SUKSES BESAR GAAAANNN. LAPORAN ANE DITANGGEPIN KPI (bener karena ane ga yah ?? hahaha )
Ane laporin ke KPI tanggal 19 Mei, dicantumin ke website 21 Mei, dikeluarkan sanksi teguran 21 Mei juga. Tetapi tampaknya, KPI sudah juga menegur iklan ini setahun yang lalu karena ini si Thr*e keras kepala masih aja pake iklan menyesatkan ini yang sama seperti tahun lalu.
Terima kasih KPI atas tanggapnya response Bapak Ibu sekalian.

SUER GAN Mata ane berkaca-kaca.




Original Thread Ane

Selamat siang agan-agan semua,

Di thread ini saya ingin tahu pendapat agan-agan semua perihal iklan salah satu provider telekomunikasi Thr*e di Indonesia.

Di thread sebelumnya sudah ada orang lain yang mengangkat tentang iklan ini setahun yang lalu, tetapi beda maksud dan tujuannya.


So, thread ini bebas dari orang tak punya malu seperti para koruptor sapi berkedok partai islam, ustad tipi padahal ustad selangkangan, partai islam yang tidak punya kosakata MAAF di kamus hidupnya, dan para agan-agan lainnya di Indonesia ini yang benar-benar tak punya malu tapi besar kemaluan.



Sekian spoiler kekesalan ane ke orang-orang yang memanfaatkan Islam untuk menutupi keburukan mereka.

Kembali ke topik tentang iklan Thr*e Always ON.
Berikut iklan versi cewe:




Benar-benar hancur emang mental pelakon "seni" iklan ini.
Seolah-olah, rok di bawah lutut membatasi ekspresi seseorang. Selama masih muda kita nikmati sepuasnya dengan bepergian di atas jam 10 malam. Asal pilih jodoh adalah hal yang bagus, sebodo amat kalau pasangan gua ga punya pendidikan tinggi dan dari keluarga ga baik-baik. Pilihan itu mestinya ga ada batasnya !!

Bukannya saran: rok baiknya di bawah lutut, jangan bepergian terlampau larut (di bawah jam 10 malam), cari jodoh yang baik, jodoh yang sesuku karena biasanya pasangan yang sesuku sudah lebih mengenal adat istiadat, sudut pandang satu sama lain, jodoh yang punya pendidikan baik agar keturunan kelak juga baik, jodoh yang berasal dari keluarga baik ADALAH SARAN YANG BAIK ???????

Agan-agan ingat tidak pelajaran bahasa indonesia tentang kalimat majemuk hubungan syarat: Jika [anak kalimat], [induk kalimat]. Artinya induk kalimat akan terpenuhi fungsinya selama anak kalimat benar adanya. Dengan kata lain Induk kalimat TIDAK terpenuhi jika anak kalimat TIDAK terpenuhi.
Atau kalimat majemuk perlawanan: [induk kalimat], tetapi [anak kalimat]. Kalimat ini memaparkan hal yang bertentangan antar induk kalimat dengan anak kalimat.

Jadi iklan menyesatkan Thr*e bisa dianalogikan dengan:


Dan terakhir


Pesan ane: Ane ga munafik, bahwa hal di iklan tersebut sudah jamak terjadi di kehidupan sehari-hari kita, dari pelukan sampe rok di atas lutut. Tapi, apa bisa hal tersebut seolah dilegalkan dan dibuat menjadi semakin jamak oleh operator resmi tanah air dan kemudian dijadikan bahan pembelajaran bagi bocah-bocah yang belum bisa membedakan mana baik mana buruk. Bukankah iklan di TV adalah bahan pembelajaran bagi tunas-tunas bangsa kita ? Lihat saja, apa yang ada di TV, mudah kita temukan di kehidupan kita sehari-hari.

Apa bisa agan-agan membantu dengan melaporkan iklan ini ke komisi penyiaran. Jangan sampai diberhentikan dari penyiaran saja, tetapi dihukum juga dong ini operator..

Thread ini didedikasikan kepada anak masa depan gua. Semoga gua ga dihadapi oleh anak sendiri yang berkata ke Bapaknya:
"Aku bisa bebas berekspresi, jadi mau rok di bawah lutut atau di atas lutut ya semau aku".
"Selama aku masih muda, aku ingin bisa menikmati hidupku sepuasnya. Mau pulang jam 5 sore, jam 10 malem, atau jam 2 pagi ya terserah aku. Aku kan masih muda ga kayak Bapak. "
"Aku mau nikah sama anaknya si Ahmad Fatanah karena dia kaya."
"Aku mau jadi anak masa depan Indonesia yang bisa hidup sebebas-bebasnya,"


Biar ga cuma sebatas diskusi ala warung kopi, nih gan ane laporin ke Komisi Penyiaran Indonesia. Moga-moga orang KPI menanggapi ya. Kalau agan-agan merasa ga sreg iklan ini masih beredar luas di stasiun tipi kita, yok mari same-same kite laporin, gampang kok caranya: di Beranda ada tab Aduan dan Apresiasi, klik sub-tab "Formulir Aduan".




Nih gan komen anak kaskuser: