JAKARTA, KOMPAS.com —
Seorang siswa SMK Negeri 35
Kampung Jawa, Wahyu
Kurniadi (19), tewas setelah
terkena sabetan celurit dalam
tawuran melawan siswa SMK
Negeri 53 Kamal. Kejadian
tersebut berlangsung di
depan dealer mobil Mitsubishi,
Jalan Daan Mogot,
Cengkareng, Jakarta Barat,
Rabu (15/5/2013) sore.
"Korban tewas setelah
dilarikan ke rumah sakit," kata
Kapolsek Cengkareng N Iqbal
saat dihubungi Kompas.com,
Rabu.
Ia menuturkan, sekitar pukul
15.00 WIB, siswa SMK 35
sedang melintas di Pasar Daan
Mogot dengan menggunakan
metromini. Tiba-tiba, bus yang
mereka tumpangi dihadang
oleh sejumlah siswa dari SMK
53 Kamal. Beberapa saat
kemudian, terjadilah tawuran
antarsiswa tersebut.
Dari aksi tawuran tersebut,
kata Iqbal, satu orang terkena
luka celurit di bagian
tubuhnya. Korban segera
dilarikan ke Rumah Sakit
Umum Daerah Cengkareng
oleh teman-teman sekolahnya
sekitar pukul 17.15 WIB.
Sampai saat ini, polisi masih
mencari tersangka penusukan
tersebut. Sementara itu,
Kepala Pelayanan RSUD
Cengkareng Budiman
mengatakan bahwa ada
seorang korban tawuran yang
dilarikan ke RS tersebut pada
pukul 17.15 WIB. Korban yang
mengalami pendarahan hebat
diantar oleh teman-teman
satu sekolahnya.
Budiman mengatakan, saat
dibawa ke RS, tenaga medis
segera memberikan
penanganan kepada korban.
Korban mengalami luka
sepanjang 15-20 cm akibat
sabetan celurit di pinggang
kiri. Korban juga sempat
diinfus karena pendarahan
yang cukup serius dan sempat
bertahan sekitar satu jam.
Namun, karena sudah terlalu
banyak kehabisan darah,
korban akhirnya meninggal
dunia.
Tawuran antarpelajar di
Jakarta pada tahun lalu juga
menewaskan siswa yang
terlibat. Dalam tawuran antara
siswa SMK Kartika Zeni (KZ)
Matraman dan siswa SMA
Yayasan Karya 66 (Yake),
siswa SMA Yake bernama Deny
Yanuar tewas bersimbah
darah, akhir September tahun
lalu. Beberapa hari
sebelumnya, seorang siswa
SMA Negeri 6 tewas setelah
dibacok oleh siswa SMA
Negeri 70 di Bulungan, Jakarta
Selatan.