Jakarta: Maya mengaku hidupnya tidak menentu. Sejak kasus mirip perbudakan terhadap buruh di pabrik kuali di Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan Timur, Tangerang, Banten, terbongkar ia dan anak-anaknya hidup di jalanan. Selalu berpindah dari satu ke tempat lain.

Berita Video : youtube.com/watch?v=_g4fupdB4aQ&feature


"Saya nggak ngerti, sejak tanggal 4 Mei saya dan anak-anak hidup di jalan. Anak saya sakit, saya juga lagi sakit. Semua warga marah, menghancurkan rumah. Nasib saya dan anak-anak terancam. Saya berharap warga direda, jangan semua dihancurkan. Saya melihat di teve agar pemilik pabrik dihukum, kami trauma dan takut," aku Maya saat diwawancarai di program Wide Shot di Metro TV, Jakarta Barat, Rabu (8/5).

Maya adalah istri Yuki Irawan, pemilik pabrik kuali yang juga tersangka kasus perburuhan itu. Maya didampingi kuasa hukumnya, Teti Machyawati. Maya menjelaskan, sejak 4 Mei itu anak-anaknya tidak lagi sekolah. Maya mengaku tidak mengetahui banyak hal tentang pabrik kuali itu.

Maya menjelaskan, selama ini memang dia menjabat sebagai Direktur Operasional. Tapi ia jarang ke pabrik. Sehari-hari ia mengurus makanan para pekerja, mengontrol keluar-masuk barang dan pembukuan. Soal kekerasan ia mengaku tidak tahu. "Saya tak tahu kekerasan," kata Maya.

Sumber: