SAYA terbilang beruntung nonton Fast & Furious 6 lebih dulu, Jumat (17/5) malam di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan.

Yang semalam nonton di dua studio bioskop sangat beruntung nonton lima hari lebih dulu dari orang Indonesia lain dan sepekan sebelum orang Amerika sendiri. Makanya, yang punya hajat semalam mewanti-wanti kami, para penonton baik media atau undangan, untuk tidak spoiler alias membocorkan cerita usai nonton.

Saya tentu ingin mencoba patuh pada himbauan itu. Tapi, Fast & Furious 6 bukan film summer sembarangan. F&F 6, izinkan saya menyingkatnya begitu, menjadi istimewa bagi kita lantaran ada seorang warga Indonesia ikut ambil jadi bagian penting di film itu.

Ya, Anda tentu tahu Joe Taslim, mantan atlet taekwondo yang seelumnya main The Raid, diajak bergabung di F&F 6.

Karena saya sudah nonton F&F 6 semalam, saya tak sabar ingin berbagi cerita seperti apa penampilan Joe di film yang dibesut Justin Lin itu.

Saya janji nggak akan terlalu spoiler membeberkan aksi Joe di film ini. Saya percaya, paling asyik memang menyaksikannya sendiri di bioskop mulai Rabu (22/5) pekan depan.

***

Seperti bisa Anda baca di laman situs imdb film ini, Joe berperan sebagai Jah di film ini. Yang membanggakan, saat opening title nama “Joe Taslim” tercetak besar di layar bioskop setelah nama-nama beken bintang F&F 6 seperti Vin Diesel, Paul Walker, Dwayne Johnson, dll . Kami spontan bersorak, bertepuk tangan.

Siapa Jah? Dia bagian dari komplotan penjahat. Jah anak buah gembong penjahat Owen Shaw (Luke Evans). Apa kejahatan Owen dan komplotannya rasanya terbilang spoiler tuk diceritakan. Yang jelas, kali ini Luke Hobbs (Johnson) dan Dominic Toretto (Diesel) mendapat lawan yang sepadan. Para penjahat di F&F 6, Owen dan komplotannya, bak versi jahat dari para jagoan kita. Termasuk Jah yang dibilang Han (Sung Kang) versi jahat.
Dari keterangan di atas bisa disimpulkan Jah adalah orang Asia. Malah persisnya Jah orang Indonesia! Kesimpulan dari mana itu?

Kami penonton kaget dan bersorak girang saat pada satu momen Jah bicara bahasa Indonesia meski hanya dua kata. Apa yang dikatakannya, saya tak mau bocorkan. Cuma saya sempat berpikir, yang diajak omong Jah rekannya yang bule. Saya bertanya pada teman di samping, “Kok, temennya ngerti bahasa Indonesia itu?”

Sang teman menjawab, “Mungkin mereka sudah berteman lama. Jadi sedikit tahu bahasa Indonesia.”

Hm, baiklah. Lagipula senang dan membanggakan pula ada orang Indonesia ngomong bahasa Indonesia di film besar Hollywood.

***

Tentu ada alasan kenapa Joe Taslim diajak main F&F 6. Dia jago beladiri. Dan hal itu dipamerkannya habis-habisan.

F&F 6 tak melulu aksi kejar-kejaran mobil. Tapi juga baku tembak dan baku tendang-pukul. Joe kebagian aksi duel yang keren gila di F&F 6. Pertama ia menaklukkan beberapa polisi Inggris ketika berada di stasiun kereta bawah tanah London. Polisi terkapar, giliran Joe sebagai Jah beduel dengan Han dan Roman Pearce (Tyrese Gibson).

Duel mereka begitu spektakuler. Ketika selesai, kami menahan nafas sebentar lalu spontan bersorak.

Lantaran ini film aksi, tentu bukan tempatnya mengomentari akting Joe. Bukan kualitas akting yang dituntut film ini dari Joe. Dan Joe telah memperlihatkan kemampuan bela dirinya dengan maksimal.

Selain itu, walau kebagian pemeran pendukung dan jadi karakter antagonis pula, Joe tak tampil sekadar tempelan. Ia mengisi momen-momen kunci film ini. Duel melawan Han dan Pearce bakal dikenang setiap penonton F&F 6 sebagai salah satu adegan terbaik filmnya di luar aksi kebut-kebutan. Joe juga ikut ambil bagian dalam aksi kebut-kebutan spektakuler yang melibatkan tank di jalanan.

***

Tentu sebagai tokoh antagonis, Joe mati menjelang akhir film. Tentu pula saya tak mau beritahu bagaimana karakter Jah mati. Anda harus menontonnya sendiri.

Joe Taslim di Fast & Furious 6 telah membuat kita semua bangga. Joe Taslim is nation’s pride.