tumosempakAvatar border
TS
tumosempak
[Late Post] Selamat Milad (Ulang Tahun) Budi Utomo
“Hari itu, minggu 20 Mei 1908 tepatnya pukul 9 pagi, seorang pria paruh baya yang akhirnya dikenal dengan nama Dr. Soetomo menjelaskan gagasannya bagaimana di masa mendatang bangsa dan tanah air akan berada kembali ke tangan kita, bangsa Indonesia tentunya. Dr. Soetomo di depan salah satu ruang belajar bernama STOVIA bersama para mahasiswa kedokteran menghasilkan sebuah organisasi pergerakan nasional pertama bernama Budi Utomo. Organisasi pemuda yang bersifat sosial, ekonomi dan budaya itu pada walnya tidak mencakup bidang politik. Hingga pada akhirnya, 20 Mei diperingati dengan Hari Kebangkitan Nasional karena merupakan awal pergerakan nasional di Indonesia. Momentum bangsa kita dalam menggenggam kemerdekaan.”


Sekiranya itu yang dikatakan oleh guru IPSku yang bernama Bapak Suratin, kira-kira kelas 5 SD. Ah, rasanya sudah lama sekali. Bangga sekali aku dengan guruku satu itu, dia sabar mengajari generasi-generasi tunas bangsa tentang bagaimana bangsa ini berdiri. Walaupun aku bertaruh dia juga pasti tau, sejarah sangat membosankan bagi anak seumuran SD. Aku masih ingat kala tiba saatnya ulangan harian tiba. Dengan lagaknya dia menyuruh kami, siswa-siswinya, untuk belajar selama beberapa menit terlebih dahulu. Padahal, saat salah satu temenku mengintip, ternyata dia memberikan waktu belajar untuk kami karena justru dia baru buat soal. Hehe. Sayang, guru idolaku itu sudah dipanggil yang Maha Mencabut Nyawa. Semoga dia tenang di sisiNya.

8 tahun telah berlalu semenjak Bapak Suratin mengajariku tentang lahirnya pergerakan nasional di Indonesia. Itu artinya 105 tahun sudah umur Kebangkitan bangsa kita ini. Cukup tua memang, tapi pada kenyataannya negeri kita masih seperti anak kecil.

Jika tidak dengan upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional atau biasa disingkat Harkitnas disekolah-sekolah, aku ragu generasi muda kita mampi untuk sekedar ingat dengan hari bersejarah miliknya. Mungkin saja murid-murid jaman sekarang lebih peduli dengan Harpitnas (hari kejepit nasional), hari yang keberadaannya dijepit oleh 2 hari libur. Biasanya sih murid-murid berharap hari itu diliburkan sekalian. Harusnya murid-murid itu berterima kasih dengan Bapak-bapak calon Presiden atau Calon Legislatif yang memiliki basis media massa dan senantiasa memberikan selamat setiap kapan saja ada hari besar nasional baik di TV maupun koran-koran. Entah itu hanya pencitraan atau tidak aku tidak peduli. Kadang aku bertanya, bagaimana generasi muda bisa mengisi kemerdekaan kalau hari bersejarahnya saja lupa.

‘ah, apa arti sebuah tanggal. Yang penting kan aksi nyata. Itu hanya formalitas.’

Lho, formalitas gimana? Bukankah Sang Singa Podium atau Presiden Pertama Bangsa kita Ir. Soekarno pernah berujar, ‘Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.’

‘lho, aku inget kok. Buktinya tadi pagi aku ngetwit pake hashtag #Harkitnas.’

Hehe. Diiyakan sajalah kalau-kalau ada yang nyeletuk begitu. Paling tidak kan dia sudah ingat dengan hari Kebangkitan Nasional. Apalagi dengan ngetwit begitu, dia juga sudah membantu memperbanyak twit berhashtag #Harkitnas , kalau-kalau bisa jadi TTWW (trending topic world wide), kan hari kebangkitan kita bisa diketahui oleh penduduk twitter di seluruh dunia dan akhirat. Yaa, kita sebut saja golongan seperti itu sebagai, Pahlawan Twitter.

Miris rasanya. 105 tahun kebangkitan nasional harus dirayakan dengan semakin membudayanya korupsi. Belum selesai kasus Bank Century, sudah ada kasus Proyek Hambalang. Belum kelar kasus suap Wisma Atlet, sudah muncul lagi kasus korupsi perangkat simulasi SIM. Rasa-rasanya kok pepatah mati satu tumbuh seribu cocok banget dengan fenomena korupsi di Indonesia.

“Katakan TIDAK pada Korupsi !!!” masih ingat di benak kita tentang slogan dari salah satu partai di negeri ini. ‘Wah, pasti partai ini bersih nih.’ Batinku waktu itu. Bahkan ketua umumnya nekat menggantung dirinya di Monas, kalau saja dia terbukti ikut campur dalam kasus korupsi Proyek Hambalang. Tapi ya itu, lama-kelamaan bau busuk omong kosong tercium juga. Sang ketua Umum ternyata telah dijadikan tersangka kasus korupsi Hambalang oleh KPK. Hingga pada akhirnya slogan partai tersebut berubah menjadi, “Katakan TIDAK padahal Korupsi !!!”

Hidup ini susah. Mau nggak nonton TV atau media massa lain nanti dikira apatis, gantinya nonton TV isinya berita pilu semua.

[cont] http://tumosempak.blogspot.com/2013/...udi-utomo.html

makasih agan2 yang sudah sudi membaca tulisan ancur punya ane iniemoticon-Ngakak mudah2an bermanfaat dan gak ngebuat agan-agan muntah emoticon-Shakehand2
Diubah oleh tumosempak 21-05-2013 09:25
0
1.2K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.