Ceritanya ada seorang anak laki2 tunggal yang di
tinggal mati ibunya,
dia tinggal sama bapaknya dan dimanja bapaknya.
Anak lelaki kecil ini namanya Rian, baik hati dan lemah
lembut dan diasuh oleh
pengasuhnya bik Yati.
Waktu sekolah TK, anak2 lain sudah punya sepeda
Rian kecil masih jalan kaki. Pengasuhnya lapor ke
bapaknya.
Bik Yati : "Tuan, kasihan sama Rian? Masa sih sepeda aja ga punya, apa tuan tidak
malu?"
Bapak Rian ini sangat kaya, punya kebon saja
behektar hektar, belum lagi punya peternakan.
Lalu dipanggillah si Rian kecil, ditanya mau sepeda
yang bagaimana, dan Rian hanya menjawab,
Rian : "ga ucah pak, aku dibeliin bola item bola
putih
saja!"
Bapak (bingung) : "lah,kenapa harus itu, Untuk apa
bola item sama bola putih?"
Rian : "ga apa apa pak. Kalu bapak mau, belikan
Riann itu aja."
Akhinya Rian dibelikan sepeda anak yang paling
canggih, plus bola item
dan bola putih.
Setahun kemudian Rian masuk SD. Pas lagi musim
skateboard, sekian lama pengasuh memperhatikanya,ini
anak ga mintak dibeliin
skateboard sama bapaknya apa. Pengasuhnya
laporan lagi ke bapak Rian,
hingga Rian di panggil lagi.
Bapak : "Nak, kamu mau dibelikan skateboard
tidak ? tidak masalah kalo hanya beli skateboard
saja,mau yg model gimana,
nanti bapak belikan."
Rian : "gak usah pak, bola
item dan bola putih aku sudah rusak, belikan lagi aja,
ga usah beli skateboard. Lebih murah bola kan
pak?"
Bapak Rian geram juga.anak ini meremehkan bapaknya sendiri,tapi tetap saja
bapaknya membelikannya skateboard, plus bola item sama
bola putih.
Enam tahun kemudian, Rian masuk SMP. Cerita
sama terulang lagi. Sekarang
teman temanya lg musim sepeda pixie, tren baru.
Sementara di sore hari, Rian
masih setia sama skaternya. ketika bapaknya pulang
dari luar kota ingin ngecek kebonnya dan melihat anaknya
sendiri saja yang pakai skateboard, bapak Rian malu.
Sangat Gila..
rumah gedung, kebon luas, ktk keluar, eeh anaknya
ketinggalan jaman. Besoknya,di kamar Rian sdh
ada sepeda pixie baru dengan catatan :
"Biar dirimu tidak malu Nak"
Malamnya di kamar bapaknya,ada catatan balesan :
"Pak,kenapa tdk membelikan bola item sama bola putih?
rian lebih senang itu."
Waduh si bapak ketika melihat catatan itu dongkol dan
tambah bingung. memangnya apa
istimewanya bola item dan bola putih itu? Memang
bisa membuat dia terkenal? Besoknya dan besoknya lagi si bapak
berkali-kali menemukan catatan itu. Akhirnya bapaknya
tidak tahan dan dibelikanlah anaknya bola item dan
bola
putih untuk kesekian kalinya. Benar juga, setelah
dapet bola itu, si Rian tdk lagi mengganggu bapaknya dan
tidak lagi mengirim catatan..
Tiga tahun kemudian Rian masuk SMA, yang
jaraknya agak jauh dari rumah, Rian
masih pergi ke sekolah naik bis, sedangkan teman temannya sdh ada yang pakai motor dan
mobil ke sekolahan.
Suatu hari, tumben bapaknya sdh ada di rumah, dia
melihat Rian pulang nebeng sama temannya. Bapak
Rian malu melihat anaknya nebeng, masa iya hanya
untuk anak satu satunya tidak membelikannya mobil? Jadi ditawari lagi anaknya. Si
Rian nolak dengan alasan mobil tdk praktis, lagian
Rian hanya ingin bola item sama bola putih
saja. Bapaknya tdk terima dengan semua itu, akhirnya
Rian dibelikan motor Satria F150 plus bola item
sama bola putih pastinya. Dan bapaknya kesal,
sudah berapa tahun Rian selalu minta belikan dua
macam bola itu,tdk tau untuk apa. Tapi Rian tdk ada keinginan dan
kemauan untuk memberi tahu alasan semua itu ke bapaknya.
Tiga tahun berikutnyo Rian masuk kuliah,
bapaknya senang dan bangga anaknya Rian bisa
masuk Universitas Negeri. Karena bangga sama
prestasi anaknya, bapaknya memberi hadiah mobil
Honda Jazz. Sampai beberapa
bulan Rian masih naik motor pergi ke kampusnya.
Pacarnya Rian si Amel juga bingung melihatnya
maklum saja Amel ini berpacaran dgn Rian hanya di karenakan org tua rian kaya raya...
Amel : "Sayang kan punya
mobil,kenapa tdk di bawa?
Rian : " Bapak tidak membelikan bola item sama bola
putih.tdk pernah tau kemauan anaknya!
Pas makan malam sama pacarnya di rumah, Amel
ngomong dengan bapak Rian.
Amel : "Kenapa Om tidak membelikan Rian bola item
sama
bola putih?"
Si bapak sebenarnya
sensitif dng para bola itu.
Bapak : " Coba ditanyakan sama Rian, kenapa dia ingin sekali dengan dua buah bola itu, soalnya dia semenjak dari TK yg di inginkan hanya dua buah bola itu,Om jg tdk tau untuk apa?"
Amel : "Tapi saya juga tidak tahu alasannya pak. Rian hanya bilang mobilnya tdk
akan di pakai selama dia tdk di beri bola itu.
Bapak (tambah bingung) : "Di kamar dia sudah
menumpuk bola item bola putih, untuk apa sebenarnya?"
Akhirnya setelah berpikir semalaman, besoknya
sudah ada bola item bola putih baru buat Rian.
Suatu hari Rian sama pacarnya
jalan berdua pakai mobil tadi,mereka berdua
kecelakaan. Langsung di bawa ke Rumah Sakit.
kecelakaanya sangat parah, mereka
berdua tdk pakai seftybelt, pacarnya Amel mati
ditempat karena perutnya tertancap persneling, dan
Rian sekarat. mendengar kabar itu bapak langsung
datang ke Rumah Sakit.
Bapak (panik) : "bagaimana Dok dng. keadaan anak saya?"
Dokter (dengan tampang penuh dukacita) : "Maaf
Pak, kami tidak bisa
berbuat banyak,sepertinya memang sudah
waktunya.Sebaiknya bapak gunakan waktu terakhir untuk berbicara dng anak bpk"
Perlahan bapaknya masuk,mendekati Rian.
Rian (merintih) : "Pak, maafin Rian,tidak hati-hati membawa mobil"
Rian juga menangis
karena pacarnya tdk tertolong. Bapaknya menenangkan dia. Akrablah bapak dan anak itu beberapa
saat. Hingga bapaknya beranggapan ini saat
terakhir, bapaknya masih penasaran tentang kenapa
Rian selama ini selalu menginginkan bola item sama bola
putih.
Bapak : "Nak, maafin bapak selama ini yang selalu
sibuk,hingga membuatmu jadi kesepian. Maafin bapak nak, tidak
bisa menjadi orang tua yg baik."
Rian : "tdk apa apa pak, Rian ngerti, hanya
sempet kesel kalu bapak punya uang lebih malah
membelikan yang
macem-macem, padahal Rian hanya minta di belikan bola item
sama bola putih aja kan?"
Bapaknya merasa inilah waktu yang tepat.
Bapak : "Nak, kenapa kamu selalu mintak belikan bola item
bola putih, ada apa dengan bola-bola itu????"
(Hmm.... yang membaca juga penasaran kaaann...?!)
Rian dengan terpatah-patah dan susah payah karena sdh sekarat dan sdh tiba waktunya ingin gem oper menjawab
pertanyaan bapaknya!

Rian : "Sebab... sebab... Rian... Rian...........
Kepalaknya tiba2 rebah dan nafasnya hilang. Rian
meninggal sebelum sempat
memberi tahu alasan semua itu ke bapaknya..
Nah, bapaknya saja yang sudah hidup belasan
tahun dengan Rian tdk tahu juga alasannya, apalagi
saya yang hanya bercerita, dapet cerita dari orang lagi..
bagaimana? Kesel kan? sdh membaca panjang-panjang
masih tidak tahu juga alasannya kenapa.

Maaf ya buat yg membaca,
karena saya juga korban, kan tdk enak jadi korban
sendirian, Capek kan membacanya..
hehehe..........