Menebus ngidam hidangan junk food di negara konflik seperti Gaza memang sulit. Sebuah jasa kurir membuktikan hal ini tidak mustahil. Lewat jasa penyeludup profesional dan bantuan dari kerabat, sekelompok warga Gaza berhasil mengobati kerinduan akan KFC.

Perusahaan pengiriman di Al-Yamama menawarkan para warga Gaza kesempatan untuk menikmat kelezatan Kentucky Fried Chicken. Tapi, para pemesan harus menunggu 3 jam dan membayar tiga kali lebih mahal untuk mendapatkan pesanan mereka lewat terowongan bawah tanah dari Mesir.

“Makanan ini sangat enak walaupun tidak hangat lagi,” tutur Aboud Fares kepada Xinhua (16/05/2013) saat ia menikmati sepotong dada ayam bersama adiknya yang menikmati KFC Apple Pie. Selain Aboud, Rafat Shororo mengaku sangat rindu menikmati KFC sandwich yang pernah ia makan di Mesir.

Masyarakat menggunakan ratusan terowongan bawah tanah yang menghubungkan Gaza dan Mesir untuk menyeludupkan barang seperti motor hingga ikan. Walaupun aturan Israel akan pembatasan jenis barang yang boleh diantarkan sudah berlaku, warga Gaza memasukkan ayam goreng KFC ke daftar permintaan.

Sekelompok orang di Al-Yamama menghubungi kerabatnya di al-Arish, kota di Mesir berjarak 35 mil yang mempunyai KFC. Mereka membacakan pesanan mereka, lalu meminta temannya untuk membawa barang tersebut ke penyeludup profesional untuk mengantarkan barang tersebut sampai ke pemesan.

Tiga jam kemudian, pesanan tiba dan langsung disantap. Setelah seorang pengirim mengunggah tindakan mereka ke Facebook, mereka mulai menerima 20 lebih permintaan dari warga Gaza lainnya yang ingin mencicipi KFC.

Tapi harga kenikmatan ini perlu dibayar mahal. Satu KFC Family Bucket yang biasanya hanya dihargai Rp 107.00, saat itu dinaikkan harganya Rp 292.500 oleh Al-Yamama untuk biaya transpor dan penyelundupan. Tapi, Mohammed al-Madani selaku al-Yamama manager keuangan menyatakan tidak ada yang pernah keberatan atas harga tinggi tersebut.