Banjir Datang Lagi, DKI Siagakan 170 Alat Berat
Alat berat untuk mengangkat sampah yang menyebabkan pendangkalan.
Eko Priliawito, Eka Permadi | Kamis, 2 Mei 2013, 14:57 WIB
VIVAnews - Hujan deras yang mengguyur Jakarta, membuat banjir di sejumlah titik di kawasan ibu kota. Pendangkalan sungai dan sampah di sungai, waduk dan pintu air menjadi masalah yang sejak lama tidak pernah diatasi. Ini yang menjadikan air meluap karena melebihi kapsitas.
"Kita siagakan 170 eskavator di seluruh sungai, waduk dan pintu air yang ada di Jakarta," kata Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, Kamis, 2 Mei 2013.
Alat berat ini akan terus difungsikan untuk mengangkat sampah dan tanah yang menyebabkan pendangkalan di sungai, waduk dan pintu air. Ia berharap pengerukan ini dapat menambah kapasitas tampungan air hujan dan banjir kiriman.
Menurut Jokowi, Dinas PU sudah melakukan pemeriksaan tanggul-tanggul air yang ada. Pengawasan dan perbaikan di tanggul yang kondisinya darurat segera dilakukan.
Akibat hujan lebat yang mengguyur Jakarta pada Rabu malam menyebabkan tanggul kali Krukut, Pondok Labu, Jakarta Selatan jebol. Akibatnya kawasan sekitar tanggul terendam banjir.
"Saya sudah minta Dinas PU ke lokasi. Mereka akan cek dan segera lakukan perbaikan," kata Jokowi.
Untuk perbaikan darurat ini Pemda sudah menyiapkan anggaran khusus. Dana untuk kondisi darurat dan tidak perlu dilakukan tender.
Menurutnya, tender justru akan memperlambat proses perbaikan. Untuk tender memerlukan proses dan waktu yang lama. Proses pertanggungjawaban dana perbaikan darurat ini akan diaudit belakangan.
"Jumlah sedang dihitung PU dan yang penting perbaikannya harus cepat dan bagus," katanya. (eh)
Thank's to agan alterjon untuk postingan beritanya:
Spoiler for berita "Saat Musim Hujan, Waduk Pluit Penuh Sampah":
Saat Musim Hujan, Waduk Pluit Penuh Sampah
Sabtu, 7 Januari 2012 - 5:13 WIB
JAKARTA (Pos Kota) –
Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara seluas 80 hektar yang fungsi waduk sebagai pengendali banjir, tempat penampungan air hujan, dan cadangan air tanah kondisinya memprihatinkan dan kurang optimal. Pasalnya, pada musim hujan seperti ini waduk tersebut penuhi dengan pemukiman liar, sampah dan tertutup tanaman enceng gondok,serta busa yang telah mengerak dan mengambang di permukaan air waduk.
Irwan,38, mengakui banyaknya sampah membanjiri waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Sampah itu merupakan kiriman dari anak kali Ciliwung dan kali Moocevard Daan Mogot. Menututnya, memang tumpukan sampah yang di saringan pintu air itu setiaphari diangkat. Sedangkan, sampah yang menumpuk di pinggiran jarang hanya seminggu dua kali diangkut.
“Selain banyaknya sampah, disekitar waduk Pluit ini juga ada ratusan bangunan semi permanen berdiri disepanjang bantaran kali. Fungsi waduk Pluit makin berkurang dengan berdirinya bangunan liar di sepanjang waduk itu,” ujarnya pedagang bunga tersebut, sambil berharap pihak pemerintah untuk segera menertibkan dan membersihkan sampah di kali tersebut karena khawatir keberadaannya akan menimbulkan banjir karena banyaknya sampah.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Ery Basworo menjelaskan proses pengangkutan sampah, baik waduk maupun segala jenis saluran air adalah hal paling rumit dilakukan. Sebab, pembersihan di 144 saluran air dan kali besar setiap harinya dalam sepanjang tahun menghabiskan dana sebesar Rp 70 miliar. “Itu belum termasuk biaya operasional. Banyak cost tambahan akibat banyaknya sampah. Ketika nyangkut di saringan atau polder, lalu akhirnya rusak, akan ada biaya tambahan lagi,” ungkap Ery.
Diakui oleh Ery Baskoro, untuk mengantisiasi banyaknya sampah yang numpuk di waduk pihaknya akan segera melakukan
pembersihan. Selain itu pompa-pompa polder juga akan diganti untuk mengoptimalisasi fungsi waduk. “Memang dalam proses normalisasi waduk mengalami hambatan karena ada pemukiman liar di badan saluran penghubung maupun bantaran waduk. Penertiban bangunan pemukiman tersebut, hingga kini masih sulit dilakukan. Banyaknya bangunan liar itu menyebabkan penumpukan sampah,”terangnya.
Waduk yang memiliki luas area 80 hektar itu itu saat ini hanya 60 persen yang berfungsi, sedangkan sisanya dipakai bangunan pemukiman liar. Saat ini pihak Pemprov DKI Jakarta telah merencanakan pengerukan waduk tersebut sejak 2011, dan biaya operasional pengerukan tersebut dianggarkan pada 2010 dari bantuan pinjaman Bank Dunia dengan total nilai sebesar Rp 1,51 triliun. “Pemprov DKI Jakarta mendapatkan sekitar 47 persen dari total pinjaman, yang di antaranya digunakan untuk pengerukan Waduk Pluit dan tahun 2012 ini waduk tersebut akan optimal,” ucapnya.
Sekarang udah ada beritanya, jadi uda bisa masuk ke Forum B&P kan?
Untuk agan agan yang laen Gimana menurut agan-agan sekalian? Yang ijo-ijo itu apaan ya?
Diubah oleh aimoka 19-05-2013 00:38
0
28.9K
Kutip
192
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!