Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

echydeckhaAvatar border
TS
echydeckha
PBB: Mulailah Mengonsumsi Banyak Serangga
emoticon-Salaman




NEW YORK, KOMPAS.com — Mengonsumsi serangga bisa menjadi cara untuk memerangi kelaparan di dunia. Demikian menurut sebuah laporan PBB terbaru.

Laporan yang dirilis Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) itu juga mengatakan bahwa mengonsumsi serangga meningkatkan nutrisi konsumennya dan mengurangi polusi.

FAO mencatat setidaknya dua miliar orang di seluruh dunia sudah mengonsumsi serangga sebagai variasi makanan sehari-hari mereka.

Lebah, kumbang, dan serangga-serangga lainnya saat ini sudah menjadi makanan bagi manusia dan hewan ternak. FAO mengatakan, peternakan serangga adalah salah satu jalan untuk meningkatkan ketahanan pangan dunia.

"Serangga ada di mana-mana dan mereka bereproduksi sangat cepat. Serangga memiliki pertumbuhan tertinggi, tetapi meninggalkan jejak lingkungan yang sangat rendah," demikian laporan FAO.

Laporan itu juga menyebut serangga juga memiliki rasa yang lezat, tinggi kadar protein, serta memiliki kadar lemak dan mineral yang memadai.

Serangga, lanjut FAO, bisa menjadi makanan pengganti yang penting, khususnya bagi anak-anak yang kekurangan gizi.

Serangga juga sangat efisien saat diolah menjadi makanan. Sebagai contoh, jangkrik. Serangga ini membutuhkan jumlah makanan 12 kali lebih sedikit ketimbang hewan ternak besar untuk memproduksi kandungan protein yang sama.

Selain itu, sebagian besar serangga juga menghasilkan gas rumah kaca berbahaya lebih kecil dibanding ternak lainnya.

Serangga di sejumlah kawasan sudah menjadi makanan reguler. Namun, sebagian besar warga negara Barat masih menganggap serangga sangat menjijikkan untuk dikonsumsi.

Laporan FAO itu juga menyarankan agar industri makanan dunia ikut mempromosikan dan meningkatkan status serangga dengan memasukkan mereka ke dalam resep baru dan menambahkan serangga ke dalam menu-menu restoran.

Di beberapa belahan dunia, serangga bahkan sudah dianggap menjadi makanan sehari-hari. Misalnya, di Afrika bagian selatan, warga di sana menganggap ulat sebagai makanan mewah dan dijual dengan harga tinggi.

SUMBER


Gak kebayang makan serangga walaupun mengandung banyak manfaatnya
emoticon-Takut
0
3K
35
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.2KThread10.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.