- Beranda
- The Lounge
Anak SMP Bikin Sepatu Anti Kekerasan Seks
...
TS
playboyhtc
Anak SMP Bikin Sepatu Anti Kekerasan Seks

Quote:
Hibar Syahrul Gafur, salah satu siswa SMPN 1 Bogor ini menciptakan alat yang bisa melindungi perempuan dari bahaya pemerkosaan. Hibar mengaku mendapatkan ide pembuatan alat ini setelah melihat banyaknya pemberitaan tentang pelecehan dan kekerasan seksual. Dilansir dari merdeka, dirinya berhasil menciptakan sebuah sepatu yang memiliki hak yang menyimpan rangkaian listrik. Wanita yang mengenakan sepatu ini hanya perlu menginjak tombol yang ada pada bagian belakang sepatu untuk menjatuhkan pelaku pemerkosa atau kejahatan dengan aliran 450 volt. Bocah 14 tahun ini mengaku sudah melakukan uji coba terhadap objek ayam peliharaan dan juga sudah diujicoba oleh gurunya. Ternyata alat yang diciptakan Hibar hanyalah sederhana, seperti gelang logam dan rangkaian raket nyamuk. Karya ini membuat Hibar meraih medali emas pertamanya di ajang internasional, Exhibition of Young Inventors (IEYI) 2013 Kuala Lumpur.
Quote:
BOGOR–Hibar Syahrul Gafur (14) siswa kelas VIII SMPN 1 Kota Bogor sukses meraih medali emas dalam kompetisi International Exhibition of Young Investor (IEYI) di Malaysia dengan karya ciptaannya sepatu listrik anti pelecehan seksual.
“Inspirasi awal datang dari seringnya pemberitaan kasus rudapaksaan dan pelecehan seksual di Indonesia dan juga di India, saya prihatin melihatnya,” kata Hibar di Bogor, Jawa Barat, Senin (13/5).
“Jadi timbul ide membuat sesuatu untuk melindungi perempuan dari kejahatan pelecehan seksual,” sambungnya.
Pada kompetisi itu, ilmuwan muda Indonesia meraih tiga medali emas dan dua perak.
Hibar, siswa berperawakan kurus tinggi ini, menuturkan, saat ide pembuatan sepatu listri muncul ia langsung mendiskusikannya dengan guru pembimbing ekstra kurikuler fisika yang ditekuninya.
Ide Hibar langsung disambut antusias sanga guru bernama Warsito yang mendampinginya membuat sepatu anti pelecehan seksual.
“Awalnya bukan sepatu, semacam celana dalam atau bra. Tapi setelah dikaji-kaji ternyata tidak terlalu aman, hingga akhirnya dipilih sepatu,” kata Hibar.
Hibar dibantu gurunya merangkai elektroda listrik yang akan dipasang pada sepatu “anti pelecehan seksual”.
Selama kurang lebih dua minggu Hibar dibantu gurunya menemukan rangkaian listrik untuk dipasangkan ke sepatunya.
“Kesulitanya itu untuk mengisi daya listriknya supaya bisa nyetrum, perubahan arus searah dan arus bolak balik itu yang sulit,” katanya.
Setelah menemukan rangkaian listriknya, Hibar lalu memulai merancang jenis sepatu yang akan dipasangkan aliran listrik sebagai anti pelecehan seksual.
Untuk membuat sepatu Hibar mendatangi pengrajin sepatu di wilayah Ciomas. Berbekal model sepatu milik sang kakak yang menjadi contoh sepatu anti pelecehan seksual milik Hibar.
Setelah karyanya selesai, karya bungsu dari dua bersaudara itu sempat diikutkan dalam kompetisi tingkat nasional.
“Tapi justru di tingkat nasional karya Hibar ini tidak mendapat juara,” kata Budiman BW wakil kepala sekolah SMPN 1 Kota Bogor.
Meski tidak menang ditingkat nasional karya Hibar mendapat kesempatan untuk ikut dalam kompetisi IEYI ke-9 yang dilaksanakan di Malaysia.
Dalam ajang IEYI di Malaysia karya Hibar berhasil meraih emas untuk kategori Safety and Health.
“Ini menjadi kebanggan untuk kami sekolah kami dapat mengharumkan nama Indonesia di ajang internasional,” kata Budiman.
Menurut Budiman Hibar merupakan siswa berprestasi yang memiliki kegemaran terhadap pelajar eksat.
Hibar merupakan bungsu dari dua bersaudara, anak pasangan Kopral Jamaluddin dan Sri Hendrayanti.
Hibar merupakan siswa yang berasal dari kalangan orang tua sederhana dari bapak anggota Pusdikzi dan ibu rumah tangga.
Kakak perempuannya yang telah lulus SMK bekerja di sebuah pabrik. Hibar juga penerima beasiswa berprestasi dan beasiswa untuk siswa kurang mampu
“Inspirasi awal datang dari seringnya pemberitaan kasus rudapaksaan dan pelecehan seksual di Indonesia dan juga di India, saya prihatin melihatnya,” kata Hibar di Bogor, Jawa Barat, Senin (13/5).
“Jadi timbul ide membuat sesuatu untuk melindungi perempuan dari kejahatan pelecehan seksual,” sambungnya.
Pada kompetisi itu, ilmuwan muda Indonesia meraih tiga medali emas dan dua perak.
Hibar, siswa berperawakan kurus tinggi ini, menuturkan, saat ide pembuatan sepatu listri muncul ia langsung mendiskusikannya dengan guru pembimbing ekstra kurikuler fisika yang ditekuninya.
Ide Hibar langsung disambut antusias sanga guru bernama Warsito yang mendampinginya membuat sepatu anti pelecehan seksual.
“Awalnya bukan sepatu, semacam celana dalam atau bra. Tapi setelah dikaji-kaji ternyata tidak terlalu aman, hingga akhirnya dipilih sepatu,” kata Hibar.
Hibar dibantu gurunya merangkai elektroda listrik yang akan dipasang pada sepatu “anti pelecehan seksual”.
Selama kurang lebih dua minggu Hibar dibantu gurunya menemukan rangkaian listrik untuk dipasangkan ke sepatunya.
“Kesulitanya itu untuk mengisi daya listriknya supaya bisa nyetrum, perubahan arus searah dan arus bolak balik itu yang sulit,” katanya.
Setelah menemukan rangkaian listriknya, Hibar lalu memulai merancang jenis sepatu yang akan dipasangkan aliran listrik sebagai anti pelecehan seksual.
Untuk membuat sepatu Hibar mendatangi pengrajin sepatu di wilayah Ciomas. Berbekal model sepatu milik sang kakak yang menjadi contoh sepatu anti pelecehan seksual milik Hibar.
Setelah karyanya selesai, karya bungsu dari dua bersaudara itu sempat diikutkan dalam kompetisi tingkat nasional.
“Tapi justru di tingkat nasional karya Hibar ini tidak mendapat juara,” kata Budiman BW wakil kepala sekolah SMPN 1 Kota Bogor.
Meski tidak menang ditingkat nasional karya Hibar mendapat kesempatan untuk ikut dalam kompetisi IEYI ke-9 yang dilaksanakan di Malaysia.
Dalam ajang IEYI di Malaysia karya Hibar berhasil meraih emas untuk kategori Safety and Health.
“Ini menjadi kebanggan untuk kami sekolah kami dapat mengharumkan nama Indonesia di ajang internasional,” kata Budiman.
Menurut Budiman Hibar merupakan siswa berprestasi yang memiliki kegemaran terhadap pelajar eksat.
Hibar merupakan bungsu dari dua bersaudara, anak pasangan Kopral Jamaluddin dan Sri Hendrayanti.
Hibar merupakan siswa yang berasal dari kalangan orang tua sederhana dari bapak anggota Pusdikzi dan ibu rumah tangga.
Kakak perempuannya yang telah lulus SMK bekerja di sebuah pabrik. Hibar juga penerima beasiswa berprestasi dan beasiswa untuk siswa kurang mampu
Quote:
nie dia sepatu2 lIstrik'a
Spoiler for spoiler:
Spoiler for spoiler:
Spoiler for spoiler:
Spoiler for spoiler:
Spoiler for spoiler:
SUMBER
1.http://www.infospesial.net/25979/ana...ekerasan-seks/
2.http://www.bisnis-kti.com/index.php/...s-di-malaysia/
yang Iso
[
/size][size="5"]Jangan lupa




Diubah oleh playboyhtc 14-05-2013 01:40
0
3.5K
Kutip
19
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
1.3MThread•1Anggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya