Tepatnya hari Rabu tanggal 16 Mei 2012 bertepatan dengan long weekend saya berencana pulang kampung ke Solo. Meskipun ke Solo, saya dapat tiket Senja Utama Jogja itupun dengan susah payah.Jogja – Solo masih memerlukan waktu satu jam dari jogja dengan Prambanan Express. Perlu dicatat disini Tiket kereta Jakarta-Solo Habiiisss!!!!! aarrghh.,. Tapi perlu saya akui sistem penjualan tiket kereta saat ini sudah menuju ke arah yang baik terlepas dari masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Apalagi rencana menerapkan sistem boarding yang selama ini telah sukses diaplikasikan pada transportasi pesawat terbang.

Senja Utama Jogja ini adalah kereta api berlevel bisnis, begitu juga dengan Senja Utama Solo. Ini adalah kali kedua saya menikmati layanan kereta api bisnis, itupun baru beberapa waktu yang lalu, selebihnya kereta ekonomi dan eksekutif(biasanya berbau gratis baru naik ni kereta., haha).

Perbedaan kereta api ekonomi dan eksekutif terlihat jelas dari beberapa layanan kereta api eksekutif (asumsi Argo Dwipangga +-360rb perak harganya) yang tidak bisa dinikmati kereta api ekonomi yaitu AC, TV, kursi yang nyaman, selimut, colokan listrik, bersih dll. Kebalikannya kereta ekonomi (asumsi kereta Bengawan yang +-37rb perak harganya) layanannya tanpa AC, kursi berhadap-hadapan dengan penumpang lain sehingga kaki tidak leluasa bergerak, selimut dan bantal harus nyewa, banyak penjual dan pengamen disana sini dan yang pastinya kebersihan tidak terjamin. Tapi so far, selama saya dapat tempat duduk lets go aja.. .haha… abisnya ngiler ama harganya., ckck.. Saya pernah naik kereta ekonomi lainnya yaitu Gajahwong Jkt-Jogja +- 120rb perak. Perbedaannya dengan Bengawan adalah, klo yang ini berAC.

Setelah beberapa tahun menikmati jasa PT. KAI, baru beberapa waktu belakangan ini menggungakan kereta api bisnis yaitu Senja Utama Solo maupun Senja Utama Jogja dengan biaya perjalanan +-195rb. Tentunya kereta api bisnis tingkat layanannya berada di antara eksekutif dan ekonomi, tapi menurut saya layanan jasa kereta api bisnis ini lebih dekat dengan layanan kereta api ekonomi padahal dari segi harga lebih dekat dengan eksekutif. Perbedaan yang sangat jelas itu adalah struktur penataan tempat duduk yang tidak saling berhadapan dengan penumpang lainnya. Indikator pembeda lainnya sama saja, non AC, penjual dan pengamen masih banyak, kursi keras, dan masih sangat jauh dari kata bersih.









SUMBER