Ini kisah pilu veteran perang Republik Indonesia. Haba namanya. Pria ini terhitung berjasa dalam kelahiran negara ini. Dia turut berjuang pada zaman revolusi tempo dulu. Mengusir penjajah dari tanah Sulawesi Selatan. Kisah heroiknya: merebut Benteng Roterdam di Makassar.

Hampir 68 tahun usia republik ini. Namun di usia senjanya, seolah Haba tidak bisa menikmati hasil perjuangannya, saat bertaruh nyawa demi memerdekakan bumi pertiwi dari pijak kaki kolonial.

Kini, usianya menginjak 90 tahun. Tubuhnya kurus kering. Saking kurusnya, tulang iganya tonjol-menonjol. Ibaratnya, tinggal tulang yang terbungkus kulit. Jalannya pun sudah tertatih-tatih, tidak sempurna.

Memang sungguh memprihatinkan hidup Haba ini. Bersama sang istri, dia mencoba bertahan hidup di gubuk berukuran 1,5X 2,5 meter persegi. Letaknya pun di kolong jembatan. Tepatnya di Kelurahan Ammassangang, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar.

Sehari-hari, pasangan lansia ini hanya berharap belas kasih warga dan para tetangganya. Gaji veteran yang biasa diterima sudah dihentikan. Demikian pula santunan raskin 10 kilogram perbulan, telah dicabut tanpa alasan jelas. Di kolong jembatan itulah Haba dan keluarganya terpuruk.

Di Hari Veteran yang jatuh tanggal 19 Mei ini, Haba berharap ada secercah harapan kepedulian terhadap nasib veteran di masa tuanya. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawannya.