita tela'ah secara akal sehat.

Tulisan ini saya buat sebagai wujud keprihatinan terhadap bahaya rokok terhadap kesehatan masyarakat non-smoker (to hell with the smokers’ health, I don’t give a damn care) tanpa bermaksud ‘mendukung’ pemakai narkoba. Narkoba is narkoba, okay? Drugs can kill you.

Di Indonesia, membawa ganja bisa saja dihukum mati. Kalau tidak salah, terpidana mati narkoba asal Nigeria masih 19 orang. Di Malaysia, hukumnya lebih ketat lagi. Kenapa sih kok bawa ganja sampai perlu dihukum mati?


Ganja Tidak Haram?

Sekali lagi, tanpa bermaksud membela kelompok pro Narkoba, sebenarnya hukuman berat pengedar ganja adalah karena “merusak moral generasi muda“. Weleh, weleh. Benar sih. Tapi coba kita cermati secara jernih. Sebetulnya “moral yang rusak” itu apa ya cuma karena narkoba? Bagaimana dengan orangtua yang sibuk terus, kurang perhatian, dan memanjakan anak? Bagaimana dengan kekerasan terhadap anak (yang juga berpotensi melahirkan generasi ‘keras’)? Bagaimana dengan mafia pendidikan formal, yang menyebabkan banyak anak tidak mampu sekolah?

Sebetulnya, ketika seorang pengedar ganja menawarkan dagangannya kepada Mas X, si calon konsumen, yang ditawarkan hanyalah sebuah pilihan hidup. Apakah moral Mas X rusak karenanya? Kalau Mas X menerima tawarannya, berarti moral Mas X memang sudah rusak dari awalnya. Sudah tahu barang haram kok masih coba-coba. Kalau Mas X makin jadi bajingan setelah nge-drug, itu hanyalah memperkuat sifat aslinya, yang sudah muncul sejak keputusannya menerima barang setan itu. Kalau toh sifatnya memang baik, Mas X akan tobat setelah puyeng dari percobaan pertamanya, dan jadi pengalaman hidupnya.

Seorang pemakai ganja yang teler di kursinya, tidak meracuni orang lain secara luas. Anda bisa teler juga kena asapnya kalau duduk di sisinya, tapi pemakai ganja kan jarang mabok asap di warung-warung, taman, atau bis kota. Jadi, kalau Anda teler kena asapnya, itu salah Anda sendiri, mengapa dekat dengan dia. Jangan-jangan Anda pemakai juga.

Rokok Haram?

Nah, kalau rokok, ini memang belum pernah difatwakan haram. Alasannya, nggak merusak moral manusia kok? Ah masa ???

10 tahun yang lalu, saya bekerja di sebuah pabrik di Surabaya. Ada beberapa buruh pabrik, yang penghasilannya pas-pasan. Selepas kerja, dia masih nyambi di tempat lain, dan istrinya buka warung kecil-kecilan di rumah, terima laundry, dsb. Terima upah harian. Katanya nggak cukup untuk makan dan sekolahin anak-anak … tapi lho, Dji sam soe nya kok ngepul terus? Sehari katanya 1 pak lebih. Kalau nggak gitu, pusing katanya.

Juga lihat tukang becak. Ngeluh hasil pas-pasan. Anak banyak. Tapi lagi-lagi … kok ngepul. Belinya sih 1000-an, batangan. Tapi sehari, bisa lebih dari 1 pak.

Lantaran nggak diharamkan, rokok bisa dinikmati di mana saja. Di taman kota, di warung, restoran, sampai bis kota. Ini beda dengan narkoba. (Kalau berani coba aja nge-bong di bis kota .. hehe). Asapnya, weleh .. weleh. Di dalam rokok terdapat 4000 zat yang semuanya berbahaya. Nggak ada untungnya. Mulai dari tar, nikotin, karbon-karbon, sampai sianida (hasil pembakaran kertas) sampai kalau ditulis semuanya blog ini bakal cuma jadi daftar isi, saya juga nggak mungkin ingat apa yang sudah atau belum saya tulis.

Menarik mencermati sianida ini. Pernah membakar sejumlah besar kertas putih dan terhirup asapnya? Puyeng kan? Sianida dalam jumlah kecil cukup membunuh orang dewasa secara efektif. Jumlah yang terkandung di asap rokok pastinya lebih kecil lagi, tapi saya heran ada orang yang rela menghisap zat berbahaya ini bahkan setelah diberi tahu.

Pernahkah Anda melihat seorang bapak (yang pastinya tidak bertanggung jawab) merokok sambil menggendong anaknya, sementara istrinya hamil mendampinginya? Kalau belum, Anda mungkin jarang berada di Indonesia. Di sini, kejadian serupa ini bejibun banyaknya.

Pernahkah seorang perokok memikirkan bahwa orang yang duduk di sampingnya mungkin pengidap asthma? Mungkin bisa mati sesak napas kena asapnya? Atau ibu hamil? Atau anak-anak? Atau mungkin sekedar orang yang berusaha menjaga kesehatannya? Perokok merupakan sosok yang paling egois di komunitas, dan merampas hak hidup manusia lain untuk ‘menikmati udara (yang lebih) bersih’. Sudah kena asap kendaraan, bau apek, asap rokok pula!

Seorang perokok, membunuh pelan-pelan manusia-manusia di sekitarnya. 4000 racun yang disedotnya akan dihembuskan lagi berikut kotoran di paru-parunya (yucks!) dan dihirup oleh orang di sekitarnya. Tidak masalah bila si perokok mati, semua edukasi dan peringatan bahaya rokok toh dia sudah pernah tahu. Dia memang siap untuk mati, impoten, dan keguguran (wanita). Tapi non-smokers yang jadi perokok pasif?

Perokok bisa berdalih, “kalau nggak suka, pergi aja.” Bagaimana kalau
di atas bis? Haruskah oper? Bayar 2 kali? Bagaimana kalau tengah makan
di warung? Hilang nafsu makan, dan pergi? Egois, mengapa tidak dia saja
yang pergi?

Seorang perokok seperti buruh pabrik dan tukang becak yang saya gambarkan juga merampas hak hidup anak-anak mereka untuk mendapat hidup yang lebih layak. Hitung sendiri berapa ongkos habis untuk merokok. Mending buat makan atau biaya sekolah anak-anak, kan?

Satu lagi, … tahukah Anda bahwa para drugger nyaris semuanya adalah juga perokok? Yang ingin juga saya cari keterkaitannya adalah bagaimanakah prosentase pelaku kriminal yang merokok? Atau hubungan antara Kekerasan, Arogansi, Over PD dengan Merokok.

Kini: Ganja Haram, Rokok Tidak Haram

Kalau saya sengaja kampanye bahwa ganja itu tidak haram, tentu sejumlah pihak bakal mencak-mencak dan menuding saya drugee. Ganja haram, rokok tidak haram, ini perbandingannya

Menawarkan ganja itu hanya menawarkan pilihan, menawarkan rokok pada orang lain juga pilihan.
Ngisep ganja tidak mungkin dilakukan di tempat umum, ngisep rokok bisa di tempat umum.
Ngisep ganja tidak mencemari kesehatan umum, ngisep rokok di tempat umum jelas mencemari.
Ngisep ganja ngehabisin uang, yang lebih baik untuk hal positif lain, ngisep rokok juga.
Pengisap ganja tidak meracuni orang lain kecuali diri sendiri. Perokok meracuni diri sendiri DAN orang lain.
Sengaja mengonsumsi ganja adalah pilihan buruk, mengonsumsi rokok juga pilihan buruk.

Bahasa hukumnya, “secara sengaja dengan tindakannya dengan kesadaran
penuh meracuni orang lain di sekitarnya.” dan “dengan kecerobohannya
dan tindakannya yang tidak waspada mengakibatkan kematian orang lain;
meracuni dan merusak kesehatan orang lain disekitarnya.”

Perbedaan terbesar adalah pemerintah tidak memungut cukai atas penjualan ganja, sedangkan rokok adalah pembayar pajak terbesar! Sekalian saja kalau begitu, Indonesia melegalkan dan menarik pajak dari penjualan narkoba dan prostitusi. Biar negaranya kaya. Jadi, kalau MUI berfatwa bahwa ganja itu haram, apalagi rokok!

Ada Betulnya juga ya klo menurut ane kabar ini emoticon-Ngakak
Menurut Agan-aganwati gimana menanggapi kabar ini? emoticon-Matabelo
Manfaat Ganja & Rokok



SUMBER

Quote:


Tambahan dari salah 1 agan juga ni mantap emoticon-thumbsup
Quote:

Quote:
Diubah oleh takiyahagi 24-05-2013 12:56
0
26.1K
330
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.