Acara X-Factor Indonesia yang tayang RCTI setiap Jumat malam terbukti menuai “sukses” luar biasa, setidaknya “berhasil” menyajikan daya kejut hebat bagi pemirsanya. Bahkan keputusan-keputusan yang diambil dewan juri acapkali mengaduk-aduk perasaan pemirsanya. Tidak mengherankan jika cercaan dan cacian kepada dewan juri bersliweran di dunia maya.
Klimaksnya, terendus kabar ada gerakan boikot X-Factor Indonesia. Wow! Berlebihan atau memang setting Fremantle Media si pemegang lisensi untuk melejitkan rating acara ini karena mau apa lagi, rating tetap menjadi tujuan utama acara impor ini.
Berikut saya kutipkan beberapa kontroversi acara ini, setidaknya versi saya sendiri,
Pertama, di babak awal Diki yang acapkali berdandan feminin dan memiliki vokal suara unik, harus tersingkir lebih dini. Padahal, menurut Anggun Diki memiliki X-Factor, itupun saya amini. Tak urung Rosa yang ketika itu menolak memilih Diki, mendapat cibiran di dunia maya.
Kedua, tidak lakunya lagu berbahasa Indonesia. Sejak awal saya agak terganggu dengan ini. Tetapi lantas dijawab dengan episode Megahits Indonesia. Cibiran masyarakat yang jengah menyaksikan kontestan menyanyi lagu asing, amat wajar karena kompetisi ini di gelar di Indonesia. Tokh setidaknya nantinya mereka sebelum go internasional harus menaklukkan publik tanah air. Agak janggal juga para kontestan menyanyi lagu barat bagus, eh lagu Indonesia kok malah jelek. Kata istri saya para kontestan kalo nyanyi lagu Indonesia ketahuan jeleknya, jika nyanyi lagu asing kan nggak begitu kentara parahnya. Mending lagu asing. Wah!
Ketiga, tersingkirnya Agus yang sepertinya belum saatnya keluar dari ajang X-Factor. Lagi-lagi keputusan juri yang menentukan ketika itu. Bukan pemirsa.
Keempat, sama halnya Agus, Alex harus pulang ke rumah lebih awal, padahal semua orang tahu, Gede Bagus tak lebih baik dari Alex. Kali ini yang menuai kecaman keputusan Ahmad Dani yang tak berdasar memilih Gede.
Di Gala Show 6 edisi 29 Maret, Ahmad Dani keceplos saat berseteru dengan Bebi Romeo bahwa perdebatannya atas keinginan Fremantle Media. Nah Lo!
Saya jadi menduga-duga bahwa “heboh” kontroversi X-Factor boleh jadi akal-akalan saja biar acara ini punya “taji”. Sebab saya amati, sejak acara ini digulirkan, komentar dewan juri amat monoton dan klise, hampir rata-rata memuji dan minim perdebatan antar dewan juri. Boleh jadi inilah yang membuat gusar pihak Fremantle yang lantas meminta juri “debat panas”. Bisa jadi kan?
Spoiler for +PIC:
Spoiler for Mantap Gan:
Spoiler for Tambahan:
Terus waktu shena keluar , pada saat itu setiap mentor hanya tinggal memiliki 1 peserta didik cuma Rosa doang yang memiliki 2 peserta didik yaitu shena dan fatin
Pada saat itu , X factor sengaja tidak eliminasi peserta dengan alasan Hari Raya Kartini.
Semua nya kaget karena baru di akhir acara di umumkan tidak ada yang eliminasi .
Berikut adalah Twitt dari Anggun
Quote:
“Dear tim kreatif @XFactor_ID ,udhlah nyedot uang dari sms malah ngasih bad joke & bawa2 nama Kartini pula..cerdas dikit bisa kan? #XFactorID.”
Quote:
“@xfactor_id gokil! Waktu itu gede bagus di slametin gara2 emaknya ulangtahun, skarang selametin mikha&shena dgn alasan hari kartini. Hadeh.”
Kenapa g ada yang elimiasi ? biar episode nya panjang gan ! jadi lebih untung kan?
Terus episode yang selanjunya , Shena yang keluar , disusul Mikha yang keluar .
Skenario ? Sudah Jelas!
Tidak Menolak atau
Jangan ini dong gan .
Budayakan Komeng
Spoiler for :
Parah banget! Komeng: 375
yang lihat trit ane: 13,534
Tapi yang kasih cendol dan rate bikin ane