LONDON, KOMPAS.com- Ternyata, Roman Abramovich melakukan gerak cepat saat membeli Chelsea pada 2003. Bahkan, ia hanya butuh10 menit untuk bertransaksi. Setelah itu, dalam enam pekan ia sudah menggelontorkan 160 juta euro (sekitar Rp 2 triliun).


Hal itu diungkapkan mantan Ketua Eksekutif Chelsea, Trevor Birch, kepada London Evening Standard. Ia mengatakan, "Abramovih tidak bisa berbahasa Inggris (ketika ia pertama bertemu dengannya). Ada seorang penerjemah. Saya tak terlalu yakin akan keseriusannya (membeli Chelsea). Saya sempat mencari informasi tentang dirinya di Google, tapi dirinya tak muncul disitus mana pun."


"Tak ada yang tahu sesuatu tentang dirinya. Tapi, ternyata kami hanya butuh 10 menit untuk menyelesaikan transaksi.
Sebelumnya tak pernah terjadi hal seperti itu. Saya tak berpikir orang mengapresiasi seberapa jauh ia akan melakukan perubahan. Namun, ia kemudian mengeluarkan uang 160 juta euro dalam enam pekan. Ini perubahan terbesar dalam sepak bola Inggris yang pernah saya lihat," kata Birch.


Ia sempat mengajukan diri untuk menjadi penasihat Abramovich. Ia siap melakukan advokasi dalam investasinya, juga menawarkan harga tiket lebih murah. Tapi ide-idenya diabaikan oleh Abramovich dan ia pun segera meninggalkan Chelsea.


"Saya mengatakan (kepada Abramovich), 'Lihat, Anda hidup di setiap impian suporter. Kenapa tidak membiarkan mereka berbagi dalam impian dengan menurunkan harga tiket? Sehingga, pengumuman kehadiran Anda akan menjadi kejutan dan suporter klub lain akan berharap mereka bisa memiliki pemilik klub seperti Anda.'," jelas Birch.

Chelsea FC

busret kaya beli roko saja